Design Thinking, apa itu?

Design Thinking merupakan metode yang tidak hanya digunakan oleh desainer, yang membantu orang untuk bisa mengerti dan menyelesaikan masalah kompleks dengan cara yang kreatif mencarikan solusi yang cocok untuk klien. Pola pikir desain bukanlah fokus kepada masalah, namun fokus kepada solusi dan berorientasi pada aksi menuju pembuatan masa depan yang diinginkan. Design Thinking menggambar berdasarkan logic, imajinasi, intuisi, dan penjelasan sistematis, untuk mengeksplor kemungkinan yang bisa terjadi dan membuat hasil yang diinginkan dan menguntungkan konsumen. Kerap digunakan pada orientasi bisnis yang mana hal ini sangat penting ketika seseorang ingin membuat sebuah bisnis baru (start-up).
Di masa lampau, desain kerap dikesampingkan dalam proses development dan lebih fokus pada membuat produk baru yang secara estetika lebih menarik atau meningkatkan persepsi merk melalui iklan yang cerdas dan menggugah. Namun, pada situasi saat ini, dikarenakan medan inovasi telah meluas untuk bisa mencakup proses yang berpusat pada manusia dan layanan selayaknya sebuah produk, perusahaan meminta desainer untuk membuat ide-ide kreatif daripada hanyak mempersoleknya saja.
Brown, CEO dan presiden perusahaan inovasi dan desain IDEO, adalah pioneer dari design thinking – sebuah metode yang mempertemukan kebutuhan manusia dan keinginan dengan menggunakan teknologi yang memungkinkan dan strategi yang baik. Terdapat beberapa contoh dari disiplin kerja. Seperti solusi transportasi Uber yang memadukan peminjaman mobil jarak pendek dengan sistem tarif berdasarkan lokasi dan jarak yang mana sebelumnya hal ini tidak terpikirkan oleh orang namun sekarang telah menjadi salah satu solusi transportasi terbaik.
Design Thinking penting untuk start-up maupun organisasi karena pada design thinking pola pikir yang digunakan adalah pola pikir yang berorientasi pada solusi, hal ini penting mengingat start-up hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui oleh masyarakat. Design thinking merupakan metode formal yang menjadikan kepraktisan sebagai target utama, resolusi masalah yang kreatif, dan pembuatan solusinya, dengan tujuan untuk memperbaiki hasil akhir. Agar mencapai tujuannya yaitu orientasi solusi maka proses dimulai dengan enentuan goal dibandingkan dengan menyelesaikan permasalahan yang spesifik. Dengan pertimbangan kondisi saat ini dan kondisi yang akan ditemui di masa yang akan datang serta parameter dari masalah, solusi alternatif akan ditemui seiring berjalannya waktu.
Pendekatan ini berbeda dengan metode analisis scientific, yang dimulai dengan mendefinisikan semua parameter masalah untuk membuat solusi. Design Thinking mengidentifikasi dan menginvestigasi aspek yang telah diketahui dan aspek yang masih ambigu dari situasi saat ini untuk menemukan parameter tersembunyi dan membuka jalur alternatif yang dapat mengantarkan kita pada tujuan. Karena design thinking adalah iterasi, solusi yang lebih berpotensi menemukan jalur alternatif yang mana termasuk meredefinisikan permasalahan awal.
Atribut dari design thinking adalah:

  1. The human rule – seluruh aktivitas desain merupakan kebiasaan sosial
  2. Theambiguity rule – deign thinker harus mempertahankan ambiguitas
  3. The re-design rile – semua desain adalah hasil desain ulang
  4. The tangibility rule – membuat ide yang nyata selalu memfasilitasi komunikasi

Sumber: