Cara mencuci beras yang benar dan bersih

Cara membersihkan beras yang baik dan benar adalah dengan mecucinya maksimal 3 kali dengan menggunakan air bersih. Metode ini berdasarkan riset beranggotakan Dra Yati Setiati dan Ir Ari Istiani MSi. Untuk memaksimalkan hasil cucian yang bersih Anda dapat menggunakan Rice / Bean Washer (Mesin Pencuci) : RW-25.

Dengan metode eksprimen ini, terbuktikan pengaruh frekuensi pencucian beras terhadap kandungan vitamin B1 yang ada pada beras (sebelum dicuci mengandung 0,2850 miligram). Pengaruh pencucian dengan sekali cuci menyebabkan kandungan vitamin B1 berkurang, menjadi 0,2475 mg. Dua kali pencucian, kandungan vitamin B1 menjadi 0,1765 mg. Pencucian tiga kali, vitamin B1-nya tersisa 0,1560.

Tetapi nasi yang dihasilkan dari beras yang dimasak tanpa dicuci kemungkinan memiliki aroma dan rasa yang kurang disukai karena masih mengandung bekatul. Selain itu, mungkin juga lebih cepat basi. Masyarakat tidak terbiasa dengan hal ini, hingga kemudian terbiasa mencuci beras sampai air cuciannya bening, baru dimasak. Proses pencucian ini menghilangkan bekatul. Hal itu berarti mengurangi zat gizi beras, seperti yang disebutkan tadi, yaitu vitamin B, protein, lemak dan serat.

referensi

tahukan Anda bahwa mencuci berulang kali dengan cara menggosok beras bahkan hingga air dapat mengurangi kadar gizi, utamanya pada kandungan vitamin B1-nya? Satu fakta yang perlu diketahui, ternyata vitamin B1 merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air. Pada butiran beras, kandungan vitamin B1 ternyata utamanya ada pada permukaan beras. Sehingga menggosok-gosok butiran beras merupakan tatacara yang kurang benar saat mencuci beras.

Jadi mencucui beras hendaknya hanya dilakukan untuk membuang kotoran ataupun debu yang ada ataupun menempel pada beras saja, sehingga tidak ikut dimasak.