Binatang apa saja yang termasuk kedalam Hewan Langka ?

Hewan Langka

Ada banyak hewan yang hidup di dunia. Beberapa diantaranya sudah langka alias mulai sulit ditemukan. Di Indonesia sendiri ada beberapa hewan langka yang eksistensinya semakin berkurang. Hewan paling langka di Indonesia diantaranya orang utan. Hewan primata yang merupakan asli berasal dari indonesia ini memiliki rambut lebih panjang dibandingkan dengan jenis primata lain.

Binatang apa saja yang termasuk kedalam Hewan Langka ?

Orang Utan

Orang Utan tinggal di hutan-hutan belantara yang ada di Sumatera maupun Kalimantan. Disebut orang utan karena tingkah laku hewan yang satu ini bisa dibilang mirip manusia. Fakta unik orang utan adalah DNA-nya yang hampir sama dengan manusia, bahkan makanan utamanya pun buah-buahan. Namun sayangnya Orang utan makin hari makin langka karena habitatnya dieksploitasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

burung merak

Selain orang utan, hewan langka di Indonesia lainnya adalah burung merak. Burung ini memiliki ciri khas bulunya yang indah dan eksotis. Memelihara burung ini melanggar hukum. Tidak heran, burung merak seringkali hanya bisa ditemui di kebun binatang karena hewan yang satu ini sangat dilindungi oleh pemerintah. Tidak hanya bisa ditemukan di Indonesia, burung merak juga ada di Malaysia dan di China.

Badak bercula satu

Badak bercula satu juga termasuk hewan langka yang sangat dilindungi. Namun sayang sekali hewan ini hampir punah karena banyak diburu. Cula pada badak seringkali dijadikan komoditas bisnis. Cula diperjualbelikan kepada para kolektor maupun digunakan sebagai obat.

Fakta unik hewan langka yang lebih umum juga meliputi hewan-hewan lainnya di seluruh dunia.

Hewan langka di dunia meliputi solenodon, dugong, kakapo, saola, addax, salamander raksasa, tasmanian devil, hiu berjumbai, dan lain-lain. Mungkin nama-nama hewan tersebut memang langka terdengar karena biasanya ditemukan di belahan dunia lain, tidak di Indonesia

Lonesome George Kura Kura Raksasa Galapagos

Lonesome George

Lonesome George adalah kura-kura paling langka di dunia. Ia satu-satunya jenis kura-kura raksasa Pulau Pinta di Kepulauan Galapagos yang ditemukan masih hidup. Nama latin kura-kura jenis ini adalah Chelonoidis nigra abingdoni. Kelangkaan dan keunikan George membuat dia menjadi ‘duta besar’ kepulauan yang berada di lepas pantai Ekuador, Amerika Selatan itu. Kepulauan Galapagos dikenal sebagai rumah berbagai spesies hewan dan tanaman unik yang menolong Charles Darwin mengembangkan idenya terkait teori evolusi makhluk hidup. Tidak satu orang pun yang mengetahui usia Lonesome George, namun para ilmuwan memperkirakan George berusia lebih dari 100 tahun.

Usia George itu tidaklah terlalu tua untuk kura-kura sejenisnya yang diketahui bisa hidup melampaui usia satu abad. Kematian George menjadi kehilangan besar bagi para ilmuwan yang berharap dia masih bisa bertahan setidaknya untuk beberapa dekade ke depan. Sebenarnya upaya untuk melestarikan spesies Lonesome George terus dilakukan sejak para ilmuwan menemukan George pada 1972 lalu, namun semua upaya itu menemui kegagalan. Upaya awal adalah ‘menjodohkan’ George dengan dua ekor kura-kura betina dari Gunung Berapi Wolf. Sayangnya telur yang dihasilkan ternyata tidak subur. Kemudian dua ekor kura-kura dari Kepulauan Espanola yang memiliki garis kekerabatan terdekat dengan George didatangkan tahun lalu.

Sayangnya sebelum upaya ‘penjodohan’ ini berhasil, George sudah terlebih dulu menghembuskan nafas terakhirnya. Pihak Taman Nasional Galapagos menyatakan segera melakukan penyelidikan atas kematian Lonesome George yang sudah menjadi maskot Galapagos. Sejak kedatangan manusia ke kepulauan itu, jumlah kura-kura raksasa menurun secara signifikan. Namun usaha penyelamatan yang dilakukan Taman Nasional dan Yayasan Charles Darwin cukup berhasil menambah kembali populasi kura-kura ini. Secara umum seluruh populasi kura-kura raksasa Galapagos meningkat dari hanya 3.000 ekor pada 1974 menjadi 20.000 ekor saat ini. Sahabat anehdidunia.com walaupun Lonesome George sudah mati tahun 2012, dia sempat menjadi hewan langka satu satunya di dunia.

Sudan Badak Putih Utara

Sudan Badak Putih Utara

Sudan merupakan nama Badak Putih Utara (Ceratotherium simum cottoni) jantan yang tersisa di dunia. Bila sudah mati, maka sudah dapat dipastikan, Badak Putih Utara juga ikut punah. Binatang bercula satu satunya di dunia ini menjadi harapan terakhir dalam upaya melestarikan spesiesnya dari kepunahan. Karenanya, jangan heran jika badak berusia 43 tahun itu kini dijaga ketat selama 24 jam. Para ranger bersenjata mempertaruhkan nyawa mereka di cagar alam Ol Pojeta, Kenya, untuk melindungi Sudan yang culanya pun harus dipotong demi keamanannya, agar tidak menjadi sasaran para pemburu.

Sudan dipindahkan dari kebun binatang Republik Ceko pada 2009 ke Ol Pojeta yang memiliki spesialisasi untuk konservasi badak. Cagar alam itu dipilih karena telah sukses dengan program pengembangbiakan badak hitam. Proyek pelestarian badak putih mendapat pukulan besar, ketika seekor badak jantan lain mati Oktober 2014 lalu. Sehingga membuat Sudan menjadi satu-satunya harapan tersisa. Usianya yang telah 43 tahun, menambah kekhawatiran walau seekor badak dapat hidup hingga usia 50 tahun. Pemindahan Sudan awalnya diharapkan dapat mendorongnya untuk berkembang biak, namun semua upaya sejauh ini telah gagal untuk membuat Sudan membuahi dua betina yang ada di Ol Pojeta.

Persoalan bertambah rumit dengan terganggunya stabilitas keamanan di Kenya, oleh aksi teror dari kelompok-kelompok militan seperti Al-Shabaab. Kelompok itu membantai 150 mahasiswa dalam serangan di Kenya, awal April. Harga gading saat ini telah naik hingga lebih dari £40.000 atau sekitar Rp767 juta per kilo. Untuk cula badak apalagi badak putih satu-satunya di dunia seperti Sudan, harganya bisa jauh lebih mahal lagi. Situasi yang terjadi saat ini sangat menyedihkan, mengingat spesies ini pada masa lalu dapat bergerak bebas di benua Afrika, dari selatan Chad, Kongo hingga Sudan.

Menurut data WWF, setengah abad lalu masih ada 2.000 badak putih, namun pada 1984 hanya tersisa 15 ekor yang semuanya terdapat di Kongo. Ketika itu para ahli berhasil menghindari kepunahan. Mereka dapat mengembangbiakan badak putih hingga menjadi lebih dari 30 ekor dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun perburuan meningkat dan badak di cagar alam hilang seluruhnya. Harapan muncul kembali ketika ditemukan seekor badak putih pada 2006. Upaya mengembangbiakan kembali badak putih hingga saat ini belum berhasil.

Upaya menjaga Sudan pun sangat sulit. Sebanyak 40 ranger bertugas menjaga keselamatan Sudan, dengan biaya mencapai £75.000 atau Rp 1,4 miliar untuk enam bulan. Kenya biasanya memperoleh dana dari pariwisata, yang tidak lagi dapat diharapkan saat ini dengan persoalan keamanan, ditambah wabah ebola yang membuat Afrika dihindari wisatawan.