Insecure : Apakah hanya ke-alay-an belaka, overthinking atau sesuatu yang lebih serius?

5

Tubuh langsing, kulit putih dan wajah cantik.

Ya ini adalah impian setiap perempuan. Impian yang menjadi awal mula sebuah keindahan hingga awal mula sebuah cambuk bagi setiap perempuan. Awal mula sebuah keindahan karena memang hal ini mendukung keindahan terpendam dalam perempuan dan awal mula sebuah cambuk bagi setiap perempuan karena membuat standardisasi sehingga seseorang dianggap sebagai seorang perempuan.

Dalam masyarakat kita, ketiga hal ini berubah menjadi sebuah ‘kewajiban’ yang harus dimiliki setiap perempuan jika ingin dianggap sebagai seorang perempuan '. “Gendut banget sih”, “Ih pahanya gede banget” “Ih itu betis atau paha”, “Hahaha mukanya udah kaya wajan, gosong”, “Coba kalo kamu putih pasti lebih cantik”, “Eh liat si dia, gila cantik banget”, “Kamu perempuan bukan sih, kok gak bisa ngurus diri”, kita semua familiar dengan kata kata ini bukan? Baik ketika kita mendengar sekilas, kita mendengar teman kita membicarakan hal itu untuk teman kita yang lain atau bahkan kita sendiri ‘target’ yang dituju pertanyaan itu.

Adakah efek dari ‘kewajiban’ ini? "Nggak lah, toh cantik itu relatif’, "Gak juga sih aku gak sesuai kewajiban itu dan b aja’', “Hahaha sebenarnya gak mau terlalu mikirin sih tapi sering banget digituin jadi rada kepikira”, “Iya. Aku kepikiran terus. Emang aku sejelek itu ya?”, “Ya Tuhan capek, mau diet sama beli skin care biar mereka diam”. Mungkin ini adalah beberapa respon dari perempuan yang ditanya. Tentu saja, pada awalnya kta selalu menganggap jika standar ini ‘lucu’ dan mencoba tidak peduli. Akan tetapi, semua orang juga mempunyai batasnya bukan?

"Kesabaran itu sifat Tuhan, tidak ada batasnya. Yang terbatas itu adalah kesabaran kita. Dan kesabaran kita mencapai batasnya saat kita berhenti bersabar. " - Mario Teguh

Dan tentu saja kita bukan Tuhan. Apakah yang akan terjadi saat sabar kita telah habis? Ya kita akan merasa ‘kecil’, tidak cantik, jelek, bahkan bukan seorang perempuan. Hal inilah yang disebut sebagai ‘Insecure’. Apakah Insecure ini? Mengapa terdapat seseorang yang merasa insecure? Bukankah insecure hanyalah sebuah perasaan yang berlebihan? Bagaimana cara menghilangkan perasaan insecure ini?

Menurut Tri Apriyani (2019), Insecurity adalah perasaan tidak aman yang dapat terjadi pada setiap orang. Ketidakamanan bisa terjadi saat Anda merasa khawatir, malu, dan tidak percaya diri. Sedangkan menurut dr. Gabriella Florencia (2020) Kondisi insecure merupakan salah satu kondisi mental ketika kamu merasa cemas dan takut secara berlebihan sehingga kamu melakukan sesuatu dengan berhati-hati. Bahkan, terkadang seseorang yang mengalami insecure sering menaruh curiga pada orang lain maupun lingkungan di sekitarnya. Jadi apakah insecure itu? Insecure adalah perasaan tidak aman yang tejadi saat merasa cemas dan takut secara berlebihan sehingga melakukan sesuatu dengan berhati-hati. “Bukankah itu ciri ciri ‘biasa’ saat kita terlalu overthinking?” Tidak, hal ini jelas berbeda karena insecure memilki beberapa gejala dari yang bisa dikatakan ‘biasa’ hingga gejala yang berat. Dilansir website https://www.halodoc.com/ini-yang-akan-terjadi-ketika-merasa-insecure yang diakses pada tanggal 26 April 2020, terdapat empat ciri insecure yaitu

  • Pertama, merasa rendah diri,
  • Kedua mengalami takut berlebih. Hal ini tidak hanya pada hal besar, seseorang yang mengalami insecure akan mengalami rasa takut berlebih pada hal-hal kecil.
  • Ketiga tidak mau keluar zona nyaman
  • Keempat dan terahir adalah sering membandingkan diri dengan orang lain.

Seseorang yang memiliki insecure lebih sering membandingkan dirinya dengan orang lain. Seseorang dengan kondisi insecure akan lebih merasa kehidupan orang lain lebih baik dari dirinya. Sudah mendapat gambaran perbedaannya dengan overthinking dikatakan orang bukan?

Sudah banyak media yang meliput bahaya dari perasaan insecure ini. Seperti yang dilansir di laman Insecure Dapat Mengakibatkan Fatalnya Mental Illness pada Remaja dengan headline Insecure Dapat Mengakibatkan Fatalnya Mental Illness pada Remaja sudah jelas bukan betapa berbahaya insecure ini? Atau dengan diawal sudah disebutkan bahwa ada standardisasi kecantikan seorang perempuan yaitu tubuh langsing, kulit putih dan wajah cantik. Dan apakah semua perempuan, dengan segala etnik yang beragam dan unik, memiliki ketiga hal tersebut? Tentu jawabannya tidak. Dengan parameter tubuh langsing, kulit putih dan wajah cantik, membuat aturan tersendiri di masyarakat bahwa tanpa salah satu ketiga hal ini maka Anda dalah seseorang yang jelek. Tidak usah mengambil contoh yang jauh, bagaimana bila kita mengambil contoh diri kita sendiri saja? Pernahkah kita mendengar lelucon atau guyonan mengenai seorang perempuan yang tidak memiliki salah satu atau ketiga hal tersebut? Atau, apakah kita sendiri yang mengalaminya? Jika kita pernah mendengar tentang ‘guyonan’ tentang hal ini, terus menerus, tidakkah kita merasa muak? “Eh liat si bakpao”, “Ish itu tangan apa paha sih”, “Jadi cewek kok buluk amat”. Bayangkan ketika kita mendengar hal ini terus menerus. Dalam perioda waktu awal, mungkin kita menimati mendengar hal tersebut yang kita anggap hal yang lucu. Setelah beberapa lama, kita mulai bosan. Dan pada akhirnya kita mencapai titik dimana kita merasa sedih untuk orang yang mendapat ‘guyonan’ tersebut. Sekarang, bayangkan bila kita yang di ‘guyonkan’. Pada awalnya, kita merasa baik baik saja karena dia adalah teman kita. Lama kelamaan kita marah karena merasa guyonan tersebut sudah berubah menjadi ejekan. Dalam waktu yang lebih lama lagi, kita merasa sedih karena terus menerus dihina. Dan pada akhirnya kita merasa rendah diri yang menyebabkan kepercayaan diri kita menurun atau bahkan hilang karena menganggap hal yang awalnya guyonan tersebut adalah benar dan kita adalah seseorang yang salah karena memiliki hal tersebut dan tidak memiliki ketiga hal tersebut. Sudah jelas bukan mengapa seseorang dapat menjadi pribadi yang insecure? Dengan segala guyonan kelas kakap yang dianggap tidak berlebihan telah menggores hati orang tersebut bahkan hingga di level dia merasa rendah diri, masihkah dapat disebut dengan kealayan atau hanya sebuah overthinking?.

Masih banyak orang yang menganggap bahwa perasaan insecure adalah sebuah kealayan belaka ataupun hanya sebuah overthinking. Dengan contoh dan rentetan kejadian diatas, masih dapatkah dibilang bahwa insecure adalah sebuah kealayan belaka ataupun hanya sebuah overthinking? Dengan diawali kesabaran dimana mulai merasa marah yang berkembang menjadi perasaan sedih dan akhirnya mati rasa menjadi sebuah penghinaan diri. Tentu saja hal ini bukan sesuatu yang dapat langsung merasa baikan dengan permintamaafan belaka. Dengan hati dan pikiran yang telah terpaku bahwa saya adalah seorang yang jelek dan tidak memiliki penghargaan diri, permintamaafan belaka hanya akan mengisi hati terinjak tetapi tidak dapat mengisi hati yang telah hilang. Bagaikan rumah yang telah terbakar, yang tersisa hanyalah puing hitam dan abu bukan? Dan cara untuk ‘membangun’ rumah tersebut adalah dengan membangunnya kembali. Seperti membangun rumah yang memerlukan uang dan tenaga yang tidak sedikit begitupun dengan ‘membangun’ kembali perasaan percaya diri pada diri seorang yang telah insecure. Kita membutuhkan banyak uang yaitu sumber daya dan tenaga yaitu kesabaran untuk meyakinkan bahwa dia adalah seorang yang cantik.

Dan bagaimana cara menghilangkan perasaan insecure ini? Pertama tama, Cintailah Dirimu Sendiri Saya ingin bertanya, bukankah diri Anda ini adalah penopang pertama dan bahkan penopang satu satunya diri Anda? Jika Anda bahkan tidak mencintai diri Anda, maka siapa yang dapat melakukan itu? Jika Anda tidak mencintai diri Ada sendiri maka Anda sama seperti mereka yang megejek Anda, mereka yang tidak mencintai Anda. Anda, dengan segala yang Anda punya adalah sesuatu yang spesial, berarti dan termaknai.Kedua, Percayalah bahwa Kamu ini Cantik. Dengan kulit coklat yang membuatmu eksotis ataupun kulit gelap yang membuatmu misterius. Dengan pipi chubby mu yang membuatmu imut ataupun pipi tirus profesionalmu yang seperti model. Dengan kaki kecilmu yang membuatmu lucu atau pun kaki panjangmu yang memperlihatkan betapa sehatnya kamu. Dengan rambut pendek yang membuatmu keren ataupun rambut panjangmu yang membuatmu feminim. Ketiga Ingatlah Bahwa Cantik itu Subjektifitas

Siapa yang menurut orang cantik, itu bisa sangat subjektif. Bisa saja cantik di satu kacamata, beda dengan orang lain. - Najwa Shihab

Karena bukan hanya orang dengan standar tersebut yang cantik. Alasan hal tersebut adalah karena Cantik bukanlah suatu standar tetapi cantik adalah suatu pilihan. Bisa saja dia dimataku cantik tetapi dimatamu manis. Bukankah semua orang memiliki pilihannya masing masing? Keempat Ingat Bahwa Dirimu adalah Manusia bukan Objek Apakah perbedaan manuisa dengan sebuah objek? Tentu saja jika manusia adalah makhluk hidup yang dapat memutuskan sesuatu berbeda dengan dengan objek yang diputuskan sesuatunya. Artinya kamu yang merupakan manusia dapat memilih definisi cantikmu sendiri karena kamu adalah kamu bukan objek yang harus diputuskan cantiknya.

Jadi, Insecure ini perasaan tidak aman yang tejadi saat merasa cemas dan takut secara berlebihan sehingga melakukan sesuatu dengan berhati-hati. Dengan memiliki empat ciri ciri yaitu merasa rendah diri, mengalami takut berlebih, tidak mau keluar zona nyaman dan sering membandingkan diri dengan orang lain. Dengan diawali sebagai guyonan dan diakhiri perasaan rendah diri pada si ‘korban’ menjadi penyebab dari insecure ini. Insecure ini berbahaya karena dapat mengakibatkan persaan rendah diri dan tidak percaya diri pada si ‘korban’. Dan walaupun susah, terdapat cara agar tidak insecure yaitu cintailah dirimu sendiri, percayalah kamu ini cantik, ingatlah bahwa cantik itu subjektifitas dan ingat bahwa dirimu adalah manusia bukan objek. Semangatlah bagi mereka yang insecure, saya tau Anda pasti bisa dan untuk kalian yang ‘berguyon’ berhentilah karena kalian bukan berguyon tapi menghina.

Beberapa konsep psikologi ada yang sedikit mirip dengan Insecure.
seperti : paranoid, depresi, overthingking, dll…
Ini agak sulit dibedakan, karena contoh kasusnya hampir sama.