Malam pengantin baru adalah malam yang ditunggu-tunggu semua orang, termasuk seorang pria yang bernama Mukidi. Ia baru saja menikah dengan seorang bunga desa yang bernama Markonah.
Karena kedua pasangan ini sudah menikah, sehingga bebas melakukan hubungan berkali-kali untuk menyalurkan hasratnya yang sudah memuncak bagaikan gunung yang akan meletus.
Namun, setelah lima hari berjalan, Markonah mengalami gangguan pada kesehatannya. Dan setelah diperiksakan ke Dokter, ternyata Markonah mengalami kekalahan karena terlalu kuatnya Mukidi, akhirnya dokter memberikan saran supaya tidak terlalu sering melakukan *** nya.
Dokter menyarankan supaya Mukidi mengajak itunya maksimal 3 x seminggu, dan untuk mempermudahnya lakukan di hari yang berawalan huruf S. Karena hari yang berawalan dengan huruf S ada 3 dalam seminggu (Senin, Selasa, Sabtu).
Mukidi pun mengangguk, dan akhirnya mukidi harus menahan gejolak syahwatnya dengan aturan main 3 x seminggu di hari yang berawalan huruf S. Suatu ketika terjadi kejadian di malam hari.
Mukidi: Kalau kaya gini terus bukan pengantin baru namannya, masa cuma 3 x seminggu … Ngga enak banget … (berbicara dalam hati).
Lalu diam-diam mukidi merayap dan meraba Markonah yang sedang tidur nyenyak. Sampai-sampai Markonah pun terbangun.
Markonah: Eh … Eh … ingat kata Dokter mas, kan udah dibilangin, anjurannya 3 x seminggu di hari S. Mas Mukidi ingat ini hari apa?
Mukidi: E … Hari Sum’at 
