0 voters
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, keperawanan seorang gadis merupakan hal yang penting untuk terjaga sebelum pernikahan. Namun, apakah terdapat relevansi antara keperawanan dan keutuhan selaput dara yang dimiliki seorang wanita? Apakah utuhnya selaput dara merupakan indikator keperawanan bagi wanita?
Saya pernah membaca bahw asetiap wanita dilahirkan dengan bentuk dan keadaan selaput dara yang berbeda - beda. Bahkan ada yang terlahir tanpa selaput dara. Selaput dara ini juga berisfat rawan, ia bisa robek atau terluka jika seseornag melakukan aktivitas berat misalnya berkuda, olahraga tertentu, dll. Jadi saya sebenarnya tidak setuju jika keperawanan hanya dinilai dari selaput dara semata, tidak adil bagi yang tidak memiliki selaput dara atau yang selaput daranya robek ketika melakukan suatu aktivitas. Keperawanan menurut saya hanya bisa ditentukan ketika seseorang sudah pernah melakukan hubungan intim sebelumnya atau tidak. Kembali kepada kejujuran masing - masing. Menurut saya juga, keperawanan bukanlah suatu patokan dalam mencintai seseorang. Setiap orang selalu berubah, bagaimana jika yang dulu pernah melakukan hubungan seksual namun sekarang sudah bertobat?, bagaimana yang dulunya korban pemerkosaan?
CMIIW