Seorang pria yang hidup lama percaya bahwa dia bisa membaca masa depan di bintang-bintang. Dia menyebut dirinya seorang Peramal dan menghabiskan waktunya di malam hari menatap langit. Dia selalu sibuk mengkhawatirkan masa depan dan penduduk desa sering datang kepadanya, berharap tahu apa masa depan mereka.
Suatu malam dia berjalan di jalan terbuka di luar desa. Matanya tertuju pada bintang-bintang. Dia pikir dia melihat di sana bahwa akhir dunia sudah dekat. Dia kehilangan pikirannya tentang masa depan. Saat dia melihat bintang-bintang, dia terus berjalan tanpa melihat ke bawah. Tiba-tiba, dia jatuh ke selokan yang penuh lumpur dan air.
Dia tenggelam di air berlumpur, dan dengan liar berusaha mencakar sisi-sisi lubang yang licin dalam usahanya untuk keluar. Dia tidak bisa merangkak keluar dan mengkhawatirkan hidupnya, dia mulai berteriak minta tolong. Tangisannya untuk bantuan segera membawa para penduduk desa berlari.
Ketika mereka menariknya keluar dari lumpur, salah satu dari mereka berkata, “Anda berpura-pura membaca masa depan di bintang-bintang, namun Anda gagal melihat apa yang ada di kaki Anda! Ini mungkin mengajarkan Anda untuk lebih memperhatikan apa yang benar di depan Anda, dan biarkan masa depan mengurus dirinya sendiri. ”
“Apa gunanya,” kata yang lain, “untuk membaca bintang-bintang, ketika Anda tidak dapat melihat apa yang ada di sini di bumi?”
Moral: Kita semua ingin masa depan kita cerah dan bahagia, tetapi waktu tidak berhenti untuk siapa pun. Setiap besok berubah menjadi hari ini, hadiah Anda juga merupakan bagian masa depan Anda. Selalu ada hari esok untuk dinantikan dan ditingkatkan, tetapi Anda tidak dapat kembali ke kemarin. Jadi, pertahankan keseimbangan kehidupan Anda saat ini sementara Anda bekerja untuk hari esok yang lebih baik.
Apa pendapat anda?
SUMBER: