Harapan-harapan apa saja yang ada pada Klien ketika melakukan Konseling?

Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi.

Harapan-harapan apa saja yang ada pada Klien ketika melakukan konseling ?

Dalam konseling, klien juga memiliki harapan-harapan yang sesuai dengan masalah yang dialaminya. Harapan klien ini sangat dipengaruhi oleh persepsinya tentang fungsi dan pengalaman-pengalamannya dalam hubungannya dengan konseling.

Menurut Dennis P. Saccazzo dalam Latipun (2004), penelitiannya menujukkan bermacam-macam harapan sebagai alasan klien datang ke konselor. Harapan-harapan klien adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memperoleh kesempatan membebaskan diri dari kesulitan

  2. Untuk mengetahui lebih jauh model terapi yang sesuai dengan masalahnya

  3. Mengetahui lebih jauh kesulitan/masalah yang dialami sebenarnya.

  4. Memperoleh ketenangan dan kepercayaan diri dari rasa ketegangan dan rasa yang tidak menyenangkan.

  5. Mengetahui atau memahami alasan yang ada di balik perasaan dan perilakunya.

  6. Mendapat dukungan tentang yang harus dilakukan.

  7. Untuk memperoleh kepercayaan dalam melakukan sesuatu atau perilaku baru yang berbeda dengan orang lain.

  8. Mengetahui perasaan-perasaan apa yang sebenarnya sedang dialami dan bagaimana seharusnya melakukan.

  9. Untuk mendapatkan saran atau nasihat, bagaimana agar hidupnya dapat bermakna dan berguna baaik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

  10. Agar orang lain menanggapi sebagaimana layaknya

  11. Agar dirinya lebih baik dalam melakukan kontrol diri.

  12. Agar memperoleh sesuatu secara langsung seperti yang terpikirkan dan yang dirasakan.

  13. Melepaskan diri dari masalah-masalah khusus.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka yang paling banyak menjadi harapan klien datang ke konselor adalah untuk mengetahui kesulitan dan masalah yang sebenarnya yang sedang dialaminya serta harapan agar orang lain menanggapinya sebagaimana layaknya. Tentunya tidak semua keinginan dan harapan klien bisa diatasi dengan proses konseling dengan baik, namun setidaknya klien memperoleh bantuan dan dorongan sosial dari pihak lain (konselor) yang lebih memungkinkan klien mengatasi masalah yang dihadapinya.

Sumber :
Mulawarman, Eem Munawaroh, Psikologi Konseling: Sebuah Pengantar bagi Konselor Pendidikan, Universitas Negeri Semarang