Dalam Diplomatic Whitepaper 2006, Bentuk Komitmen Apa Saja di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Dilakukan Pemerintah Korea Dalam Mendukung Diplomasi Kebudayaannya di Indonesia?

diplomasi budaya
Dalam Diplomatic Whitepaper 2006, Bentuk Komitmen Apa Saja di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Dilakukan Pemerintah Korea Dalam Mendukung Diplomasi Kebudayaannya di Indonesia?

Kerjasama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

  • KBS World
    Pada dasarnya kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi antara RI-RoK sudah dilakukan sejak diluncurkannya siaran berbahasa Indonesia oleh stasiun Radio Korean Broadcasting System World (KBS World) milik Korea di wilayah Asia Tenggara pada 2 Juni 1975. Siaran berbahasa Indonesia itu meliputi semua kawasan yang berbahasa Melayu, seperti Indonesia Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, kawasan selatan kepulauan Filipina juga termasuk wilaya ujung selatan Thailand. Selama 4 tahun, yaitu antara tahu 1975-1978, waktu siaran berbahasa Indonesia tersebut disiarkan selama 15 menit sebanyak 3 kali setiap hari yang waktunya disesuaikan dengan waktu kawasan Asia Tenggara untukk dapat menjaring lebih banyak pendengar dari kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

    Dalam kerjasama siaran tersebut, juga dilakukan kerjasama pertukaran tenaga kerja antara tenaga kerja KBS World dengan tenaga kerja Radio Republik Indonesia (RRI), sebagaimana dikutip Yang Seung Yoon (2005) dalam laporan RRI, “sejak tahun 1978 sampai sekarang sebanyak 15 orang petugas RRI yang terdiri dari penyiar, wartawan dan insinyur telah dikirim untuk bekerjasama dengan KBS World untuk membuat siaran berbahasa Indonesia”.

    Pada saat dilakukannya kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi, izin siaran berbahasa Indonesia di Asia Tenggara berada di bawah Departemen Penerangan yang sejak 2005 mengalami perubahan nama menjadi Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia.

  • Kerjasama Perfilman
    Sebelm Indonesia dan Republic of Korea menjalin hubungan diplomatik penuh, taun 1964 di Koea sudah mulai dibuka studi tentang film Indonesia. Pada tahun itu Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) sudah membuka jurusan Indonesia yang tidak hanya mempelajari bahasa Indonesia saja, tetapi juga mengenai keadaaan politik, ekonomi, social, ekonomi dan kebudayaan Indonesia.

    Kerjasama perfilman antara RI dan RoK memang belum dilaksanakan secara resmi. Namun wacana terkait hal itu sudah dicetuskan oleh menteri Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Meri Elka Pangestu dalam kunjungan kerjanya ke Republic of Korea, tertanggal 24 Maret 2012. Sebagaimana dilansir Tourismnews.com (2012) Mari Elka Pangestu bertemu dengan sejumlah lembaga pemerintah dan non pemerintah yang menangani pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu lembaga yang dikunjungi adalah Korean Film Council (KOFIC). Mari Elka Pangestu menjajaki kemungkinan kerja sama dengan lembaga tersebut terkait denga pengembangan animasi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan dan film. Pada kesempatan itu, Mari Pangestu berdikusi dengan Kepala KOFIC Kim Eui-Suk untuk membahas pengembangan dan manajemen film di RoK serta kemungkinan kerja sama antar kedua negara dalam mengembangkan industri filmnya,

    Sejak tahun 2000, film Korea memasuki pasar Indonesia baik dalam bentuk drama atau film layar lebar, baik melalui bioskop blitz megaplex atau beberapa stasiun televisi swasta seperti Indosiar, Trans TV, ANTV, SCTV, dll. Hanya saja kerja sama film baru dilakukan pada level People to People. Beberapa perusahaan film RoK yang menjalin kontrak kerjasama dengan stasiun televisi Swasta Indonesia.

    Pada tahun 2009, film RoK mulai diputar di layar lebar Indonesia melalui Festival Film Korea selama 7 hari di bioskop Blitz Megaplex yang diselenggarakan langsung oleh Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia. Sementara itu, pada tahun 2013 festival serupa kembali digelar di dua kota berbeda, Jakarta dan Bandung dan menghabiskan tiket sebanyak 4000 tiket di wilayah Jakarta. Dalam festival ini, menurut direktur Korean Cultural Centre, Kim Seok Gi, Festival Film Korea menjadi unsur pentig dalam memperluas hubungan kedua negara. Festival ini akan dilanjutkan dengan Indonesia Film Festival di RoK pada musim gugur, yaitu bulan September 2013 dalam rangka pertukaran budaya kedua negara.