Dengan semakin banyaknya penemuan varietas-varietas baru dan semakin ringginya tingkat persaingan diantara para pemulia tanaman, diperlukan legalitas bagi setiap varietas baru yang ditemukan.
Hal-hal apa saja yang diuji pada varietas baru tanaman?
Dengan semakin banyaknya penemuan varietas-varietas baru dan semakin ringginya tingkat persaingan diantara para pemulia tanaman, diperlukan legalitas bagi setiap varietas baru yang ditemukan.
Hal-hal apa saja yang diuji pada varietas baru tanaman?
Berdasarkan PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/OT.140/8/2006 tentang PENGUJIAN, PENILAIAN, PELEPASAN DAN PENARIKAN VARIETAS, beberapa uji yang harus dilakukan sebelum melepaskan varietas baru antara lain :
Uji silsilah adalah asal-usul suatu varietas, yang mencakup induk persilangan, proses dalam mendapatkannya dan tahun penemuan atau perolehannya.
Uji adaptasi adalah kegiatan uji lapang dibeberapa agroekologi bagi tanaman semusim, untuk mengetahui keunggulan dan interaksi varietas terhadap lingkungan.
Uji observasi adalah kegiatan uji lapang tanaman tahunan untuk mengetahui sifat-sifat unggul dan daya adaptasi varietas terhadap lingkungan pada beberapa agroekologi.
METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI
I. UMUM
A. Latar belakang
Dalam rangka pelepasan suatu varietas unggul perlu diadakan uji adaptasi bagi tanaman semusim dan uji observasi bagi tanaman tahunan serta tanaman semusim yang dibebaskan dari uji adaptasi dengan memenuhi kaidah- kaidah statistik. Penilaian secara objektif dilakukan terhadap hasil pengujian agar diperoleh hasil yang sebaik- baiknya sebelum di lepas secara resmi kepada masyarakat. Agar pelaksanaan uji berjalan sesuai dengan harapan, perlu disusun panduan uji-adaptasi/uji-observasi sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi :
C. Tujuan
Uji adatasi dan uji observasi merupakan uji lapang untuk mengetahui/memperoleh data keunggulan-keunggulan dan interaksinya terhadap lingkungan dari calon varietas yang akan dilepas sebagai suatu varietas unggul.
A. Bahan Pengujian
Materi genetik bahan uji adaptasi adalah benih dari calon varietas yang akan dilepas. Materi genetik yang akan di uji keunggulannya dapat berbentuk galur, mutan, hibrida, transgenik, bersari bebas (OP) yang berasal dari hasil pemuliaan di dalam negeri atau introduksi.
B. Metoda
1. Lokasi
a. Agroekologi;
Lokasi uji adaptasi merupakan wilayah agroekologi yang paling sesuai untuk budidaya jenis tanaman yang bersangkutan dan mewakili karakteristik agroekologi wilayah sentra produksi komoditas yang bersangkutan;
Calon varietas yang akan direkomendasikan untuk dikembangkan di dataran rendah (<400 m dpl) dan/atau medium (400 – 700 m dpl) dan/atau tinggi (>700 dpl), uji adaptasinya dilakukan di 3 (tiga) atau di lokasi tertentu yang mewakili daerah tersebut;
Calon varietas yang akan direkomendasikan untuk agroekologi spesifik, seperti rumah kaca, screen house, daerah rawa, daerah bersalinitas tinggi atau keasaman tinggi, lokasi pengujiannya dibatasi hanya pada agroekologi spesifik tersebut.
b. Musim dan Jumlah unit
Tabel 1. Jumlah unit dan lama pengamatan Uji Adaptasi (unit)
Penentuan jumlah unit pengujian ditentukan berdasarkan agroekologi dan musim serta disesuaikan dengan tujuan pengembangan varietas yang akan dilepas.
2. Rancangan pengujian
a. rancangan percobaan untuk uji adaptasi sesuai dengan kaidah statistik;
b. jumlah uji setiap agroekologi wilayah sasaran pengembangan harus diwakili minimal oleh 3 (tiga) unit adaptasi;
c. jumlah ulangan dan perlakuan harus sesuai dengan kaidah statistik;
d. ukuran petak/plot percobaan disesuaikan dengan jenis tanaman;
e. varietas pembanding merupakan varietas unggul yang dikenal masyarakat, yang digunakan sebagai pembanding dalam uji-adaptasi untuk mengetahui keunggulan galur harapan dan/atau calon varietas yang diuji.
3. Pengamatan
Sifat yang diamati terutama sifat-sifat yang diunggulkan dan akan digunakan dalam penyusunan deskripsi calon varietas yang bersangkutan. Sifat yang diamati berbeda-beda antar jenis tanaman, beberapa sifat penting yang harus diamati dan disajikan datanya antara lain :
a. Umur tanaman, meliputi umur berbunga, dan umur matang panen yang optimal;
b. Morfologi tanaman, tergantung pada jenis tanaman sesuai dengan deskripsi, antara lain:
c. Tingkat ketahanan terhadap organisme pengganggu tanaman utama dan mutu hasil
d. Sifat-sifat yang diunggulkan, terutama sifat agronomis yang memiliki nilai ekonomis, antara lain:
e. Keseragaman dalam populasi, perbedaan antar varietas serta keunikan varietas.
4. Analisa data
Analisa data dilaksanakan sesuai dengan kaidah statistik.
5. Deskripsi varietas
Deskripsi varietas disusun sesuai deskripsi varietas yang sudah berlaku.
A. Bahan Pengujian
Materi genetik bahan uji observasi antara lain dapat berupa tanaman, calon Pohon Induk Tunggal (PIT), klon populasi dari calon varietas yang akan dilepas.
B. Metoda
1. Lokasi
a. Agroekologi
Lokasi observasi adalah wilayah agro-ekologi dimana calon varietas tersebut sudah lama dikembangkan dan dibudidayakan masyarakat secara luas.
b. Musim dan Jumlah unit
Uji observasi mengikuti musim panen sesuai dengan jenis komoditas masing-masing;
Dibawah ini disajikan ketentuan jumlah unit dan lama pengamatan untuk uji observasi berdasarkan kelompok komoditas tanaman.
Tabel 2. Jumlah unit minimum dan lama pengamatan Uji Obervasi (unit)
Calon varietas yang cocok untuk musim hujan dan musim kemarau diuji dengan cara observasi pada kedua musim dimaksud.
Calon varietas yang cocok untuk musim kemarau atau musim hujan hanya diuji dengan cara observasi pada musim yang bersangkutan, minimal pada 3 lokasi berbeda.
2. Rancangan pengujian
a. Metoda pengambilan contoh
Metoda pengambilan contoh dilakukan secara acak, dengan :
b. Jumlah ulangan dan ukuran petak uji/plot
3. Pengamatan
Pengamatan dikelompokkan menjadi pengamatan data utama dan pengamatan data pendukung :
a. Pengamatan data utama :
Meliputi pengamatan data kuantitatif dan kualitatif tanaman termasuk produksi dan mutu hasil serta sifat-sifat unggul lainnya, untuk penyusunan deskripsi varietas.
Untuk tanaman hias perlu pengamatan tambahan antara lain :
b. Pengamatan data pendukung :
Untuk kelengkapan persyaratan pelepasan varietas, data pendukung yang perlu disampaikan meliputi antara lain :
4. Analisa data
Analisa data dilaksanakan sesuai dengan kaidah statistik.
C. Deskripsi Varietas
Deskripsi varietas disusun sesuai deskripsi varietas yang sudah berlaku.