Benarkah Perempuan Tidak Pernah Salah?

Menjadi perempuan ataupun laki-laki sama saja kita hidup sebagai manusia. Sejatinya manusia ini tidak ada yang sempurna, oleh karena itu ada saja salahnya, ada saja kekurangannya. Pandangan “perempuan tidak pernah salah” kurasa karena laki-laki yang lebih memilih untuk menjaga perasaan perempuan yang memang manusia perasa banget, dan mengalah dibandingkan memicu perdebatan yang bisa mengarah ke pertengkaran bahkan sampai putus hubungan (baik hubungan romansa maupun pertemanan). Tapi sebenarnya jika perempuan membuat sebuah pernyataan dan memberikan pertanyaan, kebanyakan hal itu untuk validasi loh… untuk mengetahui bohong atau tidaknya orang lain terhadap dia, jadi kalau kamu menjawab dengan “tidak” yang seharusnya “iya”, dan perempuan seolah ngotot dengan pendiriannya ya itu bukan karena perempuan tidak pernah salah, tetapi perempuan sudah tau jawaban yang ‘benar’ dan kamu malah membelokkannya.

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Menurut saya anggapan bahwa wanita tidak pernah salah kurang tepat, semua orang pernah melakukan kesalahan baik wanita maupun pria. Sehingga ungkapan tidak pernah salah itu rasanya tidak tepat, karena sebagai seorang manuisa kita kerap melakukan kesalahan dan tentunya perlu belajsr untuk jadi lebih baik lagi.

Kalau menurut saya, ya itu kembali lagi kepada kodrat kita sebagai manusia. manusia mungkin adalah mahluk yang memiliki tingkat kecerdasan paling tinggi dari semua mahluk, tetapi tetap memiliki keterbatasan dan kekurangan juga. Semua manusia baik pria maupun wanita sama - sama melakukan kesalahan baik itu kesalahan kecil maupun kesalahan yang besar.

Mungkin " isu " dalam pertanyaan ini dapat di break down lagi menjadi dua pertanyaan besar : " apakah kaum perempuan memiliki kecenderungan untuk tetap membela diri dan jarang meminta maaf walaupun mereka terbukti salah ? " dan " apakah kaum pria harus tetap meminta maaf kaum perempuan walaupun mereka benar, atau hanya sebuah bentuk kelakar saja ? ".

Pertanyaan diatas mungkin lebih tepat untuk menggambarkan stereotip " Perempuan tidak pernah salah " yang selama ini telah ada di tengah - tengah masyarakat dunia terutama dalam mempersepsikan hubungan antara seorang laki - laki dan peremuan. Menurut Adetayo (2021), memang benar jika ada anggapan yang mengatakan :

" jika kamu memiliki sebuah hubungan yang sukses dengan pasanganmu sebagai seorang pria, kamu harus siap dan rela untuk meminta maaf ketik pasanganmu salah, ketika kamu salah, ketika anak - anakmu salah, dan ketika semuanya atau apapun itu salah…karena kaum perempuan tidak pernah meminta maaf ".

Adetayo berpendapat jika pendapat di atas hanyalah mitos dan kelakar saja serta tidak ada bukti yang kuat yang dapat membuktikan asumsi jika kaum perempuan tidak pernah meminta maaf jika mereka terbukti bersalah. Yang ada hanyalah keberadaan nyata partner atau pasangan yang tidak pernah mau mengakui jika mereka berbuat kesalahan alias ingin menang sendiri.

Sikap egois dan sikap tidak mau mengakui kesalahan adalah sikap - sikap yang bisa ditemukan baik di dalam diri kaum laki - laki dan kaum perempuan. sikap - sikap negatif ini juga tidak berhubungan sama sekali dengan gender tertentu alias semua gender baik laki - laki - maupun perempuan dapat menjadi pelaku dan korban dari memiliki pasangan yang cenderung memiliki tingkat ego yag tinggi.

Jadi semua asumsi dan mitos yang berkembang di masyarakat mengenai perempuan selalu benar dan laki - laki selalu salah, hanyalah sebuah bentuk lelucon saja. Karena kembali ke kodrat dasar kita sebagai manusia yang memang tidak luput dari kesalahan. Tinggal bagaimana apakah kita mau mengakui kesalahan kita atau tidak. because everyone makes a mistake.

Referensi :
Adetayo, A. (June, 2021). Are women really terrible at apologising when they’re wrong?. Pulse.ng. Retrieved from Are women really terrible at apologising when they're wrong? | Pulse Nigeria

Menurut saya pribadi, pernyataan ini tidaklah benar. Karena, baik perempuan maupun laki-laki, jika memang melakukan kesalahan akan tetap salah, manusia tidak ada yang sempurna. Mungkin, pernyataan ini bisa muncul karena perempuan lebih mengutamakan sisi perasaannya dibanding logika, sehingga ketika mereka sedang beradu argumen maka cenderung tidak mau kalah dan tetap bersikeras untuk mempertahankan argumennya.

tentu tidak, mau perempuan atau laki-laki tentunya sama-sama memiliki salah dan pernah berbuat salah. hal yang membuat perempuan seolah tidak pernah salah adalah karena laki-laki selalu mencoba mengalah dan membenarkan apa kata perempuan agar tidak berurusan secara berkepanjangan.

Pernyataan ini tidak benar. Semua orang memiliki kesalahan dan tidak semua wanita tidak mengakui kesalahan nya, apalagi saat ini makin banyak wanita yang terbuka dan mengakui kesalahan nya.

Ada banyak pertanyaan saat saya membaca artikel ini …

  1. Siapa yang bilang perempuan tidak pernah salah? Omongan siapa dan atas dasar apa? Apa buktinya hal tersebut relevan di umum dan merupakan opini pribadi sepihak? Dalam kehidupan sehari-hari siapa pernyataan tersebut relevan karena saya sebagai orang yang ingin ikut diskusi tidak bisa ‘relate’ atau familiar dengan pernyataan tersebut.

  2. ‘Perempuan Tidak Pernah Salah’, namun perempuan selalu serba salah. Itu poin dari pengantar diskusinya. Lalu apa yang dicoba untuk diraih dalam diskusi ini? Reaksi apa yang diharapkan? Mengharapkan audien membenarkan 'benar’nya wanita? Dan jika perempuan memang selalu benar lalu apa? Apakah wanita lebih superior dari laki-laki? Apa yang dicoba diraih di sini?

Mohon maaf bila saya menyinggung atau terkesa kasar dalam kiritk saya.

Saya tidak setuju dengan statement tersebut. Pertama, perempuan juga manusia yang tidak sempurna dan bisa melakukan kesalahan. Kedua, jika dicermati lebih lagi, hidup di masyarakat dengan budaya patriarki yang kental justru sering menempatkan perempuan di posisi yang serba salah. Ada banyak aturan tidak tertulis yang saling overlap satu sama lain untuk perempuan yang bila tidak dipenuhi semuanya, perempuan akan mendapatkan sanksi sosial.

Kembali ke topik diskusi, perempuan dan laki-laki bisa melakukan kesalahan bisa melakukan hal yang benar. Jika mereka benar, maka mereka benar, jika mereka salah, maka mereka salah.