Florentino Pérez Rodriguez:CEO perusahaan konstruksi ACS Group

Siapakah Florentino?
Florentino Perez Rodriguez lahir di Hortaleza, Madrid, Spanyol pada tanggal 8 Maret 1947. Beliau dikenal dunia sebagai presiden klub sepak bola Real Madrid dan juga merupakan anggota dewan dari groupo ACS sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan juga chairman (pemimpin perusahaan). Groupo ACS atau Actividades de Construccion y Servicos, S.A. merupakan perusahaan yang dikhususkan untuk konstruksi sipil dan teknik, semua jenis layanan dan telekomunikasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 melalui penggabungan dua perusahaan,yaitu OCP Construcciones, S.A. dan Gines Navarro Construcciones, S.A.
florentino perez

Awal mula berdirinya ACS

Florentino memiliki prinsip tidak terikat dengan uang, tapi mendukung “normalitas” dan “pekerjaan” sebagai nilai-nilainya.Selain itu dia dengan cepat dapat mendapatkan kekuasaan. Setelah berkiprah di sektor swasta, ia memasuki dunia politik pada tahun 1976, bekerja dengan beragam di aula kota Madrid dan sebagai kepala infrastruktur di kementerian transportasi.Dia juga ditunjuk sebagai sekretaris jenderal Partai Reformasi Demokratik paruh waktu yang pendek, namun dia keluar dari politik pada tahun 1986 ketika pengelompokan tersebut gagal mendapatkan anggota parlemen dalam pemilihan umum.Pada saat itu, dia sudah membeli sebuah perusahaan konstruksi yang sedang berkembang bersama teman-temannya dengan harga rendah.kemudian setelah serangkaian merger dan akuisisi , ACS lahir - sebuah kelompok yang sekarang berada di bidang konstruksi dan berbagai layanan seperti pemeliharaan jaringan listrik tinggi.

Tentang ACS Group
Perusahaan ini memiliki 210.345 pegawai (2014),aset senilai 34.907 milyar euro (2016) , dana ekuitas sebesar 4.658 milyar euro (2016) dan laba bersih sebesar 770 juta euro (2016).Beberapa proyek yang melibatkan perusahaan ini adalah bendungan Alqueva pada 2002, Palau de les Art Reina Sofia pada 2005, Torre Agbar pada 2005, Torre de Cristal pada 2008,Torre Caja Madrid pada 2008,kereta api cepat LGV Perpignan Figueres pada 2009, dan bendungan Portugues di Ponce,Puerto Rico pada 2014. ACS grup memiliki banyak cabang di seluruh dunia yang melakukan bisnis konstruksi di masing-masing negara tempat cabang itu berada dengan perusahaan pusat terletak di Madrid.

Mengatur perusahaan ACS mencapai target
Manajemen yang dilakukan oleh Florentino Perez dapat dipelajari dari dasar perusahaan ACS yaitu “ Rekam jejak Grup yang sukses didasarkan pada organisasi yang efisien dan sikap dinamis dan kewirausahaan yang ditetapkan melalui proses merger, pengambilalihan dan rencana strategis berturut-turut yang berkomitmen untuk memuaskan klien kami dan juga untuk memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham ACS.” Dari situ dapat disimpulkan bahwa Florentino mengatur dan mengembangkan perusahaannya berdasarkan kewirausahaan agar setiap bagian perusahaan dapat berdiri sendiri-sendiri dan juga melalui proses merger atau penggabungan yang berguna untuk menyatukan seluruh bagian yang berdiri sendiri-sendiri tersebut menjadi satu kesatuan.Jadi semua bagian tidak bergantung pada perusahaan pusat dan bisa berdiri sendiri sewaktu-waktu ada permasalahan di pusat perusahaan.

Mengembangkan perusahaan dengan hubungan masyarakat
Selain itu hubungan masyarakat yang baik juga berperan dalam keberhasilan manajemen Florentino Perez di ACS. Carlos Sanchez, seorang jurnalis ekonomi di harian online El Confidencial menyatakan bahwa Florentino Perez bukan hanya pengusaha hebat atau ahli keuangan yang hebat, tapi juga agen hubungan masyarakat yang hebat. Kecerdasan dalam hubungan masyarakat ini membantunya mendapatkan keuntungan dari kolaborasi publik-swasta dan ACS sering mendapatkan kontrak ketika pihak berwenang memutuskan untuk memprivatisasi layanan seperti pengumpulan sampah atau pemancar radio-televisi.Sanchez berpendapat bahwa tiap pengusaha membutuhkan kontak yang benar-benar bagus dengan pemimpin politik dan Florentino Perez telah memilikinya.

Manajemen dalam ACS Group
Dalam tim manajemen yang ada dalam perusahaan ACS,Florentino membentuk beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing dan terdiri dari beberapa perusahaan lain.Yang pertama adalah ACS yang memimpin tim manajemen,diikuti oleh bagian konstruksi yang terdiri dari 3 bagian,HOTCHIEF, Dragados dan Iridium yang diisi oleh berbagai orang dari perusahaan Vorstand, HOCHTIEF, CIMIC,dan sebagainya.Setelah itu ada bagian pelayanan industri dan juga bagian pelayanan biasa.Hal ini bertujuan untuk memudahkan manajemen dalam proyek ACS,karena dalam proyeknya ACS bekerja bersama banyak perusahaan,baik perusahaan bawahan atau perusahaan lain.Karena itu dengan membentuk tim manajemen dari berbagai anggota perusahaan lain,manajemen proyeknya akan menjadi lebih mudah.Terbukti bahwa semua perusahaan yang ada di dalam tim manajemen ini mayoritas memiliki banyak cabang di berbagai negara,seperti ACS dan berhasil menyelesaikan banyak proyek bersama ACS.

Sumber:

http://www.grupoacs.com/about-acs/

http://www.grupoacs.com/about-acs/organization/management-bodies/management-team/

1 Like

Florentino Perez Rodriguez

Profil dan Karir
Seorang pebisnis asal spanyol yang lahir pada 8 Maret 1947 di Madrid Spanyol, masyarakat lebih mengenyalnya sebagai pemilik raksasa klub sepak bola asal spanyo Real Madrid, namun Florentino Perez juga merupakan CEO dari perusahaan terkemuka ACS Group.

Florentiono Perez lulus dari bidang teknik dan bergabung dengan Democratic Center Union pada tahun 1979 dan menjadi anggota dewan kota madrid. Kemudian pada tahun 1989 Florentino Perez mengikuti pemilihan umum Spanyol dengan bergabung dengan Partai Reformasi Demokratik. Tahun 1997 Florentino Perez diangkat untuk menjadi presiden baru perusahaan konstruksi ACS. Saat menjadi CEO ACS Florentino Perez sangat berhasil dan menarik perhatian para petinggi di Spanyol.

Dengan kesuksesan sebagai CEO ACS, Florentino Perez tertarik untuk mengikuti pemilihan presiden klub sepak bola Real Madrid pada tahun 1994. Namun ia gagal karena dinilai merusak keuangan Real Madrid . pada tahun 2004 Florentino Perez terpilih kembali dengan 94,2% suara dan melakukan pembelian fantastik yaitu Luis Figo, Zinedine Zidane, David Beckam.

Madrid pun sangat terkenal dan banyak mendapatkan gelar juara sehingga pada saat itu Real Madrid dikenal sebagai Era Galacticos Pertama. Era Galacticos Kedua ia wujudkan pada tahun 2009 dengan mendatangkan pemain binang seperti Cristiano Ronaldo, Kari Benzema, Kaka, Raul Albiol

ACS Corporate Strategy

image

Florentino Perez merupakan CEO ACS Group yang sangat sukses, dengan bidangnya yang memang lulusan dari teknik membuat Ia sangat mudah mengontrol perusahan konstruksi tersebut, adapun strategi yang ia gunakan untuk mewujudkan ACS yang sangat besar itu.

  1. Vision
    Untuk menjadi seorang pemimpin visi yang kuat merupakan hal mutlak yang harus ada, Florentino Perez bertekad agar ACS menjadi Industri pembangunan infrastruktur baik proyek teknik sipil maupun industri. Tidak hanya itu, ia bertekad agar ACS dapat membantu perkembangan perekonomian dan sosial di negara Spanyol. Hal ini lah yang membuat pemerintah Spanyol sangat tertarik menggunakan jasa nya dalam pembangunan di Spanyol. Tidak hanya di Spanyol, pemerintah dari banyak negara juga sangat tertarik dengan visinya untuk membuat negara berkembang jika ingin bekerja sama dengannya.

  2. Pursuing global leadership
    Florentino Perez merupakan orang yang ingin menjadi pemain utama di semua faktor. Untuk mewujudkannya Florentino Perez berusaha dengan cara memaksimalkan penciptaan nilai dan terus menerus menarik para pemimpin dunia yang memiliki bakat untuk menjadi bagian dari ACS group. Ia percya bahwa perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang mempunyai banyak pemimpin hebat didalamnya.

  3. Optimising the profitability of the resources managed
    Sumber daya baik alam maupun manusia merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam masyarakat. Florentino Perez percaya sumber daya alam dan manusia harus di optimalkan dengan baik dan efesien, agar elemen-elemen yang ada dalam perusahaan dapat selaras dan optimal.

  4. Promoting Sustainable Growth
    Florentino Perez sadar bahwa promosi adalah hal yang penting dalam mewujudkan perusahaannya. Sehingga ia berusaha untuk melakukan promosi atau menyebar luaskan kepada masyarakat terkaik perkembanan dalam perusahaan walaupun itu hanya sedikit.

Real Madrid Strategy

image

Selain menjadi CEO hebat dalam bidang konstruksi, Florentino Peres juga sukses dalam dunia sepakbola sebagai presiden raksasa Spanyol Real Madrid. Ia mengatakan untuk menjadikan club raksasa yang dibutuhkan adalah :

  1. Pemain Bintang
    Dapat diketahui bahwa Real Madrid merupakan club yang memiliki banyak pemain bintang, Florentino Perez percaya bahwa pemain bintang sangat membawa dampak terhadap prestasi club. Pemain bintang juga dapat membuat banyak sponsor berdatangan dan membuat kerjasama terhadap

  2. Membuat Kejutan
    Florentino Perez percaya bahwa untuk meningkatkan daya tarik sponsor adalah dengan membeli pemain yang sangat mahal seperti Ronaldo, Bale, Sergio Ramos, hal ini akan membuat media dan juga sponsor sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Real Madrid

  3. Bibit Unggul
    Real Madrid juga memiliki akamedik untuk pemain usia muda, Real Madrid akan mencari bibit unggul dan melatihnya di akademik Real Madrid, Florentino Perez percaya bawa jika pemain tersebut di latih dengan baik maka akan membawa dampak yang baik terhadap club suatu saat nanti.

  4. Meningkatkan Prestasi Negara
    Florentino Perez berpendirian untuk tetap menggunakan pemain Spanyol dalam skuad nya, agar negara Spanyol dapat berkembang dalam industri SepakBola nya juga. Hal ini membuat pemerintah sangat mendukung akademik dan juga club Real Madrid

Sumber :

Kiprah sebagai Presiden Real Madrid

Florentino Pérez Rodríguez lahir pada tanggal 8 Maret 1947 di Hortaleza, Madrid, Spanyol. Beliau adalah alumnus Technical University of Madrid. Saat ini, beliau menjabat sebagai presiden ACS dan Real Madrid Football Club. Beliau juga sangat dikenal sebagai sosok yang membawa Real Madrid FC ke masa Los Galácticos, dimana pemain elit diberi biaya transfer yang dianggap sangat tinggi.

image

Mr. Perez mencoba kepresidenan Real Madrid FC pada pemilihan presiden 1995. Selama masa kampanye, beliau membahas situasi keuangan klub yang buruk dikarenakan kesalahan manajemen dewan. Namun, beliau kalah dari Ramón Mendoza, presiden incumbent saat itu.

Pada tahun 2000, beliau mulai menjabat sebagai presiden klub setelah mengalahkan Lorenzo Sanz yang saat itu menjadi ketua klub. Melalui kampanyenya, beliau tetap menyuarakan situasi keuangan klub yang buruk. Menurut beliau, hal tersebut tidak sejalan dengan kemenangan klub pada Piala Eropa 2000 dan 1998. Akhirnya Mr. Perez pun memenangkan pemilihan.

Pada bulan Mei 2009, Mr. Perez mulai menjalani masa jabatan keduanya sebagai presiden klub setelah muncul sebagai satu-satunya kandidat yang telah mengumpulkan € 57.389.000 sebagai jaminan yang diperlukan agar memenuhi syarat untuk menjadi presiden.

image

Florentino Perez feels he can trust Real Madrid’s players to stick together

Mr. Perez mempunyai sebuah strategi khusus selama menjabat sebagai kepala presiden Real Madrid. Beliau selalu mengecilkan ukuran hutang klub. Salah satunya dengan ‘menjual’ Mesut Ozil di musim panas.

Menurut laporan Forbes, Real Madrid saat ini menjadi klub terkaya di dunia. Tentu saja hal tersebut tidak lepas dari strategi yang diterapkan oleh Mr. Perez. Berkat ketrampilan pemasaran beliau, pendapatan klub kini telah melampaui angka 500 juta euro.

Meskipun begitu, beliau mengatakan bahwa masalah utama dari klub tersebut bukanlah tentang pendapatan yang tinggi, tetapi juga pengeluaran yang ikut membengkak. Bahkan dalam sebuah wawancara, beliau sempat menyanggah bahwa angka yang dipresentasikan pada pertemuan tersebut salah dan dapat membuat situasi keuangan klub berbahaya.

“Kami memiliki pendapatan tertinggi, tapi juga pengeluaran tertinggi.” bantahnya.

“Dan pendapatan telah tumbuh sebesar 12 persen per tahun dalam dekade terakhir, namun pada tahun lalu hanya tumbuh sebesar 1 persen, sementara biayanya meledak.”

Mr. Perez juga mengklaim bahwa angka tahun depan cenderung akan menjadi lebih buruk setelah bisnis transfer musim panas. Hal tersebut mencakup pengeluaran 200 juta euro untuk pemain seperti Gareth Bale, Isco, Asier Illarramendi, Dani Carvajal dan Casemiro.

“Aktivitas transfer pemain terakhir sampai 30 Juni.” katanya.

“Bale juga akan disertakan tahun depan. Kemudian diamortisasi jika harganya 100 juta euro. Dan jika memiliki kontrak lima tahun, akan dikenakan biaya 20 juta euro setahun. Jumlah yang dibayarkan untuk Bale sangat tidak sesuai.”

Klub Real Madrid terpaksa harus menjual beberapa aset untuk membayar biaya kompensasi pemain, seperti Higuain. Penjualan pemain senior termasuk Mesut Ozil ke Arsenal dan Gonzalo Higuain ke Napoli mendapat motivasi finansial. Sementara Kaka akan dikembalikan ke Milan karena menimbulkan masalah lain. Dengan begitu, hutang klub dapat ditutupi sementara untuk tahun depan.

Penjualan Kaka juga akan berdampak sangat buruk, karena dua tahun lagi dia melakukan amortise dengan harga 20 juta euro setahun. Selain itu, gaji dari Bale, Illara, Isco dan Mesut Ozil dibeli dengan harga murah dan dijual dengan harga mahal, agar berpengaruh positif pada situasi keuangan klub.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi finansial yang diterapkan oleh Mr. Perez belum efisien. Beliau menganggap bahwa pemasukan yang besar dapat berdampak pada kecilnya pengeluaran, padahal tidak. Aktivitas pertukaran pemain maupun penjualan pemain juga tidak dapat membantu menutupi hutang-hutang. Hal tersebut dapat memicu kesenjangan antara pemain dengan manajemen dewan karena pemain merasa tidak dihargai jerih payahnya dalam mengharumkan nama klub itu sendiri. Loyalitas manajemen dewan juga akan dipertanyakan oleh klub maupun pemain lain, yang akan berdampak langsung pada kepopularitasan klub tersebut.

Sumber :

Florentino perez rodriguez

image

**Cara Menjadi Jutawan Dari Klub Sepakbola **

Florentino Pérez tidak bisa dimengerti tanpa Spanyol, dan negara itu sendiri tidak bisa dimengerti tanpa orang seperti Florentino Pérez. Presiden Real Madrid ini telah mencapai puncak dunia sepakbola karena menjadi seorang pengusaha terampil, seorang diplomat yang berhati-hati dan, lebih dari segalanya, sangat terhubung dengan baik.

“Spanyol bekerja melalui telepon” seorang penulis Spanyol bergengsi pernah berkata. Dengan memperhatikan kata-kata itu, Florentino telah menjadi salah satu karakter terpenting dalam sepak bola Spanyol - dan, secara terpisah, dalam masyarakat Spanyol secara keseluruhan.

Pada tahun 1993, setelah menggabungkan Padrós dengan perusahaan besar lainnya, Florentino menjadi pemain utama dalam bisnis global. Saat itulah ia menciptakan ACS - sekarang menjadi salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia.

Mengingat keberhasilan finansialnya, Pérez memutuskan untuk melemparkan topinya ke ring karena posisi presiden yang kosong di Real Madrid. Itu adalah tahun 1995, dan presiden incumbent Ramón Mendoza berada di bawah tekanan besar setelah pengungkapan hutang klub yang luas. Sayangnya bagi Pérez, usaha pertamanya merebut kendali Real gagal. Sebuah pemilihan diadakan, dan Mendoza menang dengan 699 suara. Dengan demikian, Pérez mengalihkan perhatiannya kembali ke ACS. Meskipun demikian, kehausan akan kekuatan hanyalah padam.

Secara keseluruhan, Florentino memulai karirnya di sektor publik, mencoba dan gagal memasuki dunia politik, dan akhirnya berhasil dalam dunia bisnis. Dia memiliki kesuksesan terbatas dalam kehidupan publik, tapi ironisnya, dia akan mendorong dirinya untuk terkenal dan beruntung di belakang dana publik.

Bahkan setelah usaha awalnya untuk mengambil alih di Real Madrid telah ditolak, Florentino terus menggoda dengan kekuatan. Dalam bisnis dan sepak bola, rasa lapar akan prestise dan pengaruhnya pun tak pernah terpuaskan. Pada tahun 2000, saat masih bertugas di ACS, Pérez memutuskan untuk pergi ke presidensi Real Madrid sekali lagi.

Saat itulah dia membuat judi paling berani; Langkah yang akan membuatnya terkenal, dan melihat dia memenuhi mimpinya keagungan.
Pertaruhan itu tentu saja merupakan transfer Luis Figo.

image
Saat itu musim panas Euro 2000, dan Figo berada di puncak karirnya. Dia adalah kapten Barcelona saat itu, dan sebuah ikon di Nou Camp. Dengan sepenuhnya mengabaikan semua ini, Florentino mengumumkan bahwa - jika dia menjadi presiden - dia akan menandatangani gelandang Portugal dari rival hebat Real.

Di balik layar, Florentino membuat kesepakatan dengan agen Figo. Dia mencari jaminan bahwa Figo akan menyetujui langkah tersebut, sementara rincian transfer diputar dengan diam-diam. Jika Pérez harus kalah dalam pemilihan presiden, disepakati bahwa Figo akan menerima kompensasi yang murah hati. Berpikir bahwa Pérez tidak memiliki kesempatan, agen Figo menyetujui persyaratannya.

Ketika Pérez mengumumkan niatnya untuk menandatangani Figo, penggemar Real Madrid - merasakan sesuatu antara kegembiraan dan ketidakpercayaan - memilihnya dalam ribuan mereka. Dia memenangkan pemilihan melawan Lorenzo Sanz, dan segera bertemu klausul transfer Figo. Barcelona tidak berdaya untuk turun tangan dan - untuk sekitar € 50m - jimat mereka pindah ke Madrid. Pérez telah memalsukan semua lawannya sekaligus, dan dia baru saja melakukan langkah pertamanya.

Ketika Florentino mengambil alih klub tersebut, dia mewarisi masalah uang yang serius. Real Madrid berhutang untuk lagu € 300m; sebuah solusi harus ditemukan, dan cepat. Pérez mampu menyelamatkan situasi, meski harus kembali ke tindakan drastis. Dia membuat beberapa keputusan kontroversial dalam upayanya untuk menyingkirkan klub dari beban keuangannya - keputusan yang masih dipertanyakan di beberapa tempat sekarang.

Mungkin keputusannya yang paling diperdebatkan adalah penjualan tanah milik Real Madrid di La Castellana Avenue, sangat dekat dengan jantung kota. Klub menjual sebidang tanah ini seharga sekitar € 500m, setelah berhasil diperoleh dari dewan kota Madrid.

Dengan banyak uang baru dan gagasan baru - semua hak gambar pemain dipindahkan ke klub, misalnya, yang memastikan pendapatan serius bagi Madrid - Pérez dapat memberlakukan kebijakan ‘Galácticos’ yang terkenal, yang berlangsung dari tahun 2000 sampai 2006.

Tim ‘Galácticos’ - Ronaldo, Zinedine Zidane, Roberto Carlos, Luis Figo, David Beckham dan sisanya - membawa kartu perak utama ke klub tersebut, termasuk dua gelar La Liga dan dua kemenangan di Liga Champions. Sementara itu, Real Madrid tumbuh secara eksponensial dari lapangan. Klub dikomersialkan di setiap tingkat, dan dipasarkan secara ekstrim.

Harus dikatakan, bahwa orang-orang yang mengunjungi daerah VIP di Santiago Bernabéu tidak selalu terhormat. Serta wartawan vokal seperti Eduardo Inda, hakim tinggi seperti José Manuel Siera Míguez dan bahkan mantan presiden - José María Aznar, misalnya - kotak presiden Real juga telah menjadi tuan rumah karakter yang meragukan seperti Gao Ping, pemain utama Spanyol di Spanyol mafia

Hubungan Pérez dengan media merupakan kunci keberhasilannya. Wartawan biasanya lebih senang mengundang undangan ke kotak presiden di Bernabéu; Florentino menghabiskan banyak waktunya untuk mengobrol dengan mereka, dan tidak terlalu membocorkan informasi sensitif agar mereka tetap bertahan. Sebagai gantinya, dia akan diam-diam menyensor berita buruk. Laporan cenderung menyanjung Real sesuai.

Pengaruh Florentino telah berkembang sedemikian rupa sehingga dia membual - di antara teman-teman - tentang perubahan yang bisa dilakukannya terhadap draf Ley Mordaza, salah satu undang-undang terbaru yang paling kontroversial di Spanyol. Florentino bahkan bisa mengklaim memiliki sebuah undang-undang yang dinamai menurut namanya; sebuah perubahan pada peraturan tata kelola perusahaan praktis disesuaikan untuk kembali pada tahun 2011, dan membuatnya bergabung dengan dewan direksi di Iberdrola, salah satu perusahaan energi paling kuat di Spanyol.

Di Real Madrid, kekuatan Florentino sekarang mutlak. Dia memiliki kendali penuh atas semua media klub, dan menjalankan mesin propaganda yang diminyaki dengan baik. Berkat kontaknya yang luas di industri ini, dia memastikan bahwa wartawan menarik barisan partai tersebut. Dia mengelilingi dirinya dengan hacks yang memujanya, dan mengucilkan semua orang yang memiliki keberanian untuk mengkritik - atau bahkan mempertanyakan - metodenya.

Florentino tidak menyukai orang yang menantang kekuatannya, karenanya hubungannya yang rawan dengan Jose Mourinho

Pérez bahkan berhasil memutarbalikkan prosedur pemilihan di Real Madrid untuk keuntungannya: mereka yang mencalonkan diri sebagai presiden sekarang menghadapi persyaratan yang tidak masuk akal, seperti jaminan finansial yang luas, lebih dari dua puluh tahun keanggotaan klub dan sejumlah besar kekayaan pribadi. Pérez telah memastikan bahwa hanya dia yang bisa memenangkan pemilihan, meski façade demokrasi tetap ada.

Satu-satunya penggemar yang berani mempertanyakan rezim Florentino adalah Ultrasur, sekelompok pendukung radikal - dan kadang-kadang dengan kekerasan. Ultras ini menentang manajemen otokratis klubnya, dan tidak setuju dengan banyak keputusannya mengenai tim tersebut. Mereka bahkan diketahui mencemoohnya di pertandingan, meskipun pertunjukkan ketidakpuasan semacam itu hampir tidak biasa di Real Madrid.

Meski begitu, Florentino tidak terlalu memperhatikan kritik tersebut. Dia menggunakan beberapa insiden kekerasan sebagai alasan untuk melarang kelompok tersebut dari pertandingan kandang. Insiden serupa sepertinya tidak mengganggunya sebelumnya, tapi seluruh ketegangan Ultrasur yang tiba-tiba menjadi musuh publik nomor satu. Tidak cukup hanya dengan melarang ultras; Dia mengambil alih kekuasaan mereka dengan melepaskan mereka dari tim. Komunitas sepakbola Spanyol mengagumi langkah tersebut, dan memberi Pérez dukungan penuh mereka.

Florentino telah tampil di atas sekali lagi.

Pérez adalah orang yang terbiasa mendapatkan apa yang dia inginkan

Dengan segala cara yang diperlukan, baik dengan sanjungan dan kekuatan, Florentino Pérez telah menjadi penguasa tak terbantahkan dari salah satu klub sepak bola terbesar dan paling kuat di dunia. Bila pengaruh pribadinya tidak memotongnya, Florentino belum ragu menggunakan uangnya. Pada akhirnya, semua saingannya memihak dia, atau dihancurkan.

Pérez menyimpulkan semuanya saat dia berkata: “Saya kuat karena saya adalah presiden Real Madrid”. Presiden Real Madrid adalah orang yang sangat berkuasa, dan Pérez paling kuat dari semuanya.

Sumber