Hal-hal apa saja yang disunahkan untuk dilakukan sebelum tidur?

Tidur termasuk salah satu nikmat dan rahmat yang diberikan Allah Swt. ke pada hamba-Nya. Dalam hal ini Allah Swt. berfirman:

Dan diantara tanda- tanda kebesaran-Nya adalah Allah Swt. menjadikan tidur kalian disiang hari dan dimalam hari.” (Qs. Ar-rum: 23)

dan firman Allah Swt:”

dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat…” (Qs. An-Naba’: 9)

Hal-hal apa saja yang disunahkan untuk dilakukan sebelum tidur ?

Al-Isfahani mendefinisikan tidur dengan ungkapan: “Melembutnya urat syaraf otak dengan kelembaban oksigen menuju ke otak atau suatu keadaan dimana Allah Swt. sedang menggengam jiwa seseorang tanpa mati. Tidur disebut dengan mati kecil, sedangkan mati adalah tidur berat.

Ilmu pengetahuan saat ini menyatakan tidur adalah proses biologis yang bergerak aktif di dalam otak dan memiliki efek tertentu pada tubuh. Sedangkan menurut ahli medis, tidur dimaksudkan sebuah zat kimia yang disebut adenosine terbentuk di dalam darah dan inilah yang menimbulkan rasa kantuk, lalu berangsur-angsur zat ini terpecah saat tidur. Namun, saraf pengirim zat-zat kimia dari otak ke jaringan tubuh lain (neurotransmitters) tetap melakukan pengontrolan, baik ketika sedang tidur maupun terjaga. Zat ini bereaksi dalam berbagai kelompok sel saraf (neuron) di dalam otak.

Neuron dalam tingkatan otak yang menghubungkan otak dengan saraf tulang belakang akan menghasilkan neurotransmitters seperti serotonim dan nerepinephrine yang mengontrol beberapa bagian dari aktifitas otak pada saat tubuh terjaga. Sel saraf lainnya yang berada di dasar otak mulai bereaksi pada saat tidur. Sel saraf muncul untuk mematikan sinyal-sinyal yang membuat orang terjaga.

Cara Tidur Rasulullah Muhammad Saw


Untuk mendapatkan tidur yang sehat dan nyaman, maka dianjurkan untuk meneladani bagaimana cara tidur Nabi Muhammad Saw. tidur Nabi Muhammad Saw. tidur yang sangat baik bagi kesehatan, setiap posisi dan waktu yang beliau pilih untuk tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan bahkan jauh sebelum ilmu kedokteran berkembang seperti sekarang.

Berikut ini merupakan cara tidur Nabi Muhammad Saw. :

1. Tempat tidur Nabi Muhammad Saw.

Terkadang Nabi Muhammad Saw. tidur di atas kasur, kulit yang sudah disamak, tikar, tanah, dipan, dan terkadang di atas kain hitam.

2. Waktu tidur Nabi Muhammad Saw.

Rasulallah Saw. biasa tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam, tapi terkadang juga tidak tidur pada awal malam karena melayani kemaslahatan orang-orang muslim. Mata beliau tidur tapi hati beliau tidak tidur.

Imam al-Ghazali berkata: “Ketahuilah bahwa waktu malam dan siang berjumlah dua puluh empat jam. Janganlah tidurmu melebih delapan jam, hal itu sudah cukup banyak. Sekirannya anda hidup enam puluh tahun, maka dua puluh tahun atau sepertiga dari usiamu telah anda hilangkan.”

3. Berwudu sebelum tidur.

Al-Bara’ bin Azib r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“…Jika engkau datang ke tempat tidurmu, maka berwudulah seperti wudumu untuk sholat…” (HR. Al-Bukhari, no 247).

Dalam kitab An-Nawawi sarah Muslim, berwudu bagi orang yang hendak tidur tidak wajib, melainkan sunah. Jika seseorang berwudu sebelum tidur, maka sudah cukup baginya. Tujuannya supaya tidur dalam keadaan suci, karena dikhawatirkan akan mati pada malam itu. Selain itu mimpinya lebih tepat, dan lebih jauh dari permainan setan terhadap diri seseorang di dalam tidurnya, serta terhindar dari setan yang menakut-nakutinya.

4. Mengibaskan alas tidur sebelum digunakan.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda:

”Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. (HR. Al-Bukhari,no. 6320)

Hadits yang senada selain diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, juga diriwayatkan oleh Imam Muslim no 2714 dan At-Tirmidzi no 3401, dengan berbagai bentuk kalimatnya. Hadits di atas menunjukkan beberapa hal, anjuran mengibasi alas tidur sebelum digunakan, pengibasan dilakukan sebanyak tiga kali, membaca basmalah sewaktu mengibasi, dan orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi tetap dianjurkan untuk mengibasinya kembali.

Alasannya sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. ialah karena tidak mengetahui apa yang ditinggalkan diatas tempat tidur.

Pada tahun 1967, seorang ilmuan belanda, David Williams, menemukan banyak debu di kasur dan seprai. Karena itu, tempat tidur, kasur, dan seprai itu harus bersih dan terbebas dari parasit, mikroba, dan debu. Jika debu itu masuk ke paru-paru melalui udara yang terhirup akan meyebabkan penyakit alergi pada rongga dada, asma, bersin-bersin, atau penyakit kulit yang diakibatkan alergi.

5. Tidur pada sisi sebelah kanan dan meletakkan pipi di atas tangan kanan.

Hal ini diterangkan di dalam hadits riwayat Al-Bara’ bin Azib, bahwa Rasulullah bersabda:

“…Apabila kamu hendak tidur, maka berwudulah sebagaimana kamu berwudu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan…” (HR. Bukhari, no. 247)

Tidur pada sisi kanan memiliki beberapa faedah. Diantaranya: lebih cepat terbangun, jantung tergantung ke arah kanan sehingga tidak merasa berat ketika tidur. Dan sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Jauzi menurut para dokter tidur dengan miring ke kanan lebih sehat bagi tubuh. Mereka mengatakan bahwa hendaknya dimulai dengan berbaring ke kanan selama satu jam, kemudian berbalik pada sisi kiri.

6. Membaca beberapa ayat al-Qur’an

  • Membaca, surat al-Fatihah, lima ayat pertama surat al-Baqarah, ayat kursi, dan surat al-Baqarah ayat 284-285.61

  • Membaca surah Mu’awwidzatain ( surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas) lalu meniupkannya. Faedah dari tiupan itu ialah mengharap berkah melalui percikan dari ludah, udara, dan nafas yang langsung itu untuk ruqoyah dan zikir yang baik. Surah Al-Ikhlas dan Mu’awwidzatain itu tidak hanya dilakukan menjelang tidur saja, melainkan juga dianjurkan untuk orang yang sakit.

  • Membaca surah Al-Kafirun sebagai pembebasan dari syirik
    Farwah bin Naufal meriwayatkan dari ayahnya, bahwasannya Nabi Muhammad Saw. bersabda:

    Farwah bin Naufal, meriwayatkan dari ayahnya, bahwasannya Nabi Saw bersabda: “Bacalah (Katakanlah; Wahai orang-orang kafir) (Surah Al Kafiruun) kemudian tidurlah ketika sampai pada akhirnya, sesungguhnya itu adalah pembebas dari perbuatan Syirik.” (HR. Abu Daud)

7. Membaca do’a dan dzikir sebelum tidur.

Doa-doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad Saw. menjelang tidurnya ternyata mengandung makna yang sangat agung dan mulia. Ada tauhid lengkap dengan berbagai ragamnya, ada upaya menunjukkan kebutuhannya kepada Allah Swt, ada permohonana ampun, taubat, dan pemeliharaan dari siksa akhirat, ada permintaan agar dilindungi dari hawa nafsu dan setan, ada pujian kepada Allah Swt. atas nikmat dan karunia-Nya, dan lain sebagainya yang tidak mungkin disebutkan semuanya. Berikut ini sebagian dari doa-doa Nabi Muhammad Saw. yang tercantum dalam beberapa hadits:

Hadits pertama, Hafsah isteri Nabi Muhammad Saw. mengambarkan:

“ Dari Hafsah isteri Nabi Muhammad Saw., bahwa Rasulullah Saw. apabila hendak tidur beliau meletakkan tangannya yang kanan di bawah pipinya kemudian mengucapkan, “Ya Allah, ya Tuhanku lindungilah aku dari Azab-Mu pada hari Engkau bangkitkan semua hamba-Mu.’ (beliau membacanya tiga kali).”(HR. Abu Dawud, no. 5045)

Hadits kedua, Hudzaifa bin Yaman dia berkata:

Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdul Malik dari Rib’i bin Hirasy dari Hudzaifah bin Yaman dia berkata: “Apabila Nabi Saw, hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan:” Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)."(Al-Bukhari, no 5837)

Hadits ketiga, Abdullah bin Umar r.a pernah menyuruh seseorang agar ketika berangkat tidur ia membaca:

Dari Abdullah bin Umar r.a, dia pernah memerintahkan seseorang yang hendak tidur untuk membaca doa, "Ya Allah, Engkau telah menciptakan diriku dan Engkaulah yang akan mematikannya. Matiku dan hidupku hanya lah untuk-Mu. Apabila Engkau menghidupkan diriku, maka jagalah. Dan apabila Engkau mematikan diriku, maka ampunilah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna. " Abdullah bin Umar pernah ditanya oleh seseorang, “Hai Abdullah, apakah kamu mendengar bacaan doa ini dari Umar?” Abdullah bin Umar menjawab, “Saya memperolehnya dari orang yang lebih mulia dan utama dari Umar yaitu Rasulullah SAW.”(HR. Muslim, no 1907)

Keempat, membaca tasbih 33x, tahmid 33x, dan takbir 33x.

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila dari Ali bahwa Fatimah mengadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perihal tangannya yang lecet akibat mengaduk gandum, maka Fatimah datang kepada beliau dan meminta seorang pelayan, tetapi dia tidak menemui beliau, lalu Fatimah menitipkan pesan kepada Aisyah. Ketika Nabi datang, Aisyah pun menyampaikan pesan kepada beliau. Ali melanjutkan; "Kemudian beliau datang kepada kami ketika kami tengah berbaring (di tempat tidur), maka akupun bangkit berdiri, namun beliau bersabda: ‘Tetaplah pada tempat kalian berdua.’ kemudian beliau duduk di samping kami sampai aku merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau, lalu beliau bersabda: ‘Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pelayan, apabila kalian berdua hendak tidur maka bertakbirlah kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali dan bertahmidlah sebanyak tiga puluh tiga kali, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang pelayan.’(HR. Al-Bukhari, no 6318)

8. Do’a ketika bagun tidur

  • Bila bangun, tapi belum berdiri dari tempat tidur, maka membaca doa:

    ” Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah Dia mematikan kami, dan kepada-Nya (kami kembali) pada hari pembangkitan.(HR. Al-Bukhari, no. 6312)

  • Mengangkat pandangan ke langit sambil membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali Imran ayat 190-200. Hal itu dilakukan bila bangun untuk melakukan sholat tahajud. Hal ini berdasrkan perkataan Ibnu Abbas r.a:

    ”Ketika aku bermalam di kediaman bibiku, Maimunah, istri Rasulallah Saw. Rasulallah bangun pada pertenganhan malam atau beberapa saat sebelumnya, atau beberapa sesudahnya. Beliau bangun, lalu mengusap mukanya dengan tangannya untuk menghilangkan rasa kantuk, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir dari surah Ali Imran, kemudian beliau bangkit menuju bejana berisi air yang digantung dan berwudu dari situ dan beliau sempurnakan wudunya. Setelah itu beliau shalat.” (HR. Al-Bukhari, no. 183).

  • Hendaknya membaca doa berikut sebanyak 4 kali :

    Ya Allah, sesungguhnya aku telah berada di pagi hari ini, segala puji bagi-Mu. Aku persaksian kepada-Mu dan aku persaksikan kepada para malaikat pengusung ‘Arsy-Mu, kepada seluruh malaikat-Mu, dan segenap makhluk-Mu bahwasannya Engkau adalah Allah Swt. yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, dan bahwasannya Muhammad adalah hamba dan utusun-Mu.

    Rasulullah Saw. telah bersabda yang diriwayatkan Abu Daud dengan sanad sahih.

  • Apabila melangkahkan kakinya di depan pintu untuk keluar hendaknya membaca:

    Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah Swt, tiada daya dan tida kekuatan kecuali dangan pertolongan Allah Swt. Doa di atas tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia menghasankannya.

  • Apabila meninggalkan pintu rumahnya membaca

    “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat atau disesatkan, terpeleset atau dipelesetkan, berbuat zhalim atau dizhalimi dan menjadi bodoh atau dibodohkan.”

    Karena Ummu Salamah r.a berkata, “ Rasulallah Saw. tidak pernah keluar dari rumahku melainkan ia mengangkat pandangannya ke langit sambil berkata, ‘Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari tersesat dan disesatkan.

  • Yang harus dibaca dan dilakukan setelah bermimpi.

    Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al-Laits telah menceritakan kepada kami Ibnul Al-Had dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia mendengar Nabi Muhammad Saw. bersabda:"Jika salah seorang diantara kalian bermimpi yang ia sukai, sebenarnya mimpi tersebut berasal dari Allah Swt, maka hendaklah ia memuji Allah Swt. karenanya dan ceritakanlah, adapun jika ia bermimpi selainnya yang tidak disukai, maka itu berasal dari setan, maka hendaklah ia meminta perlindungan dari keburukanny, dan jangan menceritakannya kepada orang lain, sehingga tidak membah ayakannya.” (HR. Al-Bukhari)

    Informasi yang dapat diambil dari hadits di atas adalah:

    • Mimpi terkadang baik dan terkadang buruk. Mimpi yang baik berasal dari Allah Swt, sedangkan mimpi buruk berasal dari setan dan disebut hulum.

    • Orang yang bermimpi baik hendaknya merasa gembira dan berharap mendapatkan sesuatu yang baik serta tidak memberitahukannya kecuali kepada orang yang disukai, dan mimpi yang baik adalah kabar gembira dari Allah Swt.

    • Orang yang bermimpi buruk dianjurkan meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali, kemudian memohon perlindungan kepada Allah Swt. dari gangguan setan yang terkutuk atau dari keburukan mimpi tersebut. Kemudian hendaklah mengubah posisi tidur atau bangun dan mengerjakan shalat, maka itu lebih baik.