Ensiklopedi Religi

Ensiklopedi Religi

“Setelah membaca buku ini, kami berkesimpulan bahwa buku ini perlu dibaca,”
Prof. Dr. KH Ali Mustafa Yaqub, MA , Khadimah Darus-Sunnah – International Institute For Hadith Sciences dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.

Deskripsi Buku


“Ikhtiar menyusun Ensiklopedi Religi ini, patut didukung dan dipuji. Ini kerja besar dengan manfaat luas. Ketika umat Islam membaca literatur agama, akan dijumpai banyak kata dan ungkapan yang belum tentu maknanya seluruhnya dijelaskan. Di sinilah fungsi Ensiklopedi Religi menjelaskannya,”

—Taufiq Ismail , AG, Budayawan dan Penyair Religius Indonesia terkemuka

Berawal dari sebuah pertanyaan sang cucu kepada kakeknya, “Eyang, memangnya kata “almari”, “gapura”, dan “kursi” itu berasal dari bahasa Arab, ya?!”, muncullah gagasan menyusun buku ini. Kata-kata yang ditanyakan sang cucu masuk dalam kategori kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Selain menjelaskan asal katanya, penyusun juga menyampaikan ragam informasi terkait dengan setiap kata yang dijelaskan. Sehingga kita bisa memahami makna teks dan konteks setiap lema.

“Setelah membaca buku ini, kami berkesimpulan bahwa buku ini perlu dibaca,”

—Prof. Dr. KH Ali Mustafa Yaqub, MA , Khadimah Darus-Sunnah – International Institute For Hadith Sciences dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Buku ini layak diapresiasi sebagai ikhtiar berharga untuk memperkaya khazanah pengetahuan perbendaharaan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia, khususnya yang berasal dari bahasa Al-Qur’an,”

—-Dr. KH Muhammad Maftuh Basyuni, Menteri Agama RI Kabinet Pembangunan (2004-2009) dan Ketua Pengelola Masjid At-Tiin – TMII Jakarta & Ketua Yayasan Dharmais.

“Buku ini tidak hanya menawarkan pengetahuan mengenai kosa kata yang diadopsi dari bahasa asing tapi juga memberikan gambaran latar belakang atau pemakaian kata tersebut dalam kehidupan beragama sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan religiusitas pembaca,”

—-Rikza Abdullah , Jurnalis Senior “The Jakarta Post” dan Motivator Kajian Tafsir Al-Qur’an – Majelis Ilmu “Cinta Ilahi” – Jakarta.

“Kehadiran Ensiklopedi Religi ini merupakan konstribusi positif bagi khazanah intelektual Islam Indonesia. Meski belum mencakup dan menampung seluruh kata serapan yang ada, kompilasi yang dilakukan oleh penyusunnya patut di-apresiasi. Semoga hasil kompilasi yang disuguhkan ini, bermanfaat dan berpahala ganda dunia-akhirat,”

Muchsin DZ , Guru Senior Bahasa Indonesia/Arab, Komunitas Pencinta Buku Bekas – Surabaya.

Detail Buku


Weight 440 g
Dimensions 15 × 23 cm
Halaman 422
Tahun Terbit 2015
Author Nasiruddin Zuhdi
Publisher Republika Penerbit

Detail Pengarang


Nasiruddin Zuhdi yang lahir pada 3 Desember 1943 ini adalah putra seorang “guru ngaji kampung” asal Lasem-Rembang, H. Zuhdi bin Abdul Aziz. Ibundanya, Hj. Hindun Bin Nachrowi adalah putri asli Pekalongan dari keluarga pengrajin batik. Sebagai yatim piatu sejak bayi, ia (biasa disapa dengan panggilan “Nasir”) mempunyai dua ibu susuan dan beberapa ibu angkat di masa kecilnya.

Mengenyam pendidikan agama mulai dari “madrasah” di surau kampung, kemudian melanjutkan ke Sekolah Rakyat Islam (SRI) dan Sekolah Menengah Islam (SMI) Ma’had Islam Pekalongan, berkat beasiswa dari Koperasi Batik Persatuan Pembatikan Indonesia Pekalongan (PPIP) pimpinan H.A.Djoenaid serta amal jariah keluarga besar ibundanya. Pada tahun 1963, lulus SMA Negeri Pekalongan, kemudian melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, lulus awal tahun 1971. Semasa mahasiswa berkesempatan “nyantri” di Pondok Pesantren Tebuireng dan Seblak-Diwek Jombang, juga di pesantren Sumurkepel–Lasem sebagai santri “pasaran Ramadhan”.

Kiprahnya pada dunia tulis menulis dimulai sejak mahasiswa, antara lain sebagai penulis lepas di beberapa media cetak lokal maupun nasional, antara lain: sebagai redaktur majalah kampus “Muhibah” (UII), penyumbang artikel tidak tetap surat kabar “Kedaulatan Rakyat” dan “Mercu Suar” (Yogyakarta), harian “Abadi” dan “Duta Masyarakat” (Jakarta), pengisi kolom “Hikmah” surat kabar “Republika” dan majalah “Al Kisah” (Jakarta).

Menikah pada 21 Agustus 1971 di Tulungagung-Jatim dengan Dra. Maemunah binti H.Muhammad, dikaruniai 3 putri dan 1 putra: Husnalaili Setiawati (Laili), Hidayati Susilowati (Atiek), Latifa Kesumawati (Ifa) dan Muhammad Amir Setiawan (Ica/Mirza), serta lima orang cucu: Nadiya, Abel, Rania, Reyza, dan Hanna.

Perjalanan kariernya diawali menjadi pegawai PNS Departemen Perhubungan, sejak 1973 sampai pensiun pada awal 2004. Sebagai bentuk apresiasi kepada institusi yang pernah memberinya pengalaman hidup selaku abdi Negara dan abdi masyarakat, bersama Tim Kecil Dephub (selaku Pemimpin Redaksi), menyusun dan mpersembahkan buku “Kamus Istilah Perhubungan” yang terbit tahun 2007.

Aktivitas “penanaman modal akhirat” (PMA) yang ditekuninya di masa purnabakti saat ini , antara lain: sebagai Pembina Yayasan Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Agama (Pelita), juga Pembina Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam Pekalongan, dan Pengurus Badan Pembina Pensiunan Pegawai Perhubungan (BP3).

Bila kepadanya ditanyakan “Apa filosofi hidup anda?”, maka jawabannya singkat tapi sarat hikmat: MEMBACA UNTUK MENULIS. Kehidupan dunia ini adalah lembaran kitab yang penting “dibaca” (disimak, diendapkan, diresapi, dicermati, dihayati), untuk selanjutnya “ditulis” (diadopsi, diamalkan, disosialisasikan/ditularkan, diaktualisasikan yang bermanfaat) bagi diri pribadi maupun untuk kemaslahatan orang lain.