Makanan memiliki berbagai kandungan penting yang sangat dibutuhkan tubuh, yang salah satunya adalah protein. Protein adalah zat makanan yang penting bagi tubuh kerena mempunyai fungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur tubuh. Protein merupakan sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen (Zahra et al., 2013).
Pengolahan makanan dengan metode digoreng sangat banyak digunakan oleh masyarakat karena dinilai lebih mudah dilakukan dan menghasilkan rasa yang sangat nikmat. Namun, pengolahan bahan pangan dengan menggunakan proses pemasakan umumnya mengakibatkan penurunan komposisi kimia dan zat gizi bahan pangan tersebut seperti kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak. Tinggi atau rendahnya penurunan kandungan gizi suatu bahan pangan pangan akibat pemasakan tergantung dari jenis bahan pangan dan suhu yang digunakan. Proses penggorengan merupakan proses pengolahan bahan pangan yang dapat mengakibatkan penurunan kandungan gizi yang sangat signifikan karena menggunakan suhu lebih dari 160⁰C, sehingga protein mengalami kerusakan. Sedangkan proses menggoreng menyebabkan kandungan lemak bahan pangan mengalami kenaikan disebabkan oleh adanya minyak goreng yang terserap pada bahan pangan tersebut yang mengakibatkan kadar lemak bertambah (Sundari et al., 2015)
Berdasarkan hal tersebut, kita perlu memerhatikan teknik menggoreng makanan agar kandungan protein yang terkandung tidak hilang. Protein memiliki retensi atau suatu ketahanan terhadap berbagai jenis perlakuan yang berbeda-beda tergantung makanannya. Pengolahan bahan pangan sangat mempengaruhi kerusakan yang terjadi pada protein. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu pengolahan semakin tinggi kerusakan protein yang terjadi pada bahan pangan tersebut. Penggunaan suhu 180⁰C – 300⁰C pada penggorengan akan menyebabkan kerusakan yang cukup besar atau bisa menurunkan nilai gizi protein (Ivena, 2020).
Jadi kesimpulannya, menggoreng suatu makanan tidak selalu langsung menghilangkan kandungan gizinya. Kita tidak diperbolehkan menggoreng makanan dengan suhu yang terlalu panas dan waktu yang terlalu lama agar tidak menghilangkan kandungan gizinya.
Sumber
Ivena, I. (2020, 18 Desember). Begini Trik Cerdik Mengakali Makanan yang Digoreng Supaya Lebih Sehat. Diakses pada 18 Agustus 2021, dari Begini Trik Cerdik Mengakali Makanan yang Digoreng Supaya Lebih Sehat.
Sundari, D., Almasyhuri, A., & Lamid, A. (2015). Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Media Litbangkes, 25(4), 235-242.
Zahra, S. L., Dwiloka, B., & Mulyani, S. (2013). Pengaruh Penggunaan Minyak Goreng Berulang terhadap Perubahan Nilai Gizi dan Mutu Hedonik pada Ayam Goreng. Animal Agriculture Journal, 2(1), 253-260.