Dibalik Kisah Kesuksesan Buffer

Buffer merupakan sebuah aplikasi penjadwalan postingan pada twitter dan facebook yang akan konsisten hadir dalam sosial media. Buffer juga mendukung App.net dan Linkedln dan tersedia di platform iOS dan android. Sederhananya adalah Buffer akan memposting secara bersamaan pada sosial media yang terhubung (misalnya facebook dan twitter) sesuai jadwal yang telah ditentukan tanpa harus satu-satu memposting di facebook dan twitter.

Joel Gascoigne ialah penemu dan pencipta Buffer. Awalnya ide untuk membuat Buffer berasal dari pengalaman pribadinya yang suka sekali membagikan postingan dan quotes yang menginspirasi di twitter. Dari postingannya itu, ia bertemu dengan orang-orang baru yang menyenangkan. Dari situ ia ingin terus memposting sesuatu yang bermanfaat. Tetapi ia ingin memposting dengan jadwal tertentu tanpa harus melakukan secara manual tepatnya 5x sehari namun tidak secara bersamaan. Awalnya ia menuliskan apa yang ingin diposting pada notepad terlebih dahulu dan kemudian mempostingnya dengan waktu yang telah ia tentukan. Namun hal itu dianggap tidak efisien sehingga terbesit ide dalam pikirannya untuk menciptakan penjadwalan tweets per-hari semudah menulis tweets pada umumnya.

Setelah mendapat ide, Joel Gascoigne langsung merealisasikan idenya dengan menguji seberapa banyak orang yang akan menggunakan produknya. Sebelum membuat Buffer Joel Gascoigne telah menghabiskan waktunya untuk membangun startup tetapi belum ada yang menghasilkan kesuksesan besar. Namun dari situ ia belajar dan bangkit untuk merealisasikan idenya dan berfikir bahwa hal yang akan ia ciptakan akan bermanfaat bagi orang lain. Hal pertama yang ia lakukan adalah sharing dengan para followersnya di twitter yang mencapai 1700 orang untuk mendapatkan saran, masukan, dan masukan. Walaupun tidak semua followersnya menyukai idenya namun tak sedikit yang memberi dukungan bahkan rela membeli produknya jika ide itu benar-benar terealisasikan.

Pada awal Buffer diluncurkan, produk ini mencapai kesuksesan yang lumayan. Walaupun tidak besar tapi cukup besar tetapi cukup baik untuk permulaan sebuah produk. Sekitar 100 orang mendaftar pada bulan pertama diluncurkan dan terdapat 3 orang yang meggunakan fitur berbayar. 6 bulan berikutnya jumlah pengguna semakin bertambah dengan adanya beberapa fitur baru. Hal ini membuat pencipta Buffer semakin semangat untuk mengembangkan produknya. Seiring berjalannya waktu, pendapatan Buffer mencapai $450.000 seed-round dan memiliki 55.000 user dan menghasilkan sekitar $13.000 per bulan. Tentunya mereka akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan uang tanpa daya tarik yang kuat, jadi mulailah dan jangan takut mencoba untuk membangung produk yang akan dibayar oleh orang lain.

source: I'm Joel Gascoigne, and This Is the Story Behind Buffer

1 Like

Lebihnya BUFFER

Menurut https://buffer.com/ saat ini sudah lebih dari 3 juga orang menggunakan buffer. Padahal baru berdiri sejak akhir 2010 lalu, yang berarti masih 6 tahun. Alasan mengapa orang-orang menggunakan buffer, karena mendapat beberapa keuntungan. Diantaranya:

1. Manage multiple account in one place

Menurut akun emagine’s branded, mudah dalam mengatur berbagai akun. Sehingga lebih efisien untuk membagi (sharing) konten antar anggota dan memastikan mencapai apa yang diinginkan secara optimal.

2. Powes scheduling

Adanya tool (Power Extension) yang handal dalam marketing. Memungkinkan untuk menjadwalkan postingan blog dan update di sosial media lain dalam satu minggu atau bahkan satu bulan dalam sekali waktu. Dengan power scheduler ini kita bisa membuat update status yang unik untuk tiap kali update.

3. Built-in-Analytics

Buffer menyediakan layanan yang bisa digunakan untuk menemukan tipe konten yang beresonasi dengan audience, juga bisa memposting lagi status yang secara umum disukai dan popular.

4. Extensions, apps, and option galore

Mulai dari ekstensi browser, mudah digunakan di mobile app, dan adanya penawaran berbagai macam rencana untuk melayani customer skala individu maupun perusahaan.


Dilansir dari:
http://www.emagine.com/blog/social-media/4-benefits-of-using-buffer-for-your-social-media-marketing/

1 Like

Menurut saya, buffer memang tepat jika dijadikan sebagai salah-satu alat manajemen social media yang recommended untuk digunakan. Karena berdasarkan pengalaman saya saat mencoba menggunakannya, salah satu yang membuat saya sangat nyaman sebagai user dalam menggunakannya adalah dari segi interfacenya yang simple dan mudah untuk dipahami oleh orang yang belum pernah menggunakannya.

Walaupun interfacenya terkesan sederhana (tapi tidak murahan), namun sangat terlihat bahwa tata letak dari setiap kontennya bener-bener diposisikan secara tepat. Seluruh fitur-fitur utamanya seperti melakukan posting secara terjadwal, menambahkan akun social media, dan termasuk sebuah fitur yang sangat membuat saya tertarik adalah analyticsnya terletak dalam satu halaman sehingga kita bisa melakukan perpindahan dari satu fitur ke fitur lainnya dengan mudah. Buffer juga memungkinkan kita untuk mengelola seluruh akun social media kita tanpa harus membuka akun tersebut.

Tapi sayangnya, penggunaan untuk free user hanya bertahan 7 hari (trial) dan harus membayar sekitar $10 per bulan atau $102 per tahun jika masih ingin menggunakannya. Tapi itu sepadan sih, dengan fitur-fitur yang ditawarkannya.

2 Likes

Buffer merupakan tool manajemen media sosial yang sering digunakan oleh seorang pebisnis online. Salah satu success key dari tool ini adalah fitur schedule. Dengan menggunakan fitur ini, seorang pebisnis memungkinkan meraih pelanggan dengan melakukan post secara otomatis pada waktu yang tepat melalui berbagai akun media sosial sekaligus. Hampir sama dengan Hootsuite, Buffer dapat mengakses beberapa media sosial yang terdiri dari Twitter, Facebook, LinkedIn dan Google+. Selain itu, seperti yang dijelaskan diatas, walaupun tampilan dari buffer sederhana, namun tampilannya dapat membuat para penggunanya mudah memahami dan nyaman untuk menggunakan tool tersebut.

1 Like

Buffer juga terus berkembang megikuti perkembangan zaman. Buffer terus memberikan fitur dan layanan tambahan untuk mencapai kepuasan pengguna.

Salah satunya, Buffer menambahkan Pinterest disaat aplikasi manajemen tools yang lain belum mampu menambahkannya. Selain itu Buffer juga mendukung video sharing yang menambah fungsionalitas Buffer. Ada juga Pablo, sebuah tool yang ditambahkan oleh Buffer yang membuat aplikasi ini semakin mudah memposting quotes/text pada sebuah foto sehingga menambahkan kesan estetika pada postingannya. Selain itu ada tambahan fitur calendar view dan tool untuk optimasi waktu untuk membagikan konten. Dan yang paling baru Buffer menambahkan Instagram, sehingga user dapat membagikan postingannya di Instagram secara bersamaan dengan social media lain yang didukung.

Tak heran, Buffer kini menjadi sebuah aplikasi manajemen tools yang sukses karena selalu berkembang dan berinovasi terhadap fitur-fitur baru.

1 Like

Kesuksesan Buffer juga tidak terlepas dari faktor kegigihan pendirinya. Walaupun ketika sharing mengenai idenya itu tidak disukai oleh semua followersnya. Namun Joel Gascoigne (pendiri Buffer) tetap berusaha untuk mencoba merealisasikan idenya tersebut. Sikap pantang menyerah Joel untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain ini seharusnya dapat kita contoh dalam kehidupan kita. Selain itu kerja sama tim yang baik untuk terus-menerus mengembangkan pelayanan yang ada pada buffer membuat tool ini menjadi sukses seperti ini.

Jika dikatakan sebagai sebuah kesuksesan ya bisa jadi seperti demikian, tapi saya rasa tidak ada suatu ciri khas atau fitur unggulan yang membedakan buffer dengan tools sejenis. Manajemen konten, analitik, dan penjadwalan kiriman sepertinya semuanya adalah fitur pokok yang memang dimiliki oleh tools manajemen sosial media. Tetapi bisa jadi keunggulannya seperti yang disebutkan diatas bahwa dari ‘pelayanannya’, mungkin bisa jadi bahan pertimbangan dan masukan jika kita ingin membuat tools sejenis.