Fenomena Being Watching di tengah pandemi, sarana hiburan atau malah menjadi ancaman?

image

Fenomena being watching merupakan kegiatan menonton video yang dilakukan selama berjam – jam atau bahkan sampai lupa waktu. Di tengah pandemi, kegiatan ini banyak dilakukan oleh beberapa masyarakat di Indonesia, sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong atau senggang. Salah satu tontonan yang banyak di minati oleh masyarakat saat ini adalah serial drama korea di berbagai platform media digital yang ada. Kegiatannya memang ringan dan mengasyikan, tapi di sisi lain apakah Youdics tau, di balik ke- ‘asyikannya’, menurut beberapa pendapat, being watching justru membawa dampak yang tidak baik jika dilakukan, seperti kecanduan dan gangguan kecemasan yang meningkat akibat tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Jadi, menurut youdics atau teman-teman, being watching termasuk sebagai sarana hiburan atau malah jadi ancaman ya?

Referensi

SALSABIILA, P. (2020). POLA PERILAKU BINGE WATCHING PADA GENERASI Z (Studi Fenomenologi terhadap Perilaku Binge Watching Generasi Z) (Doctoral dissertation, UPN" VETERAN" JATIM).

1 Like

Memang aku sendiri merasakan bahwa di era pandemi ini kita tidak bisa melakukan banyak hal karena lebih sering hanya berada di rumah karena tidak bisa sembarangan beraktivitas di luar rumah. Berada di depan gadget yang ditambah dengan koneksi internet tak terbatas seringkali membuat kita nyaman dan lupa waktu karena menawarkan berbagai macam bentuk hiburan untuk kita nikmati. Menonton video, film, atau serial merupakan salah satu kegiatan hiburan dan mengisi waktu senggang yang biasa dilakukan oleh banyak orang karena bersifat menyenangkan dan menghibur. Namun menurut Anggraini (2020), kebiasaan menonton film, serial, ataupun drama atau disebut dengan “Binge Watching” memiliki berbagai dampat yang buruk bagi pelakunya, yaitu:

  1. Mengurangi kualitas tidur
    Penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine membuktikan “Binge Watching” membuat kita mengalami penurunan kualitas tidur hingga 98 persen. Hal tersebut terjadi karena saat menonton film atau dram sebelum tidur membuat otak aktif untuk mengikuti jalan ceritanya sehingga kita sulit tidur dan terus memikirkan jalan cerita film atau serial yang kita saksikan.

  2. Menurunkan fungsi memori
    Riset yang telah diterbitkan dalam English Longitudinal Study of Aging tersebut meneliti 3.662 orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun. Penelitian tersebut membuktikan bahwa orang yang menonton televisi lebih dari 3,5 jam per hari mengalami penurunan memori verbal sebanyak delapan hingga 10 persen.

  3. Meningkatkan risiko obesitas
    Riset pada tahun 2003 membuktikan bahwa orang yang menonton televisi minimal dua jam sehari mengalami peningkatan risiko obesitas hingga 23 persen. Hal tersebut dapat terjadi karena kegiatan tersebut seringkali disertai dengan memakan berbagai jenis camilan dengan kandungan gula yang tinggi namun tidak disertai dengan pergerakan tubuh yang cukup untuk membakar kalori.

Sumber

Anggraini, A. P. (2020, 17 Mei). Waspadai, 4 Dampak Negatif “Binge Watching” Pada Kesehatan. Diakses pada 13 Agustus 2021, dari Waspadai, 4 Dampak Negatif "Binge Watching" Pada Kesehatan.

1 Like