Benarkah sering menggunakan headset dapat merusak telinga?

image

Banyak orang sering mendengarkan musik atau menonton film menggunakan headset. Headset merupakan speaker atau alat pengeras suara berukuran kecil yang dipasang di telinga. Ketika mendengarkan musik dan menonton film dari laptop atau handphone dengan headset akan terasa lebih menyenangkan dan lebih nyaman karena tidak menimbulkan suara yang dapat mengganggu orang lain dan tidak terkena gangguan suara dari luar. Tapi banyak orang yang beranggapan jika menggunakan headset terus-menerus dapat merusak fungsi dari telinga.

Jadi, setujukah temen-temen jika penggunaan headset dapat merusak telinga? jika iya, bagaimana cara menggunaan headset agar aman untuk telinga?

Setuju sih karena saya juga mengalami hal ini. Ketika SD sampai SMP saya suka sekali menggunakan headset hampir setiap hari. Dan telinga saya sering berdengung lama kelamaan tidak mendengar tapi untungnya tidak permanen hanya ketika memakai headset lagi akan seperti itu lagi .

Saking asyiknya mendengarkan musik, kita sering lupa mengenai bahaya menggunakan headset. Kita mungkin sudah yakin bahwa headset yang kita gunakan benar-benar sehat dan aman bagi telinga. Sayangnya, sebaik, sebagus, dan seaman apapun kualitas yang dijamin produsen headset yang kita beli, sampai saat ini belum ada satu pun headset yang bisa menjamin kita bebas dari penyakit telinga.

Menurut sumber yang saya baca World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa mendengarkan musik yang terlalu besar akan membuat kitakehilangan pendengaran. WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran (tuli) karena hal ini.

Headset menghasilkan gelombang suara yang sampai ke telinga kita sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini kemudian menyebar ke telinga bagian dalam melalui tulang-tulang kecil dan mencapai koklea (rumah siput). Ketika sampai di koklea, getaran tersebut membuat rambut di sekitarnya ikut bergerak. Semakin kuat getarannya, semakin banyak rambut yang bergerak.

Paparan musik keras yang terus menerus dan dalam jangka panjang dapat membuat sel-sel rambut kehilangan kepekaan terhadap getaran. Sel-sel rambut mungkin bisa pulih, tetapi bisa juga tidak.Meskipun dapat pulih, telinga mungkin tidak lagi berfungsi secara normal sehingga menyebabkan gangguan pendengaran atau tuli permanen.

Dan sampai saat ini telinga saya sebelah kanan sering berdengung dan tidak mendengar secara normal. Jadi untuk menjaga kesehatan telinga kita jangan gunakan headset yang terlalu sering, usahakan volumenya tidak terlalu besar.

Summary

9 Bahaya Headset yang Perlu Anda Waspadai | Hello Sehat

Untuk mencegah potensi terjadinya gangguan pendengaran atau kehilangan pendengaran karena sering mendengarkan musik, berikut ini adalah cara memakai earphone dan headset yang benar:

  1. Lakukan Trik 60/60

Ketika menggunakan earphone , jangan mendengarkan musik lebih dari 60 menit per hari, dan 60 persen dari volume maksimal. Kekuatan suara lebih dari 85 dB (setara dengan suara buldoser) dapat memengaruhi pendengaran.

Jika didengarkan selama 8 jam nonstop, telinga bisa rusak secara permanen. Berikan waktu istirahat untuk telinga, Bila kamu adalah tipe orang yang harus mendengarkan musik kapan pun dan di mana pun, beralihlah ke speaker ketika kamu sedang menyetir atau di rumah.

  1. Tidak Lebih dari Satu Jam dalam Sehari

Seperti anjuran dari WHO, batasi penggunaan earphone dan headset tidak lebih dari 1 jam dalam sehari. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak menggunakan alat tersebut ketika hendak tidur guna menghindari pemakaian lebih dari durasi yang dianjurkan.

  1. Konsumsi Omega-3 dan Vitamin D, Asam Folat, Magnesium, Zink, serta Vitamin C dan E

Tingginya kadar omega-3 dan vitamin D pada bahan makanan seperti ikan salmon, tuna, trout, atau sarden, dapat membantu mencegah gangguan pendengaran.

Menurut sebuah studi, orang dewasa yang makan ikan dua kali seminggu akan mengalami penurunan risiko mengalami gangguan pendengaran terkait usia dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi ikan sama sekali.

  1. Perhatikan Higienitas Earphone atau Headset

Layaknya telinga, earphone atau headset juga perlu dibersihkan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mencegah perkembangan kuman pada benda kesayanganmu.

Cara membersihkan earphone dan headset cukup dengan melepaskan bagian silikonnya, dan redam menggunakan air yang dicampur sabun. Setelah beberapa menit, angkat dan seka menggunakan handuk bersih hingga benar-benar kering.

Berdasarkan sumber yang saya baca, hasil penelitian yang dipublikasikan Noise & Health menunjukkan bahwa remaja yang mendengarkan musik lebih dari 3 jam dengan menggunakan headset lebih sering mengalami tinnitus. Selain penyakit itu ada 8 bahaya lain perlu diwaspadai, yaitu NIHL (noise-induced hearing loss ) atau biasa kita sebut sebagai tuli, hiperakusis,kehilangan pendengaran, infeksi telinga, pusing, penumpukan kotoran ditelinga, sakit didalam telinga dan efek pada otak.

Tips agar kita semua bisa terhindar dari bahaya penggunaan headset tersebut adalah dengan :

  1. Mengatur volume dan durasi
  2. Pilih headset dariapda earbud
  3. Pilih headset yang dapat menyaring kebisingan
  4. Bersihkan headset secara berkala
  5. Kenakan headset pada posisi terdekat
  6. Jangan gunakan headset ditempat yang bising
Summary

Ini Bahaya Penggunaan Headset (Plus Tips Amannya)

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa mendengarkan musik yang terlalu besar akan membuat Anda kehilangan pendengaran. WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran (tuli) karena hal ini.

Headset menghasilkan gelombang suara yang sampai ke telinga kita sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini kemudian menyebar ke telinga bagian dalam melalui tulang-tulang kecil dan mencapai koklea (rumah siput). Ketika sampai di koklea, getaran tersebut membuat rambut di sekitarnya ikut bergerak. Semakin kuat getarannya, semakin banyak rambut yang bergerak. Paparan musik keras yang terus menerus dan dalam jangka panjang dapat membuat sel-sel rambut kehilangan kepekaan terhadap getaran. Sel-sel rambut mungkin bisa pulih, tetapi bisa juga tidak. Meskipun dapat pulih, telinga mungkin tidak lagi berfungsi secara normal sehingga menyebabkan gangguan pendengaran atau tuli permanen.

Berikut berbagai bahaya yang mungkin mengintai Anda ketika mengenakan headset.

  1. NIHL (noise-induced hearing loss)
    Bahaya berupa NIHL (noise-induced hearing loss) atau tuli akibat kebisingan dapat terjadi tidak hanya karena volume suara di headset Anda terlalu keras, tetapi juga seberapa lama atau sering Anda menggunakannya.
  2. Tinnitus
    Sel-sel rambut koklea yang rusak dapat menyebabkan suara berdenging, berdengung, atau menderu di telinga maupun kepala Anda. Kondisi ini disebut dengan tinnitus.
  3. Hiperakusis
    Situs Columbia Asia Hospital India menyebutkan bahwa 50% orang yang menderita tinnitus cenderung mengembangkan kepekaan tinggi terhadap suara di lingkungan yang normal. Kondisi ini disebut dengan hiperakusis.
Summary

9 Bahaya Headset yang Perlu Anda Waspadai | Hello Sehat

Umumnya tiap produsen earphone menciptakan produk yang aman dan nyaman bagi kesehatan telinga. Namun bukan berarti aman sepenuhnya bagi kesehatan telinga. Penggunaan earphone dalam jangka panjang akan menjadi masalah bila earphone digunakan dalam jangka waktu yang lama dan volume yang keras.

Bunyi yang dihasilkan oleh earphone dapat merusak struktur sensitif di bagian dalam telinga apabila digunakan tidak sesuai dengan anjuran. Pemakaian earphone dapat menyebabkan ketulian yang disebut dengan Noice Induce Hearing Loss (NIHL).

Ketulian jenis ini sering terjadi pada usia muda yang salah satu penyebabnya adalah pemakaian earphone yang salah.

Sekitar 15 persen orang Amerika antara usia 20-69 atau 26 juta orang Amerika memiliki gangguan pendengaran yang mungkin disebabkan oleh paparan kebisingan di tempat kerja atau kegiatan lainnya.

Menurut laporan tahun 2010 dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebanyak 16 persen remaja (12-19 tahun) telah melaporkan beberapa gangguan pendengaran yang bisa disebabkan oleh sering mendengarkan suara keras.

Suara diukur dalam satuan yang disebut desibel. Banyak ahli yang berpendapat bahwa paparan suara yang melebihi 85 desibel (dB) berbahaya bagi telinga.

Semakin keras suara, semakin semakin cepat NIHL terjadi. Suara yang dihasilkan oleh pemutar musik dalam volume maksimal adalah 105 desibel. Sehingga musik yang didengarkan memakai earphone dalam volume yang keras dapat menyebabkan kerusakan telinga.

Selain intensitas, waktu paparan juga ikut menentukan tingkat kerusakan pada telinga. Semakin lama kita mendapatkan paparan, semakin cepat pula terjadi kerusakan pada telinga.

Jika intensitas suara lebih dari dosis yang diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada rumah siput (cochlea), dimana akan terjadi proses perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Sel-sel rambut getar yang seharusnya mentransmisi suara mekanik menjadi rusak.

Tidak saja dapat merusak kesehatan telinga, mendengarkan musik menggunakan earphone dapat mengalihkan fokus seseorang. Hal ini membahayakan pada pejalan kaki dan pengendara kendaraan pada saat berlalu lintas, karena pengguna menjadi tidak dapat mendengar dan kurang menyadari peringatan kendaraan dan rambu lain yang ada, sehingga berpotensi menyebabkan seseorang menjadi lalai sehingga resiko mengalami kecelakaan.

Tak hanya itu, penggunaan earphone secara berlebihan dapat memicu gangguan pendengaran secara perlahan karena kerusakan dari paparan kebisingan umumnya berlangsung secara bertahap. Kita tidak menyadarinya atau mungkin mengabaikan tanda-tanda gangguan pendengaran sampai gangguan menjadi lebih jelas.

Level gangguan pendengaran awanya ringan. Gangguan ini diawali dengan kesulitan untuk memahami orang lain ketika mereka berbicara atau harus meningkatkan volume ketika menonton televisi.Dapat pula disertai dengan telinga yang berdengung (tinitus).

Pada kasus yang lebih berat pasien tidak dapat medengar suara percakapan walaupun suara sudah keras.

Volume ideal untuk mendengar musik dari alat pemutar rekaman adalah 60% volume maksimum dengan penggunaan total selama 60 menit per hari. Bila lebih dari 60 % volume maksimum, maka waktu penggunaan harus kurang dari 1 jam per hari.

Sementara cara mendengar musik dengan volume aman tanpa terganggu suara lingkungan dengan earphone khusus yang memiliki fasilitas noise canceling sehingga suara dari luar tidak masuk ke telinga. Cara lebih murah dengan earphone yang dilengkapi sound isolating dapat mengurangi suara dari lingkungan sekitar.

Demi menjaga kesehatan telinga, ada beberapa tips memakai headset yang aman dan nyaman, yaitu :

  1. Pilihlah headset atau earphone yang aman dan nyaman pada telinga. Sebelum membeli headset, cobalah terlebih dahulu. Pilih yang sesuai dengan bentuk telinga.
  2. Mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone.Istirahatkan telinga setelah menggunakan hedseat.
  3. Jangan menggunakan headset di tempat yang bising karena ada kemungkinan kita akan meningkatkan volume agar terhidar dari kebisingan.
  4. Mendengarkan lagu saat tidur dengan headset tidak dianjurkan. Penggunaan headset dalam durasi yang panjang dapat mempercepat kerusakan pendegaran.
  5. Gunakan speaker phone yang besar sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan eraphone yang kecil.
Sumber

https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/

Terlalu sering menggunakan headset/earphone dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran. Hal yang dapat mengganggu pendengaran tersebut disebabkan volume yang terlalu kencang dan paparan terlalu lama. Seseorang disarankan menggunakan alat tersebut delapan jam per hari dengan volume tidak lebih dari 60 persen. Jika seseorang telah terpapar suara yang lebih besar dari 90 desibel selama lebih dari delapan jam per hari, kemungkinan mengalami gangguan pendengaran akan meningkat. Saat volume semakin tinggi, maka resistensi sistem pendengaran untuk menahan gangguan tersebut semakin menurun.

Berikut merupakan beberapa dampak buruk dari pemakaian headset yang berlebihan diantaranya:

Kehilangan pendengaran

Penggunakan headset untuk mendengarkan musik dengan keras dalam waktu yang lama dapat membuat sel-sel rambut lebih sensitif. Ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.

Infeksi telinga

Bahaya lain yang dapat ditimbulkan akibat pemakaian headset adalah infeksi telinga. Ini karena headset yang ditempatkan langsung ke dalam liang telinga menghalangi aliran udara. Di samping infeksi telinga, pemakaian headset juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. Kuman ini mungkin tertinggal di headset dan akan menginfeksi penggunanya.

Sakit di dalam telinga

Penggunaan headset dalam waktu yang lama dan tidak pas saat dipakai dapat menyebabkan sakit. Rasa sakit ini sering kali meluas ke telinga bagian dalam sehingga menyebabkan nyeri di sekitar telinga.

Efek pada otak

Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan headphone dapat mengakibatkan masalah pada otak dalam jangka panjang. Infeksi telinga juga dapat memengaruhi otak.

Berikut cara yang bisa dilakukan agar bahaya pakai headset bisa diatasi diantaranya:

  1. Atur volme dan durasi penggunaan headset

  2. Pilih headsert yang menyaring kebisingan

  3. Bersihkan headset secara berkala

  4. Jangan gunakan headset di tempat bising

Sumber:

Saya setuju dengan teman-teman diatas bahwa penggunaan headset secara terus-menerus dapat merusak telinga, jika untuk satu atau dua kali pakai saja mungkin masih normal. Untuk dampaknya ada banyak sekali dari bisa membuat kepala kita pusing, sampai mungkin menyebabkan tuli. Adapun mencegah hal ini ada beberapa hal yang saya temukan.

  1. Atur volume dan durasi

WHO mengatakan ada dua cara untuk mengurangi bahaya kehilangan pendengaran ketika menggunakan headset .

  • Mengurangi lama Anda mendengarkan musik menggunakan headset .
  • Mengurangi volume saat Anda mendengarkan musik dengan headset .

Atur volume headset hingga tidak lebih kencang dari 70%. Lalu hindari menggunakan headset saat tidur karena bisa menimbulkan bahaya.

  1. Bersihkan headset secara berkala

Pastikan untuk membersihkan headset sekali seminggu, terutama setelah terkena keringat atau setelah digunakan orang lain. Pakai bola kapas yang dibasahi dengan alkohol, kemudian bersihkan kotoran yang tersisa. Dan juga jaga kebersihkan telinga bila kita hobi pakai headset.

Summary

Blockquote

Blockquote

Berikut ini adalah cara menggunakan headset yang aman bagi telinga:
1. Atur volumenya agar tidak terlalu kencang
Volume maksimal ketika menggunakan headset amannya adalah 85 db, jadi usahakan untuk tidak melebihinya. Jangan sampai karena memakai headset kamu jadi tidak bisa mendengar suara-suara yang ada di sekitarmu.

2. Perhatikan durasi pemakaiannya
Durasi yang aman untuk menggunakan headset adalah 1 sampai 1,5 jam, setelah itu sebaiknya kamu mengistirahatkan telingamu terlebih dahulu.

3. Jagalah kebersihan headsetmu
Rajin-rajinlah membersihkan headsetmu agar tidak menajdi tempat berkumpulnya bakteri. Jangan biasakan juga untuk berbagi headset dengan orang lain, sekalipun teman, apabila tidak mendesak karena hal ini dapat memperbesar resiko pertumbuhan dan penyebaran bakteri dalam telinga yang dapat menyebabkan infeksi.

Sumber:

https://bobo.grid.id/read/081253756/jangan-sembarangan-ini-cara-aman-dan-benar-saat-menggunakan-earphone?page=all