Gaya apa saja yang bekerja langsung pada gigi?

oklusi

Ketika kita makan, gigi mengalami pergerakan untuk mengunyah makanan. Gaya apa saja yang bekerja langsung pada gigi?

Berbagai gaya yang bekerja pada gigi dapat menyebabkan pergerakan gigi di dalam soketnya. Pergerakan tersebut bervariasi di dalam besar, durasi, frekuensi
dan arah gaya. Sedangkan, respon gigi terhadap gaya-gaya tersebut bergantung pada beberapa faktor seperti bentuk dan panjang akar gigi, karakteristik cairan yang terkandung di ruang periodontal, komposisi dan orientasi serat-serat periodontal dan luas tulang alveolar.

Berdasarkan asalnya, gaya yang bekerja langsung pada gigi dibagi menjadi muskular, oklusal, dan ekstrinsik.

1. Gaya muskular

Gaya muskular merupakan gaya yang berasal dari otot-otot orofasial, yakni otot lidah, bibir, dan pipi yang menjadi sumber gaya horizontal terhadap gigi. Aktivitas normal dari otot-otot ini membentuk suatu pola yang stabil selama masa kehidupan dan bertanggung jawab terhadap posisi horizontal gigi ketika gigi tumbuh ke arah vertikal.

Posisi gigi yang berada dalam kondisi otot-otot yang seimbang disebut posisi dalam zona netral. Zona netral juga merupakan salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menentukan posisi horizontal gigi tiruan. Kehilangan gigi ataupun gigi yang berjejal akan menyebabkan perubahan posisi gigi terhadap gaya otot.

2. Gaya oklusal.

Gaya oklusal merupakan gaya yang terjadi dengan adanya oklusi Intercuspal yakni posisi antara cusp ridge dan fossa antagonis atau antara cusp ridge dan area marginal ridge antagonis. Cusp ridge tersebut akan membentuk tripod contact.

Gaya oklusi yang ada ketika keadaan menelan dibagi rata ke semua gigi yang ada. Apabila terdapat tripod contact di antara semua gigi posterior diantara kedua lengkung dan semua gigi lengkap, maka semua gigi akan kembali ke posisinya yang semula. Respons gigi yang baik terhadap gaya oklusal tersebut bergantung pada enam faktor, yaitu :

  • Oklusi intercuspal yang stabil
  • Titik kontak yang stabil
  • Jaringan periodontal yang sehat
  • Rasio mahkota-akar
  • Kemiringan akar yang ideal
  • Durasi dan besarnya gaya yang terbatas.

Pada kasus kehilangan gigi, gigi-geligi sisa tidak dapat merespons gaya oklusal lagi dengan baik karena telah terjadi perubahan-perubahan seperti yang telah disebutkan.

Berdasakan arah terjadinya, terdapat arah gaya vertikal dan diagonal pada gaya oklusi.

  • Gaya vertikal merupakan gaya yang arahnya sejajar dengan sumbu gigi dan menekan gigi ke dalam soket pada waktu gigi geligi beroklusi. Gaya ini merupakan gaya yang paling besar dan jatuh pada gigi- geligi, diterima oleh serabut-serabut membran periodontal. Jadi pada waktu gigi tertekan oleh gigi antagonisnya, serabut-serabut periodonsium yang arahnya oblik akan mengalami tekanan

  • Gaya diagonal, memiliki arah miring terhadap sumbu gigi. Gaya ini merupakan resultan dari gaya vertikal yang mengenai tepi cusp mahkota gigi, menyebabkan gigi tertekan miring dalam soketnya melalui pusat rotasi. Gaya ini mengakibatkan gigi–geligi bergerak miring/ tipping.

Pada rahang, dapat terjadi bermacam gaya. Di antaranya dikenal dengan istilah anterior component of force dan gaya oklusal antagonistik.

  • Anterior component of force (ACF) merupakan gaya fungsional yang mendorong gigi ke depan pada waktu gigi atas dan bawah posterior berkontak. Hal ini disebabkan sumbu gigi yang miring kedistal, maka pada waktu gigi atas dan bawah berkontak akan menghasilkan vektor gaya yang arahnya ke anterior. Gaya ini dinetralisir oleh otot-otot bibir pada gaya muskular.

  • Gaya oklusal antagonistik merupakan gaya yang dapat terjadi jika dua gigi dalam segmen yang sama, baik bersebelahan atau dipisahkan oleh gigi lain, menerima gaya oklusal dalam arah yang berbeda. Gaya ini terjadi contohnya pada kasus kehilangan molar1 rahang bawah. Molar 2 rahang bawah akan menghasilkan gaya ke depan atas sedangkan premolar 1 menghasilkan gaya ke belakang atas ketika posisi oklusi sentrik. Kedua gaya yang berlawanan ini memiliki efek buruk yakni ekstrusi gigi premolar 2 rahang atas dan adanya kemungkinan jaringan periodontalnya tertekan.

Gaya oklusal antagonistik
Gambar Gaya oklusal antagonistik Sumber: Occlusion in Clinical Practice

3. Gaya ekstrinsik

Gaya ekstrinsik merupakan gaya yang dihasilkan karena adanya benda asing seperti menggigit pensil, pipa, kuku, dan lain-lain. Jika dibiarkan lebih lama, gaya ini akan menyebabkan reposisi gigi. Pada kehilangan gigi, pergerakan gigi sisa dapat diperparah dengan adanya gaya ekstrinsik seperti kebiasaan bruksism atau clenching.