Alkisah terdapat sebatang pohon besar yang telah berusia empat ratus tahun. Sepanjang usianya, pohon ini telah disambar petir sebanyak empat belas kali, dan masih tetap tegar di tempatnya laksana gunung yang kokoh. Terakhir sekawanan semut dan rayap merayap di pohon besar ini, Binatang-binatang ini terus menggerogoti dan memangkasnya hingga rata dengan tanah, menjadikannya puing-puing dalam waktu sekejap.
Pohon yang begitu kokoh, tak goyah oleh serangan petir, dan tidak roboh oleh serangan apapun, akhirnya punah hanya karena sekawanan serangga. Serangga tak lain hanya berupa binatang kecil dan dapat dibinasakan hanya dengan jepitan tangan manusia. Namun kekuatannya ternyata mampu mematika pohon berusia 4 abad. Konidisi manusia pun sama dengan pohon tersebut. Bukankah kita telah berhasil menghadapi berbagai rintangan besar yang menghadang dalam perjalanan hidup kita, tetapi kemudian kita membiarkan hal sepele menghancurkan kehidupan kita.
Pesan moral : Kita sebaiknya memperhatikan hal demi hal yang sekiranya akan terjadi dalam hidup kita, baik itu hal sepele hingga hal besar yang mungkin akan terjadi, agar ketika hal itu benar terjadi, kita bisa menghadapinya dengan persiapan yang telah kita lakukan.
Umumnya manusia jatuh karena hal sepele, seperti halnya manusia kesandung karena batu kecil. Manusia tidak pernah tersandung karena batu besar.
Mengapa hal itu terjadi ?
Ketika kita melihat segala sesuatunya secara serius, maka kita akan mempersiapkannya dengan cara yang terbaik dan selalu waspada dalam bertindak. Sedangkan apabila kita melihat sesuatunya dengan sebelah mata, maka kita cenderung untuk menyepelekannnya, dan berimbas pada minimnya persiapan dan kesadaran (awareness) kita terhadap hal itu.
Pada dasarnya, hal sepele (kecil) atau hal besar sangat tergantung dari bagaimana kita melihatnya saja.
Sebagai contoh, salah satu quote yang terkenal adalah Attitude is a little thing that makes a big different, Wiston Churchill.
Kita sering memandang sikap sebagai hal yang kecil, tetapi kalau kita pikirkan dengan lebih dalam lagi, maka sikap merupakan hal yang besar, karena sikap mempunyai dampak yang luar biasa terhadap diri kita dan sosial.
Mengapa sikap menjadi hal kecil ?
Karena kita sering menyepelekan hal tersebut. Coba lihat jalan raya kita, berapa banyak orang yang menyepelekan sikap dalam berkendara dan berapa banyak kematian yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas akibat sikap berkendara ?
Tidak salah apabila ada idiom yang mengatakan bahwa untuk melihat apakah negara itu adalah negara besar atau tidak, cukup dengan melihat kondisi jalan rayanya. Apabila sikap orang yang berkendara itu tertib, maka negara tersebut adalah negara besar, tetapi apabila sikap orang-orang yang berkendara di jalan raya itu tidak tertib maka negara tersebut bukanlah negara besar.
