Hal-hal apa yang dapat memicu sosial masyarakat untuk saling membantu?

Pada zaman globalisasi saat ini, di Indonesia banyak kota-kota besar sedikit demi sedikit mengalami perubahan sebagai akibat dari modernisasi. Jadi, tidaklah mengherankan apabila di kota-kota besar nilainilai pengabdian, kesetiakawanan dan tolong-menolong mengalami penurunan sehingga yang nampak adalah perwujudan kepentingan diri sendiri dan rasa individualis.

Hal-hal apa yang dapat memicu sosial masyarakat untuk saling membantu?

Pada dasarnya manusia dalam memenuhi kebutuhanya tidak bisa lepas dari bantuan orang lain, jadi seseorang biasanya lebih menekankan pada kepentingan bersama dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Hal ini akan mendorong munculnya perilaku peduli terhadap orang lain, dimana seseorang akan mudah memberikan pertolongan dengan sukarela kepada orang lain.

Perilaku menolong disebut juga altruisme. Sears dkk (1994) mendefinisikan altruisme adalah tindakan suka rela yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun (kecuali mungkin perasaan telah melakukan kebaikan).

Perilaku altruistik terjadi diawali dengan adanya kemampuan mengadakan interaksi sosial yang baik di masyarakat. Perilaku menolong merupakan suatu tindakan yang secara harfiah ada dalam diri manusia. Hal itu karena manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan hidup, saling menolong, membantu, dan melengkapi satu sama lain.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan pertolongan kepada orang lain: suasana hati, meyakini keadilan dunia, empati, faktor situasional, dan faktor sosiobiologis

Empati merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan pertolongan. Empati merupakan pengalaman menempatkan diri pada keadaan emosi orang lain seolah-olah mengalaminya sendiri. Sikap empati inilah yang akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan menolong orang lain.