Dari mana saja kita dapat mengukur suhu tubuh?

Suhu tubuh dapat diukur dengan thermometer. Dari mana saja kita dapat mengukur suhu tubuh?

Suhu tubuh

Suhu tubuh seringkali dijadikan sebagai salah satu faktor untuk menentukan kondisi kesehatan bayi, disamping sejumlah faktor fisik lainnya. Suhu tubuh bayi yang normal, berkisar antara 36,50 C – 370 C.

Apabila tubuhnya diatas atau di bawah kisaran suhu tubuh, kemungkinan ada sesuatu yang salah di dalam tubuhnya (Perry, 2005)

Untuk mengetahui berapa suhu tubuh bayi kita dapat menggunakan termometer. Alat pengukur suhu tubuh ini banyak jenisnya yaitu termometer air raksa, termometer digital, termometer berbentuk strip.

Termometer air raksa bentuknya pipih dengan ujung agak lancip. Pada ujung termometer tersebut terdapat rongga yang berisis air raksa. Apabila ujung lancip yang berisi air raksa ini tersentuh suhu tubuh maka air raksa ini akan bergerak dan menunjukkan angka tertentu pada skala yang tertera. Termometer jenis ini bisa digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam mulut atau diselipkan di ketiak.

Selain itu ada jenis termometer lain yang bentuknya mirip termometer air raksa, yaitu termometer rektal. Bedanya, ukuran termometer rektal sedikit lebih kecil dan bagian ujungnya sedikit lebih tunpul daripada termometer air raksa. Jenis termometer ini lebih praktis penggunaanya dibandingkan termometer air raksa. Jenis lain yang cukup praktis penggunaanya termometer strip yaitu tinggal diletakkan atau ditempelkan pada dahi bayi.

Tempat dan waktu pengukuran suhu tubuh


Di setiap tempat perawatan baik di rumah sakit maupun klinik dipakai lokasi pengukuran temperatur pada ketiak, sub lingual dan rektal (Gabriel, 1998). Pada bayi di bawah umur 2 tahun dapat pula diukur direktal atau lipat paha (Abdul latif, 2000). Tempat umum pengukuran suhu adalah oral, rektal dan aksila membran timpani, esofagus, arteri pulmoner atau bahkan kandung kemih.

Untuk dewasa awal yang sehat rata-rata suhu oral 370 C. Tempat-tempat pengukuran ini dapat diiuraikan sebagai berikut:

Pengukuran di ketiak (axila)

Suhu tubuh

Melakukan pengukuran suhu di ketiak adalah dianjurkan karena aman, bersih dan mudah dilakukan. Hal ini tidak menimbulkan resiko pada neonatus meskipun itu memerlukan waktu sedikit lebih lama dari pengukuran suhu di rektal. Pengukuran suhu axila adalah cara paling aman untuk mengetahui suhu tubuh pada bayi baru lahir. Namun suhu axila merupakan teknik pengukuran suhu yang kurang akurat karena diletakkan di luar tubuh daripada di dalam tubuh. Pengukuran axila mempunyai keuntungan dan kerugian yaitu:

Keuntungan

  1. Aman dan non invansif
  2. Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dan klien yang tidak kooperatif

Kerugian:

  1. Waktu pengukuran lama
  2. Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi klien
  3. Tertinggal dalam pengukuran suhu inti pada waktu perubahan suhu yang cepat
  4. Memerlukan paparan toraks

Pengukuran di lipat paha

Pengukuran di lipat paha juga dianjurkan dengan beberapa pertimbangan yaitu: (Perry, 2005)

  1. Anatomi dan fisiologi
    Terdapat pembuluh darah besar yaitu arteri dan vena femoralis dengan cabang-cabang arteri yang banyak, dimana suhu akan berpindah dari darah ke permukaan kulit melalui dinding pembuluh darah. Selain itu juga bahwa kulit epidermis di lipat paha lebih tipis dari kulit di tempat lain sehingga mempercepat terjadi pengeluran panas dari pembuluh darah yang berada di lapisan ke permukaan kulit.

  2. Aman
    Daerah tersebut tidak mudah lecet dan bila termometer dijepitkan tidak mudah lepas atau jatuh

  3. Bersih
    Termometer tidak akan terkontaminasi sehingga bisa dipakai pada pasien yang lain tanpa harus disterilkan dalam waktu yang lama

  4. Mudah
    Mudah dilakukan dan mudah diamati kenaikan suhu tubuh pada termometer

Pengukuran di rektal

Rektal dijadikan tempat pengukuran karena daerah tersebut banyak pembuluh darah walaupun sekarang sudah dianjurkan untuk menghindari oleh karena dapat menyebabkan trauma pada pembuluh-pembuluh darah apabila dilakukan berulang kali. Pengukuran rektal digunakan pada bayi, pasien dengan bedah atau kelainan rektal, pasien dengan miokard akut.

Pengukuran suhu rektal adalah paling mungkin pada anak-anak yang lebih muda. Pengukuran suhu tubuh direktal terdapat keuntungan dan kerugian yaitu :

Keuntungan

  1. Terlebih dapat diandalkan bila suhu oral dapat diperoleh
  2. Menunjukkan suhu inti (rektum, membran timpani, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemih)

Kerugian :

  1. Pengukuran suhu inti lebih lambat selama perubahan suhu yang cepat
  2. Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah rektal, nyeri pada area rektal atau cenderung perdarahan.
  3. Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas klien
  4. Memerlukan lubritasi
  5. Dikontra indikasikan pada bayi baru lahir

Pengukuran oral

Suhu tubuh

Yaitu pengukuran yang dilakukan di dalam mulut lebih khususnya di bawah lidah karena daerah ini banyak terdapat mukosa, sedangkan untuk waktu pengukuran dilakukan berdasarkan lama pengukuran suhu di rektal antara 3-5 menit, di oral 3-7 menit, axila, 9-15 menit sedangkan pengukuran suhu tubuh di ketiak pada usia dewasa adalah 8-10 menit (Tulus, 2001).

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran suhu tubuh


  1. Tempat pengukuran
    Tempat pengukuran yang tidak bersih, basah dan terdapat infeksi atau di lokasi dapat memberikan hasil yang kurang akurat, hal ini dapat berpengaruh pada hasil akhir pengukuran suhu yang dilakukan.

  2. Alat pengukuran
    Alat yang digunakan adalah termometer air raksa yang sejenis dan ukurannya sama.

  3. Metode pengukuran
    Sebelum melakukan pengukuran air raksa sudah harus diturunkan sampai batas reservoir

  4. Waktu
    Waktu yang dibutuhkan untuk pengukuran baik yang di ketiak maupun di lipat paha harus sama (menit) (Perry, 2005)