Benarkah suasana dalam rumah tangga sangat mempengaruhi perkembangan psikis seorang anak?

broken home

Masih banyak orang tua yang tidak mementingkan kesehatan psikologi anak-anak mereka. Apalagi ketika anak-anak tersebut berada di dalam keluarga yang kurang harmonis, yang dimana kedua orang tuanya sering bertengkar bahkan saling melukai secara fisik.

Sebenarnya, kenapa sih suasana di dalam rumah sangat berperan penting dalam perkembangan psikis seorang anak ?

3 Likes

Seorang anak bagaikan secarik kertas putih yang belum diisi warna gambar maupun tulisan. setiap anak memiliki memori atau ingatan yang sangat kuat yang dimana apa yang dirasakan setiap anak atau disaksikan langsung oleh anak tersebut bisa tersimpan sampai anak tersebut dewasa sampai dia tahu membedakannya yang baik maupun yang buruk

Kebanyakan anak sudah terlebih dahulu merasakan rasa takut ketika anak tersebut melihat langsung pertengkaran yang dilakukan orang tua anak tersebut yang mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut dan menjadikan anak tersebut tidak percaya diri, takut bergaul, dan cenderung menutup diri sehingga dapat mempengaruhi anak tersebut dalam menggapai cita-cita

Maka dari itu sebagai orang tua harus memperlihatkan keadaan rumah yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak sehingga anak tersebut kelak menjadi anak yang sukses di masa depannya.

1 Like

Suasana di dalam rumah sangat mempengaruhi pertumbuhan anak tidak hanya secara fisik, tetapi juga kepribadiannya. Kepribadian seorang anak pertama kali terbentuk dari lingkup keluarganya. Hal ini terutama terlihat dari cara berbicara dan perilaku orang tuanya baik sesama kedua orang tua maupun terhadap anaknya karena anak anak mereka melihat, mendengar, merekam dan meniru semua yg terjadi terlebih hal yang sangat berkesan baik atau bahkan pun buruk.

Ketika kedua orang tua memperhatikan anaknya, mendidik dan membimbing anaknya dengan bijak, quality time bersama, maka seorang anak akan tumbuh sebagai kepribadian yg baik, ceria dan terbuka. Karena jika kedua orang tuanya tidak harmonis, selalu bertengkar didepan anaknya, berperilaku kasar lewat fisik dan tidak memperhatikan serta membimbingnya, apalagi maka si Anak bisa tumbuh dengan kepribadian buruk, tertutup, tertekan, tidak percaya diri, bahkan bisa tidak terkendali dan berusaha mencari kesenangan di luar yang menyebabkan dia merasakan bahwa kehadiran keluarganya tidak berarti apa-apa.

1 Like

Suasana di dalam (rumah) keluarga seseorang memang berpengaruh cukup besar akan sifat anak kedepannya. tetapi, dari beberapa kasus suasana rumah yang kurang harmonis tersebut dapat pulak membentuk karakter baik untuk beberapa anak. seperti contoh : “nanti sesudah aku besar, aku tidak akan berbuat hal yang sama”. mereka juga seperti sudah menanamkan pemikiran ini tidak baik, dan aku tidak boleh melakukannya.

Namun, untuk beberapa anak yang masih terlalu kecil atau belum dewasa. itu dapat memengaruhi mental dan sifat mereka. seperti membangkang, melakukan hal hal yang negatif untuk melepaskan penat yang sudah mereka tahan karena tidak adanya orang yang mau mendengarkan mereka.

Anak yang masih belum dewasa, mereka lebih sering mengikuti apa yang mereka lihat dan mereka dengarkan. maka dari itu, hendaknya orangtua memperhatikan bahasa dan perilaku di depan anak. dan lebih baik, untuk menghindari pertengkaran di depan anak.

1 Like

Pendidikan pertama yang didapat anak yah berasal dari keluarga, terutama orang tua. Banyak anak yang (maaf) broken home, mereka menjadi cenderung tertutup dan murung sehingga membuat mereka menjadi introvert dan semua masalah dipendam sendiri

Menurut saya kebahagiaan anak berasal dari keluarga. Jika mereka memiliki keluarga yang tidak/kurang harmonis, itu juga mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, seperti bersosialisasi dengan teman-temannya dan masyarakat sekitar.

1 Like

Tentunya suasana dalam rumah tangga berperan cukup besar terhadap kondisi psikis anak. Pertengkaran kedua orang tua dapat membuat anak bertumbuh besar menjadi pribadi yang kasar karena secara tidak lansung otak bawah sadar sang anak merekam kekerasan demi kekerasan yang pernah ia lihat dan kemudian terbawa sampai ia beranjak dewasa. Tidak hanya itu, anak juga dapat kehilangan semangat belajar.

Mengapa demikian?

Karena ia tidak mendapatkan kebutuhan ego (apresiasi dan pengkuan) yang selayaknya ia dapatkan dari orang tuanya. Biasanya, kondisi rumah tangga yang kurang harmonis juga membuat sang anak lebih mudah stres karena pikirannya selalu terpusat pada pertikaian orang tuanya. Sehingga, jika ia mendapat tambahan masalah lagi baik dari lingkungan sosial atau lingkungan sekolah, Si anak cenderung sulit mengontrol emosi, memecahkan masalah, dan lebih buruknya lagi sia anak lebih rentan mengakhiri hidupnya.

1 Like