Hal-hal apa yang dibutuhkan untuk memastikan Measurable Organizational Value (MOV) sebuah proyek?

Measurable Organizational Value (MOV) adalah tujuan dan ukuran keberhasilan sebuah proyek. Di bidang Teknologi Informasi, hal itu harus selaras dengan misi, dan tujuan organisasi.

Hal-hal apa yang dibutuhkan untuk memastikan Measurable Organizational Value (MOV) sebuah proyek?

Measurable Organizational Value atau yang disingkat dengan MOV adalah istilah yang diperkenalkan oleh Jack Marchewka sebagai alternatif tools untuk melakukan Evaluasi terhadap nilai dari investasi yang dikenal selama ini dengan sebutan ROI. Marchewka mendefinisikan MOV ini sebagai tujuan keseluruhan proyek dan sebagai ukuran kesuksesan. Jadi MOV secara implisit menyatakan sebuah proyek harus dapat diukur, memberikan nilai bagi organisasi, sudah disepakati dan dapat diverifikasi.

Sebuah proyek sistem informasi harus bisa terukur dengan jelas, tapi hal ini sangat sulit untuk dilakukan. Karena banyak proyek SI bersifat tidak terukur, sebagai contoh, perusahaan ingin membuat sebuah sistem yang mempermudah pekerjaan karyawan. Hal ini dengan tujuan agar karyawan bisa lebih merasa senang. Hal ini menjadi sulit, karena tingkat kesenangan (kebahagiaan) tidak ada tolok ukurnya. Namun dapat disepakati, bahwa karyawan yang senang dapat bekerja lebih baik, lebih setia, dan lebih senang berinteraksi dengan karyawan lainnya.

Ide di balik semua itu adalah, tidak adanya keputusan proyek dibuat tanpa mempertimbangkan pengaruhnya terhadap MOV. Misalnya, jika ada pemikiran akan fitur baru, maka fitur tersebut harus dibandingkan dengan MOV. Jika fitur tersebut tidak akan meningkatkan MOV maka jangan dimasukkan.

Manajemen proyek dengan MOV harus memberikan manfaat atau keuntungan bagi organisasi. Ini merupakan fondasi dari konsep MOV dan analogi dari konsep ROI. MOV tidak memperhitungkan biaya pengadaan dan hanya memperhatikan nilai bisnis yang terukur. Sementara ROI memperhitungkan biaya penyediaan MOV serta memiliki potensi untuk mempertimbangkan nilai tidak terukur dari organisasi yang dapat menjadi kekuatan yang mendorong proyek.

Verifiability dari MOV merupakan kunci kesuksesan. Dari awal, sebuah proyek MOV harus terukur kemudian harus terverifikasi. Maksudnya, setelah sebuah proyek MOV selesai harus diverifikasi untuk menentukan apakah proyek tersebut berhasil atau tidak. Harus dipahami disini, bahwa sebuah proyek TI biasanya akan memberikan nilai negatif di depan dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu menjadi lebih baik dan pada akhirnya kembali menurun. Disini kekurangan dari MOV. MOV tidak meverifikasi hingga akhir masa pakainya TI tersebut.

Sumber : http://www.academia.edu/11505333/0134M_Manajemen_Proyek_LECTURE_NOTES_The_Business_Case

Ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk memastikan suatu Measure organization Value(MOV) pada sebuah proyek. Berikut ini merupakan point point penting yang bisa digunakan untuk memastikan sebuah project dalam organisasi berjalan dengan baik dan sukses.

  • Schedule. Dalam membuat sebuah project, jadwal merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk memastikan MOV. Sebuah project akan dikatakan berhasil apabila pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan schedule yang dibuat.

  • Scope. Apa yang perlu anda lakukan dalam jangka waktu yang telah diberikan? Scope sendiri merupakan daftar fitur atau gagasan yang memiliki ruang lingkup yang luas dan menjadi penggerak dalam proyek.

  • Budget. Saat mulai terjun dalam pengerjaan project, anggaran atau budget menjadi salah satu masalah yang penting, karena sebuah project akan dikatakan berhasil ketika budget yang dikeluarkan lebih sedikit dengan hasil yang maksimal, daripada budget banyak dengan kualotas kerja minimal.

  • Quality of Work. Kualitas dari pekerjaan juga menjadi salah satu kunci untuk mengukur MOV dalam sebuah perusahaan. Karena orang atau tim yang ada di dalamnya juga berkompeten maka sebuah project akan lebih cepat diselesaikan.

  • User satisfaction. Sebuah organisasi harus mampu membangun sebuah project yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah serta dapat melakukan lebih. Untuk itu, kepuasan dari pengguna dapat menjadi hal yang diperlukan dalam mengukur MOV dalam sebuah project. Karena ketika user mampu memberikan feedback yang baik kepada kita, maka kemungkinan project kita berhasil adalah sangat mungkin, begitupun sebaliknya.

Referensi:
https://www.inc.com/ilya-pozin/6-ways-to-measure-the-success-of-any-project.html

Measurable Organizational Value (MOV) harus memiliki beberapa karakteristik yang dapat diukur secara obyektif, untuk membuktikan bahwa suatu proyek dapat memberikan nilai nyata kepada organisasi atau perusahaan.

  1. MOV membuktikan keberhasilan atau kegagalan proyek
  2. Semua stakeholder utama harus menyetujui MOV
  3. MOV juga harus mendukung strategi organisasi

Ada enam langkah untuk mendefinisikan MOV

  • Identifikasi dampak area yang diinginkan
  • Identifikasi nilai yang diinginkan dari proyek
  • Kembangkan metrik yang sesuai
  • Tetapkan kerangka waktu untuk mencapai MOV
  • Dapatkan persetujuan dari para stakeholder
  • Ringkaskan MOV dalam sebuah statement

Sumber : SW Project Management IT Project Conceptualization. By Dr. Jennifer Booker
http://cci.drexel.edu/faculty/gbooker/isys420/chapter2.ppt

Sebuah proyek sistem informasi harus bisa terukur dengan jelas, tapi hal ini sangat sulit untuk dilakukan. Karena banyak proyek SI bersifat tidak terukur (lihat gambar 2.2), sebagai contoh, perusahaan ingin membuat sebuah sistem yang mempermudah pekerjaan karyawan. Hal ini dengan tujuan agar karyawan bisa lebih merasa senang. Hal ini menjadi sulit, karena tingkat kesenangan (kebahagiaan) tidak ada tolok ukurnya. Namun dapat disepakati, bahwa karyawan yang senang dapat bekerja lebih baik, lebih setia, dan lebih senang berinteraksi dengan karyawan lainnya.

image

Ide di balik semua itu adalah, tidak adanya keputusan proyek dibuat tanpa mempertimbangkan pengaruhnya terhadap MOV. Misalnya, jika ada pemikiran akan fitur baru, maka fitur tersebut harus dibandingkan dengan MOV. Jika fitur tersebut tidak akan meningkatkan MOV maka jangan dimasukkan.

Manajemen proyek dengan MOV harus memberikan manfaat atau keuntungan bagi organisasi. Ini merupakan fondasi dari konsep MOV dan analogi dari konsep ROI. MOV tidak memperhitungkan biaya pengadaan dan hanya memperhatikan nilai bisnis yang terukur. Sementara ROI memperhitungkan biaya penyediaan MOV serta memiliki potensi untuk mempertimbangkan nilai tidak terukur dari organisasi yang dapat menjadi kekuatan yang mendorong proyek.

Verifiability dari MOV merupakan kunci kesuksesan. Dari awal, sebuah proyek MOV harus terukur kemudian harus terverifikasi. Maksudnya, setelah sebuah proyek MOV selesai harus diverifikasi untuk menentukan apakah proyek tersebut berhasil atau tidak. Harus dipahami disini, bahwa sebuah proyek TI biasanya akan memberikan nilai negatif di depan dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu menjadi lebih baik dan pada akhirnya kembali menurun. Disini kekurangan dari MOV. MOV tidak meverifikasi hingga akhir masa pakainya TI tersebut.