Benarkah proton, elektron, neutron merupakan partikel terkecil penyusun alam semesta?

Pada dunia fisika, ukuran partikel diukur melalui seberapa mudah partikel ditembak, yang dinamakan ‘cross section’. Dari tahun 1992 hingga 2007, HERA (Hadron-Elektron Ring Anlage) di Hamburg menemukan ukuran berbeda-beda mengenai quark, penelitian ini didapatkan dengan cara menembakkan elektron dengan energi tinggi.

Materi dasar penyusun alam semesta selalu menjadi misteri setiap masa. Era sains modern diawali dari asumsi Dalton atas atom pada tahun 1807, yang berukuran satu juta kali lebih kecil dari pada pasir. Lalu 1897, J.J Thomson menemukan elektron, yang 2000 miliar lebih kecil dari pasir. 14 tahun setelahnya Rutherford menemukan partikel yang lebih kecil tiga kali dari elektron namun lebih berat 1837 kali, yang dikenal sebagai proton. 21 tahun setelah penemuan proton, James Chadwick menemukan neutron, yang seberat 2000 kali elektron.

Namun, ketiga elemen tersebut bukan lah yang terkecil. Para peneliti menemukan tiga QUARK di tiap penyusun elektron dan proton. Hingga saat ini, para peneliti percaya bahwa quark merupakan unsur dasar penyusun zat. Menurut professor high-energy physics di Cambridge University, Andy Parker, timnya hingga saat ini masih belum melihat ada sesuatu lagi di dalam quark. Namun, tidak menutup kemungkinan zat yg lebih kecil akan ditemukan di masa depan.

Pada dunia fisika, ukuran partikel diukur melalui seberapa mudah partikel ditembak, yang dinamakan ‘cross section’. Dari tahun 1992 hingga 2007, HERA (Hadron-Elektron Ring Anlage) di Hamburg menemukan ukuran berbeda-beda mengenai quark, penelitian ini didapatkan dengan cara menembakkan elektron dengan energi tinggi.

Sumber:
sains.me