Cerita Lucu Humor Undangan Pernikahan Konyol Banget

Cerita Pendek Lucu: Undangan Pernikahan

Hidup ini memang penuh dengan PILIHAN.
Suatu saat saya diundang untuk menghadiri pesta pernikahan di sebuah hotel.
Ketika sampai di lobby hotel, saya melihat ada 2 pintu.

Pintu-1 tertulis: “Untuk keluarga laki-laki”
pintu-2 tertulis: “Untuk keluarga perempuan”

Saya lantas masuk melalui pintu keluarga pengantin laki-laki.
Saya berjalan beberapa langkah dan melihat ada 2 pintu lagi.

Pintu-1 tertulis: “Untuk tamu laki-laki”
Pintu-2 tertulis: “Untuk tamu perempuan”

Kemudian saya masuk melalui pintu untuk tamu laki-laki.
Saya berjalan beberapa langkah melihat ada 2 pintu lagi.

Pintu-1 tertulis: “Untuk yang membawa kado”
Pintu-2 tertulis: “Untuk yang tidak membawa kado”

Saya masuk melalui pintu yang tidak membawa kado.
Setelah itu saya melihat ada 2 pintu lagi.

Pintu-1 tertulis: “Untuk yang membawa amplop”
Pintu-2 tertulis: “Untuk yang tidak membawa amplop”

Saya berkata dalam hati, “Syukurlah, ternyata ada ruang juga untuk yang datang dengan TANGAN kosong”.
Lalu saya memilih pintu 2 karena tidak membawa amplop.

Kemudian saya berjalan beberapa langkah dan ternyata…

Saya sudah berada di jalan raya di luar hotel.

Cerita Lucu Undangan: Pesta Perkawinan Teman Sekolah

Pada suatu hari, seorang teman sekantorku tiba-tiba menggerutu: “Coba kalian katakan kejadian seperti ini lucu nggak, ada seorang teman sekolahku, biasanya telepon pun tidak, kini mau kawin, kemarin ia telah menyampaikan surat undangan, maksudnya kan jelas, minta aku memberinya kado perkawinan, atau cuma mau minta uang saja.”

Aku menasehatinya: “Teman sekolah kawin mengundang dirimu, pertanda ia ingin menjalin dan mempererat hubungan di antara kalian. Ah, jangan hanya memikirkan uang saja donk. Teman sekolahmu ini adalah teman waktu di universitas atau teman waktu masih di SMA?”

“Ia adalah teman kursus SIM-ku, kita telah sama-sama belajar mengemudikan mobil selama 5 hari!” jawab teman sekantorku itu sambil tersenyum.

Cerita Lucu Undangan: Surat Undangan Pesta Pernikahan

Kita mungkin sudah terbiasa menerima surat undangan pesta pernikahan di mana tercantum pesan sebagai berikut:

“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami akan sangat berterima kasih apabila ungkapan tanda kasih yang akan diberikan tidak berupa cenderamata atau karangan bunga.”

Saya hanya ingin mengingatkan di saat nilai rupiah melorot begitu rupa terhadap dolar, maka pesan yang dicontohkan di atas pun akan mengalami perubahan pula, misalnya akan berbunyi:

“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami akan sangat berterima kasih apabila ungkapan tanda kasih yang akan diberikan tidak berupa cenderamata atau karangan bunga atau …rupiah.”

Nah, selamat menafsirkan sendiri.