Efek samping dan bahaya spiramycin?


Spiramycin adalah obat antibiotik makrolid yang digunakan untuk mengatasi sejumlah infeksi bakteri. Selain infeksi bakteri, spiramycin juga digunakan untuk mengobati infeksi parasit Toxoplasma gondii (toksoplasmosis) pada wanita hamil dan cryptosporidiosis pada individu dengan daya tahan tubuh yang rendah. Namun penggunaan spiramycin untuk mengobati cryptosporidiosis masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Spiramycin bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Apa saja efek samping dan bahaya obat ini?

Spiramycin

Spiramycin adalah obat antibiotik makrolid yang digunakan untuk mengatasi sejumlah infeksi bakteri. Selain infeksi bakteri, spiramycin juga digunakan untuk mengobati infeksi parasit Toxoplasma gondii (toksoplasmosis) pada wanita hamil dan cryptosporidiosis pada individu dengan daya tahan tubuh yang rendah

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi spiramycin adalah:

  • Masalah pencernaan:
    mual, muntah, diare, atau sakit perut. Apabila gejala-gejala tersebut berlanjut atau semakin mengganggu, hubungi dokter. Apabila Anda mengalami reaksi alergi pada obat ini, segera cari pertolongan medis.
  • Gejala reaksi alergi dapat berupa:
    Gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Peringatan:

  • Harap hati-hati bagi penderita gangguan hati, gangguan saluran empedu, dan aritmia.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
  • Lakukan pemeriksaan rutin uji fungsi hati apabila mengonsumsi obat ini.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi spiramycin, segera temui dokter.

Spiramycin adalah obat antibiotik makrolid yang digunakan untuk mengatasi sejumlah infeksi bakteri. Selain infeksi bakteri, spiramycin juga digunakan untuk mengobati infeksi parasit Toxoplasma gondii (toksoplasmosis) pada wanita hamil dan cryptosporidiosis pada individu dengan daya tahan tubuh yang rendah.
Namun penggunaan spiramycin untuk mengobati cryptosporidiosis masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Spiramycin bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri.

Merek dagang: Spiranter, Kalbiotic, Rovadin, Spiramycin, Varoc, Provamed, Spiradan, Provamed, Rofacin, Osmycin, Medirov, Ismacrol, Inamycin

  • Golongan: Antibiotik makrolid
  • Kategori: Obat resep
  • Manfaat: Mengobati infeksi bakteri atau toksoplasmosis saat kehamilan
  • Dikonsumsi oleh: Dewasa dan anak-anak
  • Kategori kehamilan dan Menyusui Kategori C:
    Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Spiramycin dapat diserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  • Bentuk obat: Tablet, tablet salut selaput, kaplet, sirop

Mengonsumsi Spiramycin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca keterangan yang tertera pada kemasan obat dalam mengonsumsi spiramycin.
Konsumsi obat ini lebih baik dilakukan pada saat perut kosong. Namun, jika pasien mengalami nyeri pada lambung, spiramycin dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

Untuk spiramycin sirop, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan atau sendok takar khusus obat. Jangan menggunakan sendok biasa karena ukurannya tidak sesuai dengan yang dianjurkan. Biasakan untuk mengocok botol terlebih dahulu sebelum mengonsumsi sirop obat.

Khusus untuk spiramycin tablet salut selaput, jangan membelah, mengunyah, atau menggerus obat. Spiramycin tablet salut selaput harus diminum secara utuh.

Saat gejala mulai membaik, tetap lanjutkan pengobatan sesuai anjuran dokter. Jangan menghentikan konsumsi spiramycin sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter, karena dapat menyebabkan infeksi kambuh kembali.

Gunakan spiramycin di waktu yang sama setiap harinya, untuk memperoleh hasil yang optimal. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi obat ini, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.