Hal apa yang menginspirasi dari sosok Kakek Suhendri?


Kakek 78 Tahun tolak 10 M demi jaga hutan. “Saya siapkan oksigen bagi warga kota”.
Hal apa yang menginspirasi dari sosok Kakek Suhendri?

1 Like

Pada bulan November 2019 lalu, masyarakat dibuat ramai dengan adanya sosok Kakek Suhendri yang menolak uang sebesar Rp 10 miliar demi menjaga keberadaan hutan miliknya. Kakek yang kini berusia 79 tahun menjadi viral di dunia maya karena prinsipnya yang begitu teguh. Bagaimana tidak? Usahanya untuk membagun kawasan hutan seluas 1,5 Ha dengan sekitar 60 spesies tanaman melalui kerja kerasnya selama lebih dari 30 tahun harus dijualnya begitu saja, sehingga Kakek Suhendri pun memilih untuk tetap mempertahankan hasil jerih payahnya tersebut.

Hal yang menginspirasi dari Kakek Suhendri adalah beliau rela dengan sepenuh hati jatuh bangun untuk mewujudkan hutan impiannya.

Kakek Suhendri sebagai pemilik hutan agrofirestri di Jalan Pesut, kelurahan Bukit Biru, kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini memang telah mengusahakan hutan impiannya itu sejak 30 tahun silam. Banyak hal yang Beliau bayarkan untuk bisa sampai saat ini. Mulai dari uang, keringat, dan waktu.

Kakek yang merupakan perantau dari Jawa ini terinspirasi dari kata-kata “Ada bahasanya dari dulu, Pulai Kalimantan tidak boleh dirusah karena sebagai paru-paru dunia”. Dari quote itulah, beliau memiliki mimpi dan inspirasi dimanapun dirinya berada, ia akan mencari lahan dan membangun hutan hingga akhirnya sekarang terwujud.

“Saya belajar-belajar, saya ini bukan ahlinya pertanian, bukan ahlinya kehutanan, tetapi karena merantau dan saya tidak mau terlibat dalam bahasanya pengangguran (menjadi pengangguran), akhirnya saya coba,” ujar Suhendri dengan penuh semangat.
image
Karya tulis Kakek Suhendri dengan ilustrasi alam semesta tentang menjaga bumi.
Foto oleh : Karja/Charles

Awalnya kakek hanya meminjam lahan orang untuk ditanami berbagai macam tanaman. Seiring berjalannya waktu, hasil pertanian yang dihasilkan cukup baik. Hal tersebut mengundang iri hati dari beberapa orang di sekitarnya yang ingin mengusir dirinya.

Di kala semua orang berlomba-lomba membunuh lingkungan untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, hal berbeda dilakukan seorang kakek asal Kutai Kartanegara bernama Suhendri.

Kakek percaya bahwa pertolongan akan datang kepada orang yang berniat baik. Keyakinannya tersebut pun terwujud, Kakek ditawari untuk membeli sebuah lahan dengan luas 1,5 Ha seharga Rp 100.000,- pada tahun 1978.

Pada tahun 1980, barulah Kakek Suhendri serius menggarap lahannya menjadi konsep agroforesti.

“Di sini ada istilahnya agroforestri, agro artinya pertanian, forestri artinya hasil kehutanan. Ada peranan pertanian sebagai ekonominya, peranan kehutanan sebagai ekologinya, mengkombinasikan pertanian dan kehutanan, jangka pendek dan jangka panjang,” Suhendri menjelaskan dengan begitu sigap.

Kakek Suhendri memiliki impian yang sangat mulia untuk menjaga bumi. Prinsipnya tidak semata-mata bermanfaat untuk dirinya pribadi, melainkan untuk hal yang jauh lebih luas. Selain itu, tekadnya untuk mewujudkan impiannya itu tak lekang oleh waktu.

Beliau percaya bahwa nantinya akan ada penerus yang melanjutkan perjuannya menjaga bumi dengan ketulusan hati tanpa adanya unsur eksploitasi demi kepentingan pribadi.

Dalam kesempatan yang sama saat diwawancari beberapa media, beliau menyampaikan bahwa

“Walaupun hutan saya mau dibeli 100 miliar Rupiah, tidak akan saya jual, apalagi Rp 10 miliar, percuma. Kalau dijual bakal rusak lah, nanti dibikinkan mal, perumahan”.

Berikut adalah cuplikan video dari wawancara bebarapa media tentang pesan Kakek Suhendri kepada generasi muda Indonesia.

Referensi
  • Karja. 2019. Suhendri, Warga Kalimantan yang Tolak Rp 10 Miliar Demi Menjaga Hutan. Kumparan.
  • Permana, Bayu Galih. 2019. Kisah Kakek di Kalimantan Timur yang Tolak Rp 10 Miliar Demi Jaga Kelestarian Hutan. Grid.