"Jakarta Keras", Apakah Benar Adanya Stigma Tersebut?

Jakarta memang sangat lihai membuat orang-orang menua lebih cepat di jalanan.

Berikut adalah kutipan dari Jenny Thalia Faurine, seorang penulis asal Indonesia.
Umpama ‘Jakarta Keras’ memang sudah cukup terkenal di kalangan kawula muda, tapi, apakah benar, jika hidup di ibukota sekeras itu? Macet di tiap ruas jalan yang tiada henti, banjir yang tidak pernah absen sdtiap musim hujan, angka kriminal yang cukup tinggi, eksistensi kesenjangan sosial, dan sebagainya. Walau tidak dipungkiri, banyak juga hal positif di Jakarta yang bisa kita dapatkan.

Bagaimana menurut teman-teman sekalian, apakah benar adanya stigma tersebut?

2 Likes

Menurutku ini sangat relatif ya buat masing-masing orang. Masalah umum Jakarta yang disebutkan di atas memang dialami oleh semua warga terlepas dari apapun latar belakangnya. Namun sepertinya yang paling merasakan kerasnya Jakarta adalah masyarakat kelas bawah yang mengalami himpitan ekonomi dalam hidupnya. Berusaha untuk bertahan hidup di tengah kebutuhan hidup ibukota yang tinggi bukanlah hal yang mudah.

Golongan menengah keatas mungkin hidupnya tidak akan sekeras itu. Justru merekalah yang paling bisa menikmati kemudahan dan sisi positif hidup di Jakarta.

Jadi apakah stigma itu benar? Benar, namun tidak sepenuhnya berlaku untuk semua warga.

1 Like

stigma itu benar adanya dan memang banyak terjadi terutama untuk kalangan bawah di Jakarta, namun sebenarnya stigma itu terjadi bukan hanya di Jakarta saja, melainkan banyak terjadi dikota - kota lain, namun yang paling tersorot adalah Jakarta.

2 Likes