[Hate Speech atau Bukan Hate Speech] Meme tentang Praktikum yang Dibuat oleh Mahasiswa UNS?

Bikin Meme Sarkas Soal Fakultas, Mahasiswi UNS Dapat Surat Panggilan dari Dekan

Bayu Galih PermanaKamis, 21 November 2019 | 20:15 WIB

Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dipanggil pihak kampus karena membuat meme sarkas terkait fakultas.

Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dipanggil pihak kampus karena membuat meme sarkas terkait fakultas. (TWITTER/FAITHSILMII)

HAI-Online.com - Salah satu mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bernama Galuh baru-baru ini dapat surat panggilan dari pihak fakultas setelah kedapatan membuat sebuah meme sarkas terkait laporan praktikum di kampusnya.

Kabar mengenai pemanggilan Galuh ini sendiri ramai menjadi bahan perbincangan usai pengguna Twitter dengan akun @faithsilmi membuat utas terkait kasus tersebut pada Kamis (21/11).

“Gara-gara memposting Meme lelucon sarkas tentang praktikum, Galuh Fadwa (mahasiswi FP UNS) dipanggil oleh Dekan,” tulis @faithsilmi, sambil membagikan gambar meme buatan Galuh serta surat pemanggilan dari pihak kampus.

3390915876

Apakah yang dilakukan Galuh adalah Hate Speech?

mungkin seharusnya mba galuh bisa komplain ke fakultasnya dulu sebelum complain ke sosial media, hate speech atau bukan tergantung dengan targetnya. kalau misallnya pihak fakultas merasa di_hate atas meme nya mba galuh, bisa saja masuk hate speech. Tapi jika hate speech tergantung pada opini publik secara umum sepertinya tidak karena banyak netizen yang akan membela mba galuh, mayoritas yang membela kemungkinan besar netizen sesama mahasiswa, apalagi yang berada pada kondisi yang sama dengan mba galuh. menurut saya, hate speech sekarang ini menjadi sangat abu abu, kadang lelucon bisa menjadi hate speech sedangkan sesuatu yang nyata nyata hate speech bisa saja dinggap lelucon

Betul @madetery Di Indonesia memang belum ada rules terperinci tentang hate speech ini, tapi untuk sekarang, hate speech mungkin dikategorikan berdasarkan konteksnya, dan menurut saya pernyataan/ujaran Galuh memang bukan hate speech, namun lebih kepada free speech yang mana meme tersebut dapat disimpulkan sebuah sarkasme yang merjuk kepada kritisis atas sistem di Prodi/Univ dimana ia mengemban ilmunya.