Chairul Tanjung - Anak Singkong Jadi Raja Media

Tempo

##Biografi

###Pekerjaan

Founder and CEO CT Corp ( Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources)

###Afiliasi lainnya

  • Bank Mega.
  • Carefour Indonesia

###Tempat dan Tanggal Lahir

Jakarta, 16 Juni 1962

###Kewarganegaraan

Indonesia

###Pendidikan

  • SD Van Lith, Jakarta (1975)
  • SMP Van Lith, Jakarta (1978)
  • SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
  • Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
  • Executive IPPM (MBA; 1993)

###Total Kekayaan

$4.8 Billion Dollar - 62,4 Trilliun Rupiah (2016)

###Peringkat berdasarkan Forbes

  • 6 Richest In Indonesia (2016)
  • 286 Richest In The World (2016)

##Riwayat Hidup


Akhir-akhir ini mencuat seorang nama di jajaran konglomerat Indonesia. Nama itu adalah Chairul Tanjung.
Seorang “anak singkong” atau anak sangat biasa sekali yang kemudian menjadi seorang konglomerat Indonesia bahkan namanya juga termasuk dalam jajaran seribu orangg terkaya dunia. Siapa sebenarnya sosok Chairul Tanjung ini, seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana bisa menjadi Raja media dan memiliki konglomerasi yang begitu besar.

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orang tua Chairul Tanjung bernama A.G Tanjung (Ayah) yang berketurunan Batak sedangkan ibunya bernama Halimah adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi.

Awalnya keluarga Chairul Tanjung adalah keluarga yang berlebih, ayahnya adalah seorang wartawan di jaman Presiden Soekarno dan juga menerbitkan majalah lokal yang oplahnya lumayan. Namun kemudia saat era Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai antek orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup. Walau tengah dihimpit kesulitan ekonomi namun ayah dan ibunya ingin anak-anaknya mengenyamm pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu saat Chairul lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, ia kemudian melanjutkan studinya di Kedokteran gigi Universitas Indonesia. Chairul termasuk mahasiswa yang pandai. Ia sempat mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.

Dari sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Rumah yang cukup
luas yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya Chairul Tanjung bersama saudara dan orang
tuanya harus pindah ke kamar losmen yang sangat sempit.

Kuliah Sambil Berbisnis

Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliah sambil berbisnis. Awalnya
ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian juga berjualan kaos. Ia bersama temannya kemudian juga membuka usaha foto copy di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta Pusat yang menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium.

Walau ia harus membagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairul bisa menyelesaikan kuliah nya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudian menyandang gelar Sarjana kedokteran dibelakang namanya. Namun karena darah bisnis rupanya lebih kental, ia kemudian memutuskan untuk menjemput rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter gigi.

Chairul kemudian lebih memantabkan bisnisnya dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga
temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkan hutangan dari bank Exim sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul dan temennya ini memproduksi sepatu
anak-anak untuk diekspor. Mereka patut berbangga karena begitu mendirikan usaha ini mereka langsung menerima orderan sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali.

Namun kemudian Chairul memutuskan untuk berpisah dan mendirikan usaha sendiri karena ternyata ketiga temannya memiliki visi yang berbeda dengan dirinya.

Membentuk Konglomerasi

Chairul Tanjung kemudian mendirikan perusahaann sendiri yang bergerak dibidang media yaitu mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai dalam membangun jaringan . Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasil membuat suatu konglomerasi yang kemudian diberi nama Para Group. Para Group sendiri kemudian membagi tiga ladang usahanya yaitu dibidang keuangan, properti, multimedia.

Di bidang keuangan berkembang menjadi perusahaan seperti :

  1. Bank Mega Tbk
  2. Asuransi Umum Mega
  3. Asuransi JiwaMega Life
  4. Para Multifinance
  5. Mega CapitalIndonesia
  6. Bank MegaSyariah
  7. Mega Finance

Dibidang Investasi, Para Group juga mengakuisi si Carefour Indonesia dimana awalnya hanya memegang 40% saham namun kini Para Group memegang 100% saham Carefour. Kemudian Para Group juga membeli saham Garuda Indonesia tapi entah berapa persen.

Di bidang properti, Para Group memiliki perusahaan seperti :
1.Para Bandung Propertindo
2. Para Bali Propertindo
3. Batam Indah Investindo
4. Mega Indah Propertindo
5. Bandung Supermall

Di bidang multimedia, Para Group membawahi anak perusahaan seperti :

  1. Trans TV
  2. Trans 7
  3. Maha Gaya Perdana
  4. Trans Fashion
  5. Trans Life Style
  6. Trans Studio

Chairul Tanjung kemudian merubah nama Para Group menjadi CT Corp pada tanggal 1 Desember 2011.

Rahasia Sukes Bisnis Chairul Tanjung

Chairul Tanjung bisa mencapai kesuksesan seperti ini bukan karena beliau adalah orang super. Ini dikarenakan beliau sangat pandai dalam membangun jaringan atau networking. Bagi Chairul, membangun jaringan adalah segalanya bahkann diatas modal itu sendiri. Ketika bisnisnya lesu maka jaringan bisa diandalkan.

Membangun jaringan tidak hanya pada orang atau perusahaan yang sudah ternama saja, pada perusahaan yang belum ternama pun juga perlu karena siapa tahu esoknya kita memerlukan bantuan mereka bahkan pada seorang kurir pun menjaga networking sangat dibutuhkan.

Dalam membangun bisnisnya, Chairul sangat sabar menapaki tangga bisnisnya. Selain kerja keras,
pantang menyerah dan jaringan, kesabaran juga sangat penting. Chairul menyarankan agar tidak melakukan cara-cara instan karena itu hanya akan menjadi api dalam sekam bagi bisnisnya.

Sumber : http://agusnses.blogspot.co.id/2014/03/10-tokoh-entrepreneur-indonesia.html