Homesick mempengaruhi mental seseorang?

Homesickness adalah perasaan keinginan yang ekstrim yang muncul ketika seseorang jauh dari rumah dan keluarga untuk waktu yang lama.
Secara teknis, perasaan homesick dikenal sebagai rasa cemas terhadap perpisahan atau separation anxiety. Alasan mengapa disebut demikian karena pindah ke tempat baru yang sama sekali asing, tidak bisa dihindari untuk menyingkirkan kebiasaan lama keluarga. Kita juga harus berinteraksi dengan adat, aturan, budaya, dan pendatang baru di daerah rantau. Tidak dapat disangkal bahwa perubahan besar ini akan mengejutkan kita, karena pasti kita akan merasa aneh. Bahkan kita akan merasa tidak nyaman dan bosan, sehingga ingin pulang dan ingin merasa nyaman, dan semangat kembali seperti semula.

Ketika seseorang memiliki harapan untuk pulang tetapi tidak terpenuhi, kerinduan dapat menjadi sumber stres, yang dapat menyebabkan rasa kecewa yang besar. Jika tidak ditangani dengan baik atau ditangani dengan baik, perasaan ini akan membengkak dan meningkat, sehingga mempengaruhi kondisi mental seseorang.

Menurut kalian gimana, setuju atau engga jika Homesick ini bisa mempengaruhi mental seseorang?

Sumber
sumber

Saya setuju bahwa homesick dapat mempengaruhi mental seseorang, meskipun tidak untuk waktu yang lama. Saya pribadi pernah mengalami hal tersebut. Sejak kecil saya lahir dan tinggal di satu daerah, tepatnya di salah satu kota di Jawa Timur dan tidak pernah tinggal di luar kota. Kemudian saat kuliah saya diterima di salah satu universitas di Jawa Barat.

Saat kuliah saya harus tinggal sendiri di kosan dimana saya jauh dari keluarga dan juga teman. Di awal kuliah saya merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan budaya di lingkungan kampus yang cukup berbeda dengan di daerah saya, mulai dari makanan, suasana, lingkungan, juga cara berinteraksi dengan orang. Sering kali saya merasa lelah dan sedih tanpa sebab, terutama ketika malam hari. Rasanya ingin pulang, tetapi tidak bisa karena harus kuliah dan jarak kota asal saya yang cukup jauh. Perasaan tersebut juga mempengaruhi keseharian saya, dimana saya jarang mengikuti kegiatan kampus terutama ospek, juga jarang bergaul dengan teman-teman. Bahkan rasanya tidak semangat untuk berangkat kuliah. Saat di kelas pun saya juga sering merasa tidak fokus karena terus-terusan kepikiran ingin pulang. Namun, seiring berjalannya waktu saya bertemu dengan teman yang baik yang dapat membantu saya untuk mulai beradaptadi dengan lingkungan disana.