Jenis Baja Tulangan

Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 persen hingga 2,1 persen berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom besi. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.

Baja berat ini mengandung karbon sebesar 0,5-1,6% , biasanya digunakan untuk alat perkakas, pegas, kawat kekuatan tinggi dan dies (cetakan). Di dalamnya terdapat unsur krom (Cr), vanadium (V), wolfarm (W), dan molybdenum (Mo). Jenis baja berat ini termasuk baja yang paling kuat, paling keras dan paling tahan air.

Baja tulangan beton merupakan baja karbon atau baja paduan yang berbentuk batang, berpenampang bundar dengan permukaan polos atau sirip/ulir dan digunakan untuk penulangan beton. Baja ini diproduksi dari bahan baku billet dengan cara canai panas ( hot rolling).

Jenis-jenis baja tulangan beton yaitu:

  1. Baja Tulangan Beton Polos
    image
    Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip/berulir. Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa macam diameter tetapi karena ketentuan SNI (dalam Wahyuidi, 1999 : 32), hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulang spiral, pemakiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga diameter 16mm, dengan panjang standar 12 meter.
    Untuk melindungi tulangan terhadap bahaya kebakaran dan korosi disebelah luar tulangan harus diberi tebal minimum beton. Tebal selimut beton bervariasi tergantung pada tipe konstruksi dan kondisi lingkungan. Berdasarkan pasal 3.16.7 SNI, tebal selimut beton bertulang yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah adalah tidak boleh lebih kecil dari 20 mm untuk pelat, dinding, dan pelat berusuk yang menggunkan diameter tulangan lebih kecil dari D-36.

  2. Baja Tulangan Beton Sirip/Ulir
    image
    Baja tulangan beton sirip/ulir adalah baja tulangan beton yang permukaannya memiliki sirip/ulir melintang dan memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton. Bedasarkan ketentuan SNI T-15-1991-03 menurut L. Wahyudi (1999:3) baja tulangan ulir labih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan. Salah satu tujuan dari ketentuan ini adalah agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan terhadap efek gempa.

Sumber : Mustika, Wayan dan Fitriah. 2018. UJI KARAKTERISTIK BAJA TULANGAN BETON DI PASARAN KOTA KENDARI BERDASARKAN PERSYARATAN SNI 07-2052-2002 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS TAMPANG BALOK BETON BERTULANG. Kendari: Universitas Halu Oleo Kendari. Jurnal Stabilita Vol. 6 No. 2. https://www.researchgate.net/publication/334028611_UJI_KARAKTERISTIK_BAJA_TULANGAN_BETON_DI_PASARAN_KOTA_KENDARI_BERDASARKAN_PERSYARATAN_SNI_07-2052-2002_DAN_PENGARUHNYA_TERHADAP_KAPASITAS_TAMPANG_BALOK_BETON_BERTULANG. Diakses pada: 4 September 2020

izin bertanya kak untuk baja tulangan ini umumnya digunakan untuk apa ya kak? Apakah material konstruksi, atau yang lain? Dan adakah kekurangan yang sering ditemukan dari penggunaan baja tulangan ini?

Izin nambah dikit ya kak

Pemasangan Baja Tulangan Beton

Tulangan baja harus dipasang pada tempat yang tepat dan tidak berubah saat pengecoran. Beton harus dapat menyelimuti tulangan baja dengan standar jarak tertentu seperti pada table di bawah ini:

7

Baja tulangan beton tidak diperbolehkan mengandung serpihan, lipatan, retakan, gelombang, cacat akibat proses canai panas (cerna), dan hanya diperbolehkan berkarat ringan yang apabila digosok secara manual dengan sikat kawat tidak meninggalkan cacat pada permukaan.

Izin menjawab kak, biasanya baja tulangan beton ini digunakan sebagai bahan material konstruksi yang diharapkan dapat memiliki dalam kekuatan bangunan ataupun gedung dari adanya gaya tarik dan dapat digunakan untuk menahan gaya tekan. Kekurangannya biasanya tergantung dari pemilihan bahan yang kurang pas karena kualitas bahan tergantung pada kualifikasi pembuatnya. Untuk tetap menahan beton hingga mengeras agar tetap pada tempatnya, diperlukan bekisting penahan pada saat pengecoran beton dan juga dibutuhkan penampang yang besar dengan biaya yang tidak murah pada konstruksi untuk menahan berat beton yang mencapai 2,4 t/m3. Selain itu waktu pengerjaan besi beton ini membutuhkan waktu yang cukup lama.