Benarkah Populasi harimau di alam liar mulai meningkat?


Kabar menggembirakan, sejak 100 tahun terakhir populasi harimau yang hidup di alam liar mulai mengalami peningkatan. Tolok ukur yang digunakan adalah data dari International Union for Conservation (IUCN) dan sejumlah survey di negara-negara tempat habitat harimau. Pada tahun 2010 jumlah harimau di alam liar diperkirakan kurang dari 3.200 ekor. Saat ini jumlahnya meningkat menjadi 3.890 ekor.

Angka tersebut dirilis oleh World Wildlife Fund (WWF) dan Global Tiger Forum yang sedang mengadakan pertemuan konservasi harimau pada 10 April lalu di New Delhi, India. “Untuk pertamakalinya setelah beberapa dekade terjadi penurunan, jumlah harimau meningkat,” ujar Marco Lambertini, Direktur WWF International.

Pada 100 tahun yang lalu diperkirakan populasi harimau global diperkirakan sekitar 100.000 ekor. Jumlahnya terus menyusut karena perburuan dan rusaknya hutan yang menjadi habitat harimau. Penyusutan populasi harimau kian hari kian mengkhawatirkan. Hal ini membuat sejumlah pihak untuk mengambil aksi dan mengkampanyekan predator langka ini.

Kampanye dan aksi penyelamatan harimau mulai menunjukkan hasil. Melonjaknya jumlah harimau global disumbang oleh peningkatan populasi harimau di India, Rusia, Buthan, dan Nepal. Saat ini diketahui habitat harimau tersebar di 13 negara.

Lebih jauh lagi, 13 negara habitat harimau menargetkan pada tahun 2022 jumlah harimau meningkat 2 kali lipat dibanding tahun 2010. Target tersebut telah dibicarakan dalam Konferensi Tingkat Menteri Asia ke-3 tentang konservasi harimau pada tahun 2010 lalu di Rusia.

  1. Apa saja hewan yang terancam punah karena dampak pemanasan global?

Selama 650.000 juta tahun ke belakang, sudah terjadi 7 siklus perubahan iklim ekstrem.

Iklim di bumi berubah seiring dengan bertambahnya jaman. Dilansir dari climate.nas.gov, selama 650.000 juta tahun ke belakang, sudah terjadi 7 siklus perubahan iklim ekstrem.

Saat ini bumi sedang memasuki masa pemanasan global. Penyebab utama global warming 95% ialah karena aktivitas manusia di abad ke-20 ini. Mencairnya es di Antartika, Greendland dan pegunungan es merupakan bukti nyata berlangsungnya proses global warming.

Lingkungan yang berubah tentu memengaruhi eksistensi hewan-hewan. Khususnya hewan yang hidup di lingkungan dingin, mereka akan cepat terdampak global warming.

Nah kira-kira hewan apa saja sih yang cepat atau lambat akan punah karena global warming? Yuk simak informasinya berikut ini dilansir dari berbagai sumber, Kamis (29/3).

  1. Rusa kutub

Rusa kutub berhabitat di Amerika Utara dan Greendland. hewan yang bertahan di suhu dingin ini akan punah jika habitatnya mengalami perubahan suhu.

  1. Pinguin

Pinguin hidup di lautan dan daratanyang tertutup es. Jika global warming semakin menjadi dan es meleleh, maka nasib pinguin juga akan menyedihkan. Terlebih jenis pinguin Adelie dan Emperor yang hanya bisa di es.

  1. Beruang kutub

Nasib beruang kutub kini semakin menyedihkan. Tempat bernaungnya mulai kering tanpa es. Mereka makan dari hewan di dalam laut yang tertutup es. Jika es mencair, maka beruang utub akan kesusahan mencari makan.

  1. Muskox

Muskox ialah jenis hewan mamalia berbulu yang masih bertahan dari zaman es hingga kini. Mereka hidup dalam iklim arktik yang dingin. Jika banyak es mencair, maka kehidupan mereka juga terancam.

  1. Ikan air dingin

Ada beberapa jenis ikan yang hanya bisa hidup di air dingin. Sebagai contoh jenis ikan torut dan salmon. JIka suhu lautan semakin memanas, otomatis mereka akan berkurang jumlahnya.

  1. Burung laut Puffin

Burung Puffin hidup di atlantik dan mengonsumsi ikan di perairan dingin. Jika ikan di perairan dingin mulai berkurang karena suhu laut memanas, maka burung jenis ini akan kehilangan sumber makanan.

  1. Oposum

Oposum ialah hewan yang masuk kelas marsupilia. Hewan ini hidup di pundak gunung yang dingin. Jika global warming terus berlanjut, habitatnya otomatis aka tersuak. Oposum pun terancam punah.

  1. Pika Amerika

Pika ialah hewan sejenis kelinci. Hewan ini hidup di daerah beriklim dingin. Pika Amerika dapat dijumpai di pegunungan Nevada dan Rocky. Jika pegunungan dingin tersebut suhunya berubah panas, Pika terancam punah.

  1. Kupu-kupu Apollo

Kupu-kupu Apollo hidup di pegunungan dingin di Eropa dan Asia. Kupu-kupu ini populasinya mulai berkurang karena kebakaran hutan. Jika ditambah dengan berlanjutnya global warming, maka kupu-kupu ini bisa punah.

  1. Katak Harlequin

Katak berdarah dingin ini hidup di Amerika Selatan. Katak jenis ini mulai berkurang jumlahnya karena kerusakan hutan tadah hujan dan tingginya polusi.