Kinerja organisasi yang baik merupakan tujuan dari setiap perusahaan. Menurut Lusthaus (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dapat digambarkan sebagai berikut,
-
Lingkungan Eksternal, dimensi kunci yang dapat mempengaruhi lingkungan adalah lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan adminstratif, aturan, kebijakan, budaya sosial, ekonomi, teknologi.
-
Motivasi organisasi, hal yang memotivasi organisasi adalah sejarah, misi, budaya, insentif atau imbalan.
-
Kapasitas organisasi, terdiri dari
- Strategi kepemimpinan
- Sumber daya manusia
- Manajemen keuangan
- Proses organisasi
- Program manajemen
- Infrastruktur
- Rantai institusional
Gambar Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi menurut Lusthaus
Berikut beberapa penelitian yang meneliti terkait dengan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja organisasi,
Penelitian ** Alice Lam** dalam Organization Innovation meneliti tentang hubungan antara struktur organsasi dan inovasi. Dalam penelitian ini inovasi sebagai proses organizational learning dan knowledge creation yang berkaitan dengan kapasitas organisasi untuk menanggapi perubahan lingkungan. Penelitian ini bersumber pada penerapan Organizational Ecology Theory dan The Punctuation Model dan Teori Adaptasi Strategis dan Perubahan Berkelanjutan. Berdasarkan teori ini, inovasi organisasi dapat ditimbulkan oleh inovasi teknologi dan peningkatan kapasitas pembelajaran organisasi dan melakukan transformasi.
Innovarion History and Competitive Advantage A Resources base View Analysis oleh Bates, Kimberly, Flynn, E. James mendasarkan pada pendapat bahwa sumber daya akan menentukan kinerja organisasi (Barney, 1991; Schulze, 1992), keunggulan diperoleh dari penciptaan konfigurasi dari pengetahuan (Barney, 1991) . Berdasarkan penelitian di atas bahwa adopsi yang cepat terhadap perubahan teknologi manufaktur akan meningkatkan kualitas produk, pengiriman dan fleksibilitas.
Penelitian Bray & Konsyinski dalam Improved Organization Performance by Knowledge Management menyatakan bahwa untuk knowledge manajement system mengkontribusi pada peningkatan kinerja baik pada sektor publik dan sektor privat. KMS mempengaruhi terhadap atribut motivasi oganisasi yang diindikasikan dengan empat elemen yaitu formalisasi insentif, nilai-nilai normatif, kepercayaan antar karyawan, kemungkinan teknologi .Atribut motivasi secara langsung mempengaruhi adopsi proses pengetahuan oganisasi, dan secarra tidak langsung menentukan dampak manajemen pengetahuan terhadap kinerja organisasi
Alhashmi, et al dalam Knowledge Management for Business Performance Improvement menyatakan bahwa organisasi yang bersaing harus dapat memperoleh, menyimpan, membagi, dan memberdayakan pengetahuan dan mengkodifikasi pengetahuan untuk dipergunakan dalam pengamilan keputusan. Dalam penelitian ini juga dikatakan bahwa kemunculan teknologi baru telah meningkatkan kemampuan organisasi untuk membagi pengetahuan, tidak hanya internal tapi juga bagi stake holder eksternal. Penelitian ini menyarankan Network e knowledge akan mengevaluasi dan menerapkan teknologi ini untuk memungkinkan interorganisasi knowledge sharing.
Justin , et al dalam Exploratory Innovation, Eksploitative Innovation And Performance, Effect Of Organization Antecedent And Enviromental Moderators menyatakan bahwa Inovasi eksplorative lebih efisien dalam lingkungan yang dinamis, Inovasi exploitatif lebih besar pengaruhnya terhadap kinerja finansial. Sentralisasi berdampak negatif terhadap inovasi exploitatif dan formalisasi berdampak negatif . Eksploratif inovasi merupakan inovasi radikal dan didesain untuk sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan pasar, desain baru, penciptaan pasar baru, pengembangan saluran baru, tindakan ini memerkukan pengetahaun baru. Inovasi eksploitatif merupakan inovasi incemental yang didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ada dalam pasar. Inovasi ini dapat dilakukan dengan memperluas pengetahuan dan skill, meningkatkan desain produk dan jasa yang ada .