Doa apa yang dibaca Nabi Musa ketika lari dari kejaran pasukan Fir’aun?

Fir’aun adalah gelar yang dalam diskusi dunia modern digunakan untuk seluruh penguasa Mesir kuno dari semua periode.Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno, hanya selama Kerajaan Baru, secara spesifik, selama pertengahan dinasti kedelapanbelas. Untuk penyederhanaan, terdapat kesepakatan umum di antara penulis modern untuk menggunakan istilah ini untuk merujuk penguasa Mesir semua periode. Firaun juga mengaku sebagai Tuhan.

Doa apa yang dibaca Nabi Musa ketika lari dari kejaran pasukan Fir’aun ?

Allah berfirman kepada Musa AS untuk memukul tongkatnya ke air laut. Namun setelah tiga kali, Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke laut ternyata tidak ada reaksi sama sekali. Nabi Musa pun berseru “Maha suci Engkau ya Allah….sesungguhnya fir’aun telah dekat untuk membunuh kami” Dan tiba tiba Malaikat Jibril datang dan berkata : ‘Wahai Musa sebelum engkau memukulkan tongkat itu ke laut, maka berdo’a lah engkau dengan kalimat:

”ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA’AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM”

ALLAHUMMA LAKALHAMDU ….
“Ya Allah, segala puji bagi-Mu”.

WA ILAIKAL MUSYTAKA ….
“Hanya kepadamu, Ya Allah, kami berkeluh kesah”.

WA ANTAL MUSTA’AAN ….
“Engkaulah tempat meminta pertolongan”

WA LAA HAWLA WALAA QUWWATA ‘ILLAA BILLAHIL’ALIYYIL’ADZHIM …….
“Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha tinggi dan Maha Agung”

Nabi Musa pun mengucapkan doa itu dan memukulkan tongkatnya kembali ke laut merah, dan tiba tiba dasar laut meninggi menjadi dangkal dari air laut dan angin bertiup kencang sehingga membelah lautan merah.


Dalam sebuah riwayat yang disampaikan Abdullah bin Mas’ud,

Rasulullah berkata: ”Rasulullah saw bersabda: ”maukah kalian aku ajarkan beberapa kalimat yang telah diucapkan oleh Nabi Musa as ketika beliau mengarungi lautan bersama Bani Isroil?”

Lalu kami berkata: ”tentu ya Rasulullah”

Rasulullah bersabda: ”ucapkanlah oleh kalian,

”ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA’AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM”

Syekh Al-A’masy berkata: ”maka aku tidak pernah meninggalkan kalimat do’a itu semenjak aku mendengarnya dari saudara kandungku, yaitu Al-Asadiy Al-kufiy, dan beliau menerima dari Sayyidina Abdullah ra.”

Syekh Al-A’masy berkata: ”telah datang kepadaku AAt —sebangsa malaikat— beliau berkata: ”wahai sulaiman tambahkan pada do’a tersebut dengan kalimat ini:

WA NASTA’INUKA ‘ALA FASAADI FIINA WA NAS’ALUKA SOLAAHA AMRINAA KULLIHI

(dan kami memohon pertolongan-Mu atas kerusakan yang ada pada kami, dan kami memohon kepada-Mu kebaikan urusan kami seluruhnya).

Itulah doa ketika kepepet untuk menghadapi masalah yang besar yang rasanya kita sendiri tidak mamapu meneyelesaikannnya. Semoga bermanfaat.