Benarkan Memelihara Kucing Mengakibatkan Kemandulan bagi Wanita?

Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dijadikan hewan peliharaan. Tingkah laku yang terlihat menggemaskan bagi sebagian orang dan dapat meredakan stress, sehingga banyak yang rela mengeluarkan biaya besar untuk merawat kucing.

Namun, di balik tingkah lucunya, kotoran kucing serta bulu kucing yang mudah rontok dan menempel di sejumlah barang rumah termasuk pakaian seringkali menjadi bahan keluhan juga. Bahkan, beredar kabar bahwa dengan memelihara kucing bisa menyebabkan seorang perempuan sulit hamil. Benarkah informasi tersebut?

Sebenarnya, bukan kucingnya yang perlu kita waspadai, tetapi parasit yang terkandung dalam kotoran si hewan berbulu ini. Mengutip dari American Association of Veterinary Medical Colleges (AAVMC), kucing bisa terkena infeksi toksoplasma bila makan burung dan hewan pengerat yang terinfeksi parasit tersebut. Bahkan, kucing bisa terkena toksoplasma dari kotoran kucing lain yang terkontaminasi parasit yang sama. Kucing bisa terinfeksi parasit ini setelah 3-10 hari mengonsumsi hewan-hewan tersebut. Kemudian, parasit menempel pada kotoran kucing selama 2 minggu dan bisa menularkan setelah 1-5 hari keluar dari kotoran kucing. Tentu ini dengan anggapan bahwa kita pelihara kucing saat ia baru pertama kali tertular toksoplasma dan sedang berencana hamil selepas pakai pil KB.

Pasalnya, sama seperti manusia, kucing bisa tertular toksoplasma hanya sekali. Oleh karena itu, kemungkinan kucing menyebarkan parasit ini hanya satu kali selama periode kita memeliharanya. Parasit ini bisa hidup selama berbulan-bulan dan mencemari tanah, air, kotak kotoran, rumput, atau tempat yang sering kucing gunakan sebagai tempat buang air. Jika tidak memiliki kucing, kita masih bisa terkena kontak dengan tokso dari menangani atau makan daging mentah. Bisa juga karena tidak mencuci tangan sebelum makan setelah menyentuh tanah yang terinfeksi toksoplasmosis. Organisme ini hidup pada daging babi, daging sapi, daging kambing, burung dan tikus.

Sumber

Herliafifah, Riska. (2021). Pelihara Kucing Bikin Susah Hamil, Mitos atau Fakta? Diakses pada tanggal 30 Agustus 2021

Dikatakan memelihara kucing mengakibatkan kemandulan, merupakan sebuah mitos. Hal yang sebenarnya bukanlah kucing, namun parasit yang ada di dalam kotoran kucing inilah yang menjadi penyebab kemandulan. Karena pemeliharaan kucing yang kurang dijaga perawatan dan kebersihan kandangnya, dan kotoran kucing yang tidak dibersihkan dengan sempurna yang mengakibatkan bakteri dalam kotoran tersebut dapat berpindah ke manusia.

Sudah dijabarkan oleh kak @Navyani dan kak @binc876, betul adanya jika parasit yang ada pada kotoran kucing tersebutlah yang perlu kita waspadai. Mengutip dari American Association of Veterinary Medical Colleges (AAVMC), kucing bisa terkena infeksi toksoplasma bila makan burung dan hewan pengerat yang terinfeksi parasit tersebut. Bahkan, kucing bisa terkena toksoplasma dari kotoran kucing lain yang terkontaminasi parasit yang sama. Kucing bisa terinfeksi parasit ini setelah 3-10 hari mengonsumsi hewan-hewan tersebut. Kemudian, parasit menempel pada kotoran kucing selama 2 minggu dan bisa menularkan setelah 1-5 hari keluar dari kotoran kucing.

Jika sudah lama memelihara kucing di rumah, sangat mungkin kamu sudah pernah mengidap tokso sebelumnya. Tidak perlu panik, ini adalah pertanda baik. Mengutip dari Winchester Hospital, setelah terinfeksi, tubuh otomatis membangun antibodi untuk melindungi diri dari infeksi berulang. Jadi setelah mendapat toksoplasmosis yang mungkin tidak disadari sebelumnya, kamu tidak dapat terinfeksi kembali. Jika tes laboratorium membuktikan bahwa kamu sudah memiliki antibodi tokso, pelihara kucing tidak ada hubungannya dengan susah hamil. Justru peluang terkena toksoplasma lebih besar bila Anda sering mengonsumsi atau bersinggungan dengan daging mentah.