Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar dapat Melakukan Presentasi dengan Baik?

Presentasi

Presentasi merupakan sebuah kegiatan aktif dimana seorang pembicara menyampaikan dan mengkomunikasikan ide serta informasi kepada sekelompok audiens.

Secara umum presentasi memiliki empat tujuan pokok, yaitu :

  1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens
  2. Menghibur audiens
  3. Menyentuh emosi audiens
  4. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu.

Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar dapat melakukan presentasi dengan baik ?

presentasi

Lakukan persiapan dengan baik. Hal tersebut merupakan syarat utama agara dapat melakukan presentasi dengan baik. Tanpa persiapan yang baik, jangan pernah berharap anda dapat melakukannya dengan baik.

Secara garis besar persiapan dalam melakukan presentasi meliputi penguasaan materi yang akan disampaikan, penguasaan alat bantu, analisis audiens dan analisi lingkungan atau lokasi tempat berlangsungnya presentasi.

Beberapa persiapan dasar yang dilakukan untuk mempersiapkan presentasi bisnis yang baik, antara lain :

Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.

Sebelum melakukan presentasi hendaknya presenter telah menguasai materi yang akan disampaikan agar apa yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh audiens. Presenter yang tidak menguasai materi tidak hanya akan membingungkan audiens tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik terhadap pembicara tersebut.

Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.

Untuk dapat menyajikan presentasi yang menarik dibutuhkan beberapa alat bantu presentasi. Penguasaan terhadap beberapa alat bantu ini akan sangat membantu pembicara dalam menyampaikan sehingga audiens dapat lebih mengingat isi pembicaraan.

Menganalisis siapa audiens anda.

Presenter dapat melakukan pendekatan terhadap audiens dengn menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimanan, maka pembicara dapat mengetahui dan menganalisa siapa saja audiens yang hadir dan menentukan pendekatan yang tepat dalam penyampaian presentasi.

Pertanyaan tersebut dapat diajukan kepada panitia/Even Organizer yang mengundang anda untuk berpresentasi atau dapat diajukan langsung kepada beberapa audiens pada awal presentasi.

Menganalisis berbagai lingkungan, lokasi, atau tempat untuk presentasi.

Hendaknya pembicara mengenali lokasi tempat berlangsungnya presentasi sebelum acara berlangsung.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembicara menentukan alat bantu presentasi yang sesuai dan memperkirakan jumlah audiens sehingga pembicara mendapatkan cukup gambaran dalam melakukan persiapan yang lebih matang.

Walaupun sudah melakukan persiapan dengan baik, sebelum melakukan presentasi terkadang mengalami demam panggung. Presenter yang sudah handal pun ketika belum terbiasa melakukan presentasi pasti pernah mengalaminya. Tetapi mereka dapat mengatasinya dengan berbagai cara sehingga demam panggung pun lambat laut sudah tidak dirasakan.

Beberapa tips untuk mengurangi demam panggung, antara lain :

  1. Tingkatkan percaya diri
  2. Jangan berlebihan menilai negatif para pendengar
  3. Pada setiap awal lakukan gerakan-gerakan untuk mengalihkan rasa gemetar
  4. Persiapkan catatan-catatan kecil tentang hal-hal pokok dari topik yang akan dibicarakan.
  5. Jangan berupaya menghafalkan apa yang akan disajikan.

Selain itu,pastikan bahwa pesan-pesan yang ingin anda sampaikan tepat sasaran.Beriku adalah kiat –kiat yang dapat dilakukan supaya pesan yang dikirim dapat mengenai sasaran :

  1. Pesan harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan audiens yang menerimanya.
  2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang dimengerti oleh komunikan dan komunikator, sehingga menimbulkan persepsi yang sama diantara kedua belah pihak.
  3. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat emnuhi kebutuhan komunikan serta memberikan saran.
  4. Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu saran yang dapat memberikan suatu solusi atau jalan keluar.

Good luck…

Berikut adalah hal-hal yang perlu anda perhatikan untuk dapat melakukan teknik presentasi yang baik,

Dalam melakukan presentasi terdapat beberapa teknik yang dapat dipelajari sehingga tujuan presentasi dapat tercapai. Berikut 9 teknik presentasi yang dianggap penting :

  1. Use visual aids.
    Gunakan Alat Bantu Visual. Menggunakan gambar, bukan kata-kata, dapat melipatgandakan kemungkinan pencapaian tujuan presentasi. Satu gambar bernilai 1.000 kata, bukan? A picture is worth a thousand words!

  2. Keep it short and sweet!
    Ringkas dan “manis”. Pepatah lama mengatakan, “No one ever complained of a presentation being too short”. Tidak ada yang pernah mengeluhkan presentasi yang terlalu pendek. Tidak ada yang lebih “membunuh” sebuah presentasi selain terlalu lama. Usahakan presentasi Anda di bawah 22 menit!

  3. Use the rule of three.
    Gunakan aturan tentang tiga hal. Sebuah teknik sederhana adalah bahwa orang cenderung hanya mengingat tiga poin. Maka, gunakan maksimum tiga poin pada slide!

  4. Rehearse.
    Berlatih. Practice makes for perfect performance. Latihan menjadikan penampilan sempurna. Banyak ahli mengatakan, latihan adalah hal terbesar yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan penampilan Anda. Lakukan presentasi Anda dengan keras setidaknya empat kali. Salah satunya harus di depan audiens yang benar-benar “menakutkan” Anda, keluarga, teman, atau kolega.

  5. Tell stories
    Sampaikan cerita. Semua presentasi adalah jenis teater. Ceritakan kisah untuk membantu mengilustrasikan poin. Ini akan menjadikan presentasi Anda lebih efektif dan mengesankan.

  6. Video yourself
    Video Anda sendiri. Atur kamera video dan video presentasi Anda sendiri. Setting sendiri alat presentasi Anda –senyaman mungkin.

  7. Know what slide is coming next
    Ketahui slide berikutnya. Anda harus selalu tahu kapan presentasi slide yang muncul berikutnya. Terdengar “powerfull” ketika Anda mengatakan “pada slide berikutnya kita akan lihat….”. Di sinilah kian terasa pentingnya persiapan dan latihan!

  8. Have a back-up plan
    Miliki rencana cadangan. Siapkan “materi cadangan” kalau-kalau slide tidak muncul, listrik mati, tidak ada pengeras suara, “presentasi menampilkan hal aneh pada laptop”, dan sebagainya. Miliki “hard copy”, materi tercetak. Biasanya, jika Anda siapkan “back-up plan”, Anda jarang harus menggunakannnya!

  9. Check out the presentation room
    Periksa ruang presentasi. Datanglah lebih awal dan periksa ruang presentasi. Pastikan tidak terdapat masalah yang dapat mengganggu presentasi anda,baik masalah teknis maupun non teknis.

1. Memanfaatkan kekuatan emosi yang sejati.

Sekarang mari kita lihat cara yang tidak biasa untuk segera memperbaiki kualitas presentasi Anda. Banyak pembicara menceritakan kisah yang merendahkan dirinya sendiri, namun dengan mengakui kesalahan anda akan menjadi hal-hal yang sia-sia jika Anda menggunakannya untuk menyoroti seberapa jauh capaian Anda.

Sebagai gantinya, ceritakan sebuah cerita dan biarkan emosi Anda muncul. Jika Anda sedih, katakan begitu. Jika Anda menangis, katakan begitu. Jika Anda merasa menyesal, biarkan hal itu terlihat.

Bila Anda berbagi perasaan, Anda menciptakan hubungan langsung dengan audiens anda dan hubungan tersebut akan bertahan lama. Emosi mengalahkan kemampuan berbicara setiap saat.

2. Selalu memiliki tujuan sekunder.

Katakanlah Anda sedang presentasi didepan sebuah kelompok badan amal dan Anda menyadari bahwa presentasi Anda datar-datar saja. Sebagai tanggapannya, orang biasanya mencoba terlalu keras atau menyerah.

Jika Anda melihat Anda tidak akan mendapatkan apa yang Anda inginkan, tanyakan apa yang bisa Anda capai? Kemudian, saat kondisi tidak berjalan sesuai dengan keinginan Anda, Anda bisa tetap bersikap positif dan fokus.

3. Selalu beri penonton “sesuatu” untuk dibawa pulang.

Selalu berikan sesuatu yang spesifik yang bisa dilakukan audiens dengan segera. Betapapun mengilhami pesan yang Anda sampaikan, audiens akan lebih menghargai pembelajaran dengan cara-cara yang nyata, dimana mereka benar-benar dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari terhadap kehidupan mereka sendiri.

Inspirasi sangatlah bagus, tapi peng-aplikasi-annya adalah segalanya: Jangan pernah takut untuk mengatakan, “Malam ini, pikirkan seorang karyawan yang benar-benar sedang berjuang … dan kemudian, lakukan (ini) dan (ini) untuk mencoba menyelamatkan mereka.”

4. Jangan menunggu untuk menjawab pertanyaan.

Jika sebuah pertanyaan muncul di tengah presentasi Anda, itu mengagumkan: Seseorang mendengarkan! Jadi, ambil kesempatan itu. Jika Anda ingin membicarakannya nanti, lewati saja.

Presentasi terbaik akan terasa seperti sebuah percakapan, meski sepihak … jadi jangan pernah mengabaikan kesempatan untuk menumbuhkan rasa interaksi itu. Jangan pernah melakukan apapun untuk melepaskan audiens Anda.

5. Makanlah sebelum presentasi

Mari kita mulai dengan beberapa tips persiapan. Dopamin dan epinephrine membantu mengatur kewaspadaan mental. Keduanya berasal dari tirosin, asam amino yang ditemukan dalam protein. Jadi, pastikan untuk memasukkan protein ke dalam makanan yang Anda makan sebelum Anda melakukan presentasi.

7. Kembangkan dua rencana kontingensi.

Jika Anda seperti saya, “bagaimana jika?” Adalah sumber kegelisahan terbesar Anda: Bagaimana jika presentasi PowerPoint Anda gagal, seseorang terus-menerus menyela, atau pembukaan Anda datar-datar saja?

Pilih dua ketakutan terbesar Anda dan buatlah rencana kontingensi.

8. Buat ritual pra-presentasi.

Takhayul adalah usaha untuk “mengendalikan” sesuatu yang kita takutkan. Alih-alih menciptakan takhayul, buatlah rutinitas yang membantu Anda secara emosional.

9. Temukan sesuatu yang tidak diketahui penonton.

Temukan fakta mengejutkan atau analogi yang tidak biasa. Tentunya fakta tersebut yang berhubungan dengan topik presentasi Anda. Audiens suka memiringkan kepala mereka dan berpikir, “Benarkah? Wow …”

10. Jangan pernah membuat alasan.

Karena merasa gugup, banyak pembicara membuka presentasinya dengan berbagai alasan: “Saya tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkannya …” atau “Saya tidak begitu baik dalam hal ini …”

Alasan tidak akan membuat audiens Anda menjadi bersimpati kepa anda, tapi akan membuat mereka berpikir, “Lalu mengapa Anda membuang waktuku?”

Lakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk memastikan Anda tidak perlu membuat alasan.

12. Buatlah slide Anda sederhana …

Berikut adalah aturan praktis terkait dengan istilah “sederhana”: Gunakan ukuran font yang anda gunakan dua kali lipat usia rata-rata audiens Anda. Secara kasar, itu berarti font Anda akan berada di antara 60 dan 80 poin. Jika Anda perlu memasukkan lebih banyak kata pada slide, itu berarti Anda belum “meringkas” pesan Anda.

13. … Dan jangan pernah membaca slide kamu.

Audiens Anda harus dapat memindai slide Anda secara langsung. Jika anda membaca, Anda akan “kehilangan” audiens.

14. Fokus untuk mendapatkan perhatian audiens.

Buatlah presentasi Anda menjadi sangat menarik, sangat menghibur, dan sangat mengilhami sehingga orang akan selalu memperhatikan presentasi anda.

Bukan tugas audiens untuk mendengarkan; Tugas Anda membuat mereka ingin mendengarkan.

15. Gunakan kekuatan pengulangan.

Buatlah struktur presentasi yang memungkinkan Anda mengulang dan menguatkan poin-poin kunci presentasi anda.

Tidak ada yang bisa mengingat semua yang Anda katakan, apa yang Anda ulangi memiliki kesempatan lebih besar untuk diingat - dan ditindaklanjuti. Jadi ulangi lagi!

16. Jangan lama-lama.

Jika Anda memiliki waktu 30 menit, gunakan 25. Jika Anda punya waktu satu jam, gunakan 50. Selalu hormati waktu dan akhiri presentasi Anda lebih awal.

Selesai lebih awal dan tanyakan apakah ada yang mempunyai pertanyaan.

Berikut tips dari Reinald Khasali terkait dengan bagaimana melakukan presentasi dengan baik.

  1. Jangan membiasakan diri tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow (irama), dan menciptakan jarak antara komunikator dengan audiens. Gunakan pointers, sekedar untuk membantu anda.

  2. Ukur secara sungguh-sungguh ”dalamnya sungai.” Pelajari dulu siapa audiens anda, misalnya mengenai latar belakang, jalan pikiran, pendidikan, dan jabatan mereka.

  3. Jangan bicarakan hal ini: Yang sudah mereka ketahui, atau yang tak ingin mereka dengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.

  4. Jangan biarkan audiens jenuh. Jaga volume suara dan jaga nada agar tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, sampaikan sedikit humor.

  5. Humor tidak perlu berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir.

  6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikrofon sebelum presentasi dimulai.

  7. Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktivitas tertentu, tertawa, atau bahkan mendengarkan musik.

  8. Be specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita.

  9. Jangan merendahkan mutu dengan mengatakan “Maaf sebenarnya saya tidak siap”, dan nada merendah lainnya. Manusia adalah makhluk malas yang hanya mau mendengarkan orang yang layak ia dengar dan ia anggap lebih tahu.

  10. Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar kembali, minta pendapat dari orang dekat.

  11. Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan.

  12. Berpakaianlah agak cerah agar anda menciptakan kesegaran di dalam ruangan.

  13. Jangan berbicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang. Ingatlah anda berbicara di hadapan puluhan orang, kombinasikan bahasa resmi dengan bahasa percakapan yang layak.

Melakukan presentasi dapat dikatakan “gampang-gampang sulit”. Mudah apabila anda tidak terlalu memperhatikan kualitas presentasi anda, yang terpenting anda sudah melakukan presentasi sesuai waktu yang diberikan. Urusan audiens paham, senang bukan menjadi concern anda.

Sedangkan, presentasi akan menjadi sangat sulit dilakukan apabila kualitas presentasi anda menjadi concern utama anda. Berikut adalah poin-poin yang perlu diperhatikan ketika akan melakukan presentasi.

Menggunakan audio visual secara produktif

  • Sederhana
  • Bersih
  • Mudah dibaca
  • Memakai warna yang eye catching
  • Ilusi visual

Dosa besar penggunaan ppt

  • Menyampaikan poin-poin tanpa cerita
  • Mencetak rangkaian slide presentasi sebagai handout
  • Membosankan
  • Mengaburkan informasi penting
  • Menyulitkan pembacaan
  • Mengukur lama presentasi berdasarkan jumlah slide
  • Berlindung di balik komputer

Gunakan Komunikasi Verbal dan Non Verbal dengan bijaksana

  • sapaan tepat & konsisten
  • berdiri stabil
  • luwes menghadapi situasi
  • menguasai & menjiwai materi acara
  • bersikap anggun, wajar
  • tata busana & make up serasi & sesuai
  • wicara variatif
  • tanpa virus verbal (e …e)

Hindari monotoni sehingga audience dapat menangkap inti presentasi anda

  • Diksi (pilihan kata), Luangkan waktu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Anda. Jangan bicara berlebihan, terutama saat sedang melakukan presentasi. Bila kerap menggunakan kata kata yang berlebihan akan membuat Anda terlihat kurang cerdas.

  • Phrasering (pemenggalan bagian kalimat)

  • Intonasi, Bicaralah melalui diafragma (rongga dada). Ini akan memberi Anda resonansi suara dan proyeksi.

  • Speed (kecepatan), Jaga kecepatan berbicara agar tetap moderat. Jangan berbicara terlalu cepat. Orang akan sulit mengerti apa yang Anda bicarakan bila berbicara terlalu cepat. Kebanyakan pembicara yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan bicara perlahan, namun tak kehilangan fokus atau jadi membosankan.

  • Stressings (penekanan bagian-bagian penting)

Pembicara yang terbaik memiliki bahasa tubuh yang efektif sejalan dengan apa yang dia sampaikan. Selain itu, belajarlah storytelling karena cerita-cerita yang menarik dapat membangkitkan minat audiens anda. Berlatihlah untuk dapat bercerita, minimal tentang pengalaman anda sendiri.

Public speaking can help you make contacts, get funding for a new enterprise or promote a cause you care about. And if you do it well, people will pay you a speaker’s fee, which can be an extra source of income.

atau memiliki arti kurang lebih adalah kemampuan dalam berbicara didepan umum memiliki keuntungan dalam membantu berkomunikasi dengan orang lain, mendapat uang dari kelebihan ini yang bisa dijadikan penambahan pundi-pundi pemasukan uang. Sehingga di masa perkuliahan ini dapat anda jadikan sebagai ajang berlatih bagaimana cara melakukan komunikasi didepan umum yang baik.

Penampilan saat presentasi menjadi faktor yang sangat mendukung dalam menjadikan presentasimu lebih menarik. Menurut Gamble (2002), penampilan tersebut meliputi

  1. Pakaian

    Dalam melakukan presentasi pastikan pakaian yang digunakan mendukung topik yang akan disampaikan nantinya, jangan sampai salah pemilihan pakaian yang nantinya akan membuat perhatian audiens teralihkan, seperti menggunakan pakaian ‘kurang bahan’ saat melakukan presentasi.

  2. Postur Tubuh

    Cara berdiri dan bentuk postur tubuh saat presentasi bisa jadi juga menjadi faktor kemenarikan saat penyampaian materi, postur tubuh yang tegak memberi kesan antusias pada audiens, saat presentasi didepan dosen usahakan jangan menurunkan pandangan karena bisa dianggap tidak percaya diri dan kebingungan dengan materi yang disampaikan.

  3. Gestur

    Gestur gerakan tubuh dari pembicara seperti gerakan tangan saat menyampaikan presentasi, juga dapat mencuri perhatian dari para audiens. Gerakan tubuh tertentu secara tidak langsung dapat dijadikan isyarat atau tanda dari pembicara dalam menekankan kalimat tertentu.

  4. Ekspresi Wajah dan Perpindahan Tempat

    Gunakan ekspresi wajah yang tepat saat menyampaikan materi, dalam menjangkau seluruh audiens, seorang pembicara harus mampu berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain ketika menyampaikan sebuah presentasi. Jangan hanya berdiri pada satu titik saja, karena hal itu akan membuat jenuh pihak audiens. Cobalah untuk memasang muka yang bersahabat, menunjukkan antusias kepada audiens serta melakukan perpindahaan titik letak ketika menyampaikan sebuah presentasi agar perhatian audiens tetap teruju kepada pembicara.

  5. Kontak Mata

    Kontak mata juga merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal. Dengan menatap audiens secara langsung itu berarti pembicara telah berkomunikasi dengan para audiens. Melalui kontak mata seorang pembicara juga dapat melihat sendiri tanggapan, ekspresi dari audiens ketika mendengarkan presentasi yang disampaikan.

Keberhasilan suatu presentasi menurut Gamben (2002) ada empat yaitu :

  1. Konten Presentasi

    Kelengkapan materi yang akan disampaikan ke audiens, ditampilkan dengan tampilan yang menarik dengan tulisan yang tidak memenuhi layar presentasi, jika bisa gunakan visualisasi dengan menggunakan gambar-gambar dan menjelaskan gambar itu pada audiens agar memiliki presentasi yang menarik.

  2. Penyampaian pesan ke audiens

    Penyampaian pesan yang tepat oleh pembicara dapat memberikan manfaat peningkatan pengetahuan audiens.

  3. Bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan (language)

    Melakukan pemilihan kata yang tepat pada audiens

  4. Pembawaan komunikator dalam menyampaikan pesan (delivery)

    Seorang pembicara harus mampu menjaga sikap saat presentasi agar pusat perhatian audiens tetap fokus pada pembicara.

Dengan melakukan presentasi yang baik di perkuliahan, berdasarkan pengalaman saya, anda akan mendapatkan manfaat yang baik seperti mendapatkan perhatian yang lebih dari dosen yang bersangkutan ketika anda maju presentasi kembali di waktu mendatang, selain mendapat perhatian anda juga akan mendapatkan nilai lebih dari dosen karena keterampilan anda berpresentasi, bisa jadi juga anda diberi tugas memandu sebuah acara karena kelebihan yang anda miliki dalam melakukan komunikasi publik atau public speaking. Maka dari itu improve atau melakukan peningkatan kemampuan melakukan public speaking selagi di masa perkuliahan adalah sebuah kesempatan yang tidak dapat dilewatkan, karena bisa menjadi sebuah kelebihan yang anda miliki saat mencari sebuah pekerjaan seperti yang telah dipaparkan oleh Deborah.

Persyaratan agar presentasi dikatakan baik atara lain :

  • Komunikasi dengan audience

    Berkomunikasilah untuk memastikan bahwa mereka mendengarkan materi yang Anda sampaikan. Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan audience saat presentasi, seperti memberikan simulasi, memutar tayangan video yang berhubungan dengan materi, hingga melakukan tanya-jawab.

  • Hindari berbicara pada proyektor atau slide.

    Kedua alat tersebut penting untuk membuat audience memahami isi presentasi. Akan tetapi, sebagai pembicara sebaiknya Anda tidak ikut terfokus pada proyektor dan slide. Sesekali Anda boleh melihat proyektor untuk mengingat materi presentasi, tapi lakukan juga eye-contact dengan audience.

  • Tunjukkan antusiasme pada isi presentasi.

    Jika pembicaranya sendiri tidak terlalu antusias dengan isi presentasi tersebut, bagaimana bisa Anda menarik minat dari hadirin? Nah, oleh karena itu, sebaiknya tunjukkan rasa antusiasme Anda pada materi presentasi.

    Sebagai contoh, Steve Jobs, pendiri Apple, kerap kali menggunakan kata-kata “Amazing” dan “Extraordinary” ketika sedang memperkenalkan fitur dan spesifikasi dari produk-produk Apple. Nah, cobalah gunakan berbagai kosakata yang menggambarkan antusiasme Anda pada materi yang disampaikan.

  • Tegaskan poin-poin dan tujuan dari presentasi

    Tegaskanlah poin-poinnya secara langsung atau tersirat. Pada intinya, audience harus memahami setiap poin dan tujuan yang Anda sampaikan di presentasi. Oleh karena itu, beri penjelasan dalam setiap poin untuk mempertegas tujuan dari presentasi tersebut.

Catatan penting : Jangan pernah membelakangi audients karena hal tersebut terkesan tidak menghormati dan tidak sopan.