Hal-hal apa saja yang dapat membatalkan atau merusak amal Sedekah kita ?

Sedekah

Hal-hal apa saja yang dapat membatalkan atau merusak amal Sedekah kita ?

Al-Qur’an memberitahukan bahwa ada beberapa hal yang dapat membatalkan sedekah, dalam arti tidak menjadi ibadah yang diberi pahala oleh Allah SWT.

  • Al-mann (membangkit-bangkitkan). Artinya, seseorang yang bersedekah kemudian terus mengingat dan menyebut-nyebutnya di hadapan orang lain sehingga orang banyak mengetahui bahwa ia telah bersedekah.

  • Al-adhâ (menyakiti). Artinya, seseorang yang telah bersedekah, kemudian dengan sedekah itu ia menyakiti hati orang yang menerimanya, baik dengan ucapan maupun dengan perbuatannya.

  • Ria (memperlihatkan). Artinya, seseorang menunjukan atau memamerkan kepada orang lain bahwa ia bersedekah. Misalnya, bersedekah dihadapan orang banyak, padahal ketika dalam keadaan sepi tidak mau bersedekah. Atau mempublikasikannya dengan maksud agar orang tahu dan kemudian memuji dan menyanjungnya sebagai seorang dermawan. Pahala sedekah yang demikian batal.

  • Sum’ah (mendengar). Artinya, melakukan perbuatan agar orang lain mendengar apa yang diperbuat, lalu mereka memuji dan ia menjadi tenar. Sum’ah juga bisa berarti menceritakan dan membesar-besarkan amalan yang pernah dilakukan pada orang lain agar mendapat tempat di hati serta mendapat perhatian dan keistimewaan.

  • ‘Ujub dan takabbur (sikap menunjukan kelebihan). Artinya, sikap menunjukan kelebihan, kehebatan, keanehan yang ada pada diri seseorang agar dipuji oleh orang lain. ‘Ujub dan takabbur juga berarti orang yang menyombongkan kelebihan dan keunikan yang ada pada dirinya, menganggap dirinya paling hebat, tidak ada yang dapat menyaingi kehebatan dan kelebihannya, dan menganggap orang lain lebih rendah atau lebih hina kedudukannya dibandingkan dirinya.

Ketiga hal itu oleh Allah SWT disebut sebagai perbuatan yang dapat membatalkan atau merusak sedekah. Orang yang bersedekah seperti itu tidak memperoleh sedikit pun pahala dari sedekahnya. Allah SWT berfirman:

“Orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”. (QS al-Baqarah 262)

Allah SWT berfiman,

“Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir”.” (QS al-Baqarah 264)