Jenis risiko apa saja yang ada didalam dunia bisnis ?

Tidak ada keberhasilan tanpa keberanian mengambil risiko, begitu juga didalam dunia bisnis. Apa saja jenis-jenis resiko yang mungkin ditemui??

Dilansir dari akuntansimedia.com , terdapat macam-macam jenis resiko yang bisa timbul dalam dunia bisnis, yaitu :

Risiko Reputasi

Reputasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Ketika suatu reputasi jatuh, maka kehancuran suatu perusahaan sudah melanda didepan mata. Contoh: Adanya suatu kasus penemuan di sebuah restoran X yang mana ada indikasi penggunaan zat tertentu yang dilarang. Jika restoran X memiliki cabang yang banyak, maka “kecacatan di restoran X” biasanya digeneralisir oleh masyarakat. Hal ini akan merusak nama baik semua restoran cabang X.

Hal yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan risiko reputasi:

  • Mengakui bahaya

  • Mengevaluasi dampak dari risiko

  • Mengalokasikan sumber daya yang luas untuk pengendalian kerusakan

  • Mencoba mengambil kembali reputasi perusahaan dan kepercayaan klien dengan berbagai strategi

  • Melakukan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjut dimasa mendatang

Risiko Pasar

Risiko pasar biasanya berkaitan dengan perubahan harga pasar yang bisa merugikan suatu perusahaan. Misalkan adanya penurunan harga saham yang berakibat penurunan nilai pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini akan merugikan perusahaan karena harga saham bergerak pada arah yang tidak menguntungkan.

Risiko Kredit

Risiko ini sering terjadi pada perusahaan yang melakukan skema penjualan secara kredit. Risiko ini juga bisa menimpa perusahaan yang bergerak dalam bidang lembaga keuangan. Risiko ini merupakan bahaya kuno yang dikarenakan ketidakmampuan untuk mengekstrak perjanjian (pinjam meminjam) dalam mitra bisnis. Perusahaan harus bisa melakukan manajemen utang dengan baik. Termasuk harus mengetahui tingkat kesehatan perusahaan yang akan menjadi mitra bisnisnya. Sehingga nantinya bisa diidentifikasi apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk membayar utangnya.

Risiko Operasional

Risiko yang terjadi karena kurang berfungsinya suatu proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya problem eksternal. Risiko ini akan menimbulkan kerugian yang dapat berdampak akan hilangnya potensi keuntungan.

Beberapa contoh di atas adalah jenis risiko yang mungkin Anda temui, namun pada kenyataannya masih terdapat banyak risiko lainnya. Lalu pertanyaannya, siapakah yang harus bertanggungjawab terhadap risiko-risiko yang ada? Apakah setiap risiko yang terjadi merupakan tanggung jawab manajemen paling atas di perusahaan?

Perusahaan besar memiliki fungsi yang disebut Chief Risk Officer (CRO) yang mengelola manajemen risiko perusahaan. Dalam bidang keuangan perusahaan besar biasanya ada pula seorang Chief Financial Officer (CFO) yang mengelola risiko keuangan. Pada skala menengah terdapat juga risk manager. Pada skala kecil biasanya tidak ada pejabat resmi yang mengelolan. Risiko ini biasanya dikelola oleh pegawai yang bertugas menangani akuntansi dan pembukuan perusahaan.

  1. Risiko murni (pure risk)
    Risiko murni dapat dikelompokan pada 3 (tiga) tipe risiko yaitu,

    • Risiko Asset Fisik
      Merupakan risiko yang berkibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan/ organisasi.

    • Risiko Karyawan
      Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan/ organisasi tersebut.

    • Risiko Legal
      Merupakan risko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana.

  2. Risiko Spekulatif (Spekulative risk)
    Risiko Spekulatif ini dapat dikategorikan kepada 4 (empat) risiko yaitu:

    • Risiko Pasar
      Merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar. Contoh: harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.

    • Risiko Kredit
      Merupakan risiko yang terjadi karena mitra pengimbang (counter party) gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contoh: timbulnya kredit macet, presentase piutang meningkat.

    • Risiko Likuiditas
      Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat waktu menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.

    • Risiko Operasional Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar.

12 Jenis risiko yang ada didalam dunia bisnis

Risiko dalam dunia bisnis sangat beragam dan dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut adalah beberapa jenis risiko utama yang sering dihadapi oleh perusahaan:

  1. Risiko Pasar:
  • Risiko Perubahan Harga: Terkait dengan fluktuasi harga barang dan layanan, serta mata uang.
  • Risiko Persaingan: Persaingan ketat dapat mengurangi pangsa pasar dan laba perusahaan.
  1. Risiko Operasional:
  • Kegagalan Teknologi: Masalah teknologi seperti kegagalan sistem atau peretasan dapat menghancurkan operasi.
  • Risiko Produksi: Keterlambatan produksi atau cacat produk dapat merugikan reputasi perusahaan.
  1. Risiko Keuangan:
  • Risiko Likuiditas: Kesulitan mendapatkan dana tunai dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan.
  • Risiko Kredit: Tidak dapat memperoleh atau memberikan kredit dapat membatasi pertumbuhan bisnis.
  1. Risiko Hukum dan Kepatuhan:
  • Perubahan Regulasi: Perubahan aturan pemerintah dapat memerlukan penyesuaian operasional yang signifikan.
  • Tuntutan Hukum: Tuntutan hukum dapat merugikan secara finansial dan reputasional.
  1. Risiko Lingkungan:
  • Risiko Lingkungan: Tanggung jawab terhadap dampak lingkungan dapat menyebabkan biaya tambahan dan tuntutan hukum.
  1. Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia:
  • Risiko Karyawan: Kehilangan karyawan kunci atau konflik tenaga kerja dapat mempengaruhi produktivitas.
  • Risiko Kepemimpinan: Gagalnya kepemimpinan dapat membahayakan arah dan strategi perusahaan.
  1. Risiko Reputasi:
  • Krisis Reputasi: Skandal atau tindakan yang merugikan reputasi dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan pelanggan.
  1. Risiko Logistik dan Rantai Pasok:
  • Gangguan Pasokan: Keterlambatan atau gangguan dalam rantai pasok dapat mempengaruhi produksi dan pengiriman.
  1. Risiko Mata Uang:
  • Risiko Nilai Tukar: Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi nilai aset dan kewajiban dalam mata uang asing.
  1. Risiko Sosial dan Politik:
  • Turbulensi Politik: Perubahan kebijakan atau ketidakstabilan politik di suatu negara dapat mempengaruhi operasi bisnis.
  1. Risiko Teknologi:
  • Ketidakmampuan Inovasi: Tidak dapat mengadopsi teknologi baru dapat membuat perusahaan tertinggal.
  1. Risiko Pandemi:
  • Risiko Kesehatan: Wabah penyakit dapat mengganggu operasi dan menyebabkan kerugian finansial.

Dalam menghadapi risiko, perusahaan umumnya mengadopsi strategi manajemen risiko, termasuk identifikasi risiko, penilaian dampak, dan pengembangan strategi mitigasi. Meskipun tidak mungkin untuk menghilangkan sepenuhnya risiko, langkah-langkah ini dapat membantu perusahaan untuk lebih baik mengelola dan mengurangi dampak risiko tersebut.