Berbagi Kepada Sesama Di Tengah Pandemi

Seperti yang kita ketahui, bumi kita sedang mengalami musibah yaitu adanya pandemi covid 19 ini. Sebagai bentuk pencegahan mata rantai virusnya, kita diperintahkan untuk tinggal di rumah saja. Namun, tinggal di rumah saja, bukan menjadi hal yang baik-baik saja bagi semua orang. Ada sebagian orang yang tergolong sulit memenuhi kebutuhan sehari-harinya tanpa keluar rumah ataupun bekerja. Tentu mereka hanya menunggu pangkuan tangan dari orang-orang dermawan untuk makan dan kebutuhan lainnya terpenuhi.

Apalagi saat ini telah Memasuki bulan Ramadhan, menjadi hal yang penuh sukacita bagi kaum muslimin. Semua berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan, namun masih ada sebagian kalangan yang masih belum sadar tentang perbuatan buruknya. Salah satunya ialah orang kaya pamer makanan di sosmed. Kehidupannya yang santai dan berkecukupan di rumah, mereka ekspos.

  1. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

  2. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

  3. Orang-orang yang berbuat riya,

  4. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Dari q.s al-Maun di atas menjelaskan bahwa mereka yang lalai dalam shalatnya, berbuat riya, dan enggan menolong orang lain adalah orang yang celaka.

Bukankah dibanding pamer kehidupan di sosial media, lebih baik menyebarkan kebaikan dengan memberikan bantuan sembako kepada yang membutuhkan.

Allah berfirman dalam Q.S. Al-Hadid ayat 7

SAVE_20200510_053519

7. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.

Dari ayat di atas menunjukkan bahwa pada hakikatnya harta yang kita miliki saat ini ialah milik Allah dan hanya titipanNya. Karena itu Allah memberi kekuasaan kepada makhlukNya untuk menguasai harta tersebut dan memanfaatkannya.

Salah satu kisah inspiratif mengenai berbagi kepada sesama, ialah kisah Sahabat Nabi, Abu Dahda.

Diriwayatkan dari Sabit bin al-Bunani dari Anas mengisahkan bahwa dahulu terdapat dua orang bertetangga yang bersengketa karena memperebutkan sebatang pohon kurma. Permasalahan ini berlanjut hingga ke hadapan Rasulullah.

“ Berikanlah batang kurma itu kepada saudaramu, engkau akan mendapatkan ganti sebuah kebun kurma di surga” kata Rasulullah. Namun ia tetap menolak untuk mengalah.

Tiba-tiba seorang sahabat bertanya, “Benarkah demikian Ya Rasulullah?”. Kemudian Rasul mengiyakan.

Ialah Abu Dahdah seorang yang bertanya itu. Ia pun dengan wajah sumringah berkata kepada dua orang yang bersengketa itu. “ Juallah sebatang pohon kurmamu itu kepadaku. Aku beli dengan seisi kebunku.”

Kedua orang itu terkejut, karena mereka tahu bahwa di kebun kurma Abu Dahdah sendiri setidaknya ada 600 pohon kurma. Dengan setengah percaya, si pemilik pohon kurmapun mengangguk.

Abu Dahdah berkata, “ Wahai Rasulullah, aku telah membeli pohon kurma itu, aku bayar dengan kebunku. Sekarang aku berikan pohon itu kepadamu.”

Rasulullah takjub dengan sikap Abu Dahdah dan berkata,” Alangkah banyaknya tandan kurma yang harum baunya, milik Abu Dahdah di surga kelak.”

Abu Dahdah pun pulang menemui istri dan anaknya, serta menceritakan apa yang baru saja ia lakukan. Begitulah kisahnya dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/300 nomor 763.

Kisah ini ialah asbabun nuzul dari q.s. al-Baqarah ayat 245 turun,

245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Allah membahasakan infak dan sedekah dari ayat di atas dengan istilah pinjaman. Orang yang bersedekah, berarti meminjamkan sesuatu kepada Allah, dan akan dibayar dengan kenikmatan Surga. Dan sungguh, janji Allah itu adalah nyata.

Adapun keutamaan bagi orang yang bersedekah atau berinfak sangat banyak, berikut adalah beberapa diantaranya,

Memperkuat Iman

Orang yang bersedekah dengan niat hanya karena Allah, tentu akan memperkokoh keimanan diri sendiri terhadap Allah. Selain itu, juga menjadi bentuk syukur kepada Allah atas segala nikmat yang dikaruniakanNya.

Didoakan oleh Malaikat

Salah satu diantaranya ialah dalah sebuah hadis Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seorang diantara mereka, ‘Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq‘, dan berkata malaikat yang lain, ‘berilah kebinasaan bagi orang yang kikir.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memanjangkan Umur

Dalam hadis lain menyebutkan bahwa bersedekah bisa memanjangkan umur. Nabi saw bersabda, “ Sesungguhya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khatimah), Allah akan menghilangkan darinta sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.” (H.R. Thabrani)

Melipatgandakan Rezeki

Sedekah juga dapat melipatgandakan rezeki, tercantum pada surah al-Baqarah ayat 261:

261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[1] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

[1] Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

Menghapus Dosa

Manfaat yang lain dari sedekah yaitu menghapus dosa. Nabi saw bersabda, “ Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (H.R. At-Tirmizi)

Bersedekah juga dapat menyucikan hati, karena dengan berbuat baik akan memberikan pengaruh kepada kondisi hati yaitu menenangkan. Akhlak yang mulia, menghasilkan hati yang suci. Hati yang suci, membentuk akhlak yang mulia.

Dan masih banyak lagi yang termasuk kedalam manfaat dari bersedekah atau berbagi kepada orang lain. Yang terpenting, lakukan sedekah dengan ikhlas agar mendapat Ridha Allah. Apalagi disaat Ramadhan ini, alangkah baiknya memperbanyak perbuatan baik. Karena perbuatan baik di bulan Ramadhan akan bernilai lipat ganda dari bulan-bulan yang lainnya. Bersama-bersama kita saling menolong di tengah pandemi covid 19, berbagi kepada orang yang membutuhkan dengan cara yang baik, menjaga kesehatan dan tetap di rumah. Berbuat baik juga bisa walaupun dari rumah. Sekecil apapun itu, akan bernilai di sisi Allah.

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. (Q.S. Al-Zalzalah:7)

Terima kasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya.