Benarkah scroll Tiktok hanya sekedar wasting time?

ilustrasi-aplikasi-tiktok-foto-the-verge-30
sumber : Banyak yang Memblokir, TikTok Justru Makin Moncer

Tiktok menjadi salah satu media social yang paling masif digunakan diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Selain menawarkan hiburan yang dapat mengurangi kejenuhan dalam beraktivitas, Konten di Tiktok juga terdapat edukasi ataupun informasi yang update.
Namun hal ini juga menimbulkan side effect, beberapa penyebabnya antara lain yaitu karena isi kontennya yang cenderung tidak membosankan, sehingga kebanyakan pengguna tiktok terlena sampai lupa waktu, dan bisa dibilang sebagian besar waktu gadget para pemuda , Tiktok termasuk media social yang sering digunakan setelah whatsapp. Dan kadang hal ini malah membuat pengguna tiktok gampang terdistraksi oleh isinya sehingga banyak kegiatan lain yang terlupakan. Bagaimana menurut anda menanggapi fenomena tersebut? Apakah tiktok memberikan side effect yang berlebih?

1 Like

Menghabiskan terlalu banyak waktu di TikTok bisa dianggap sebagai pemborosan waktu karena kegiatan tersebut seringkali bersifat pasif dan tidak memberikan nilai tambah yang signifikan. Meskipun dapat menjadi hiburan sesaat, berlebihan dalam penggunaan TikTok dapat mengakibatkan penurunan produktivitas, kurangnya waktu untuk aktivitas yang lebih bermanfaat, dan bahkan dampak negatif pada kesehatan mental.

TikTok seringkali menawarkan konten yang bersifat singkat, dan pengguna sering kali terjebak dalam pola menonton tanpa batas. Hal ini dapat mengarah pada kecanduan dan mengurangi waktu yang dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih konstruktif, seperti pembelajaran, bekerja, atau berinteraksi secara langsung dengan orang lain.

Penting untuk memahami bahwa waktu adalah sumber daya yang berharga, dan penggunaan yang cerdas dapat membantu mencapai tujuan hidup. Jika penggunaan TikTok tidak seimbang dan melebihi batas yang sehat, maka dapat dianggap sebagai pemborosan waktu karena tidak memberikan kontribusi positif secara substansial terhadap perkembangan pribadi dan profesional.

Selain itu, kegiatan online yang berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Terlalu banyak waktu di dunia maya, termasuk di platform seperti TikTok, dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan isolasi sosial. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan online dan offline agar hidup tetap berimbang dan memastikan waktu yang digunakan lebih produktif.

Pada akhirnya, apakah mengakses TikTok berlebihan hanya membuang waktu atau tidak sangat tergantung pada seberapa seimbang pengguna dapat mengintegrasikan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jika dapat dikelola dengan bijak, TikTok mungkin menjadi sumber hiburan yang menyenangkan, tetapi jika berlebihan, dapat menghambat potensi dan pertumbuhan individu.