Bagi yang suka dengan wisata desa, patut mengunjungi salah satu desa di Bali, yaitu Desa Adat Pinge. Desa Wisata Pinge berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Terletak di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, 17 km di bagian utara Kota Tabanan.
Kata “Pinge” menurut cerita penduduk setempat berarti ” Putih“. Dahulu di pura Natar Jemeng terdapat sebuah pohon cempaka putih yang sangat besar. Itu yang menjadikan banjar yang berada di lokasi Pura Natar Jemeng tersebut diberi nama “Banjar Pinge”.
Peninggalan bersejarah dan religius yang dapat ditemukan di desa ini adalah Pura Natar Jemeng. Di areal persawahan terdapat pura Beji, situasinya sangat tenang serta jauh dari keramaian sehingga bagi para penekun dunia rohani, tempat seperti ini cocok untuk melakukan kegiatan meditasi.
Desa Wisata Pinge ini memiliki panorama alam yang sangat indah dengan hamparan persawahan yang hijau membentang. Wisatawan yang datang ke sini bisa melihat secara langsung para petani membajak sawah, menyiapkan bibit, menanam padi, menuai dan memasukkan padi ke lumbung.
Fasilitas pendukung kepariwisataan di Desa Wisata Pinge ini antara lain; tempat peristirahatan berupa saung-saung, informasi senter dan pemandu wisata, sedangkan wisatawan yang ingin merasakan suasana alam pedesaan dapat menginap di rumah tradisional yang disewakan.
Masyarakat sekitar Desa Wisata Pinge ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, dengan dijadikan desa ini sebagai Desa Wisata berdampak positif terhadap perekonomian.
Jarak tempuh ke Desa Wisata Pinge ini dari kota Denpasar kira-kira 34 km dan lebih kurang 85 menit perjalanan dari Bandara Udara Ngurah Rai bila menggunakan kendaraan bermotor.
Desa Wisata Pinge dikelola oleh Koperasi Lingga Mandiri menawarkan atraksi wisata, di antaranya jalur tracking yang melintasi subak Pacung dan Blaluan, home stay, tari bumbung gebyog dan tari leko.
Sumber :