Benarkah Perempuan Tidak Pernah Salah?

Source:

woman sitting outdoor during daytime photo – Free Tiredness Image on Unsplash

Mungkin kalian sering mendengar kalimat “Perempuan Tidak Pernah Salah” dalam kehidupan sehari-hari. Namun, benarkah demikian?

Faktanya, perempuan seringkali berada dalam posisi terjepit/serba salah di mata masyarakat.
Contohnya:

  1. Perempuan yang memutuskan untuk tidak memakai riasan wajah dianggap tidak bisa merawat diri. Namun, bila ia merias wajahnya seringkali dianggap ingin menggoda laki-laki.
  2. Perempuan yang berkarir dianggap tidak mampu mengurus rumah tangganya dengan baik. Namun, bila ia memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga saja seringkali dianggap tidak bisa melakukan apa-apa selain beres-beres.

Cukup rumit ya ternyata. Bagaimana menurutmu? Apakah perempuan selalu benar atau selalu salah?

2 Likes

Perempuan atau laki-laki itu sama manusianya dan tentunya bisa bener dan bisa salah yang tergantung sama situasi dan kondisi. Statement “Perempuan Tidak Pernah Salah” mungkin cuman sebagai candaan yang menurutku justru bisa merendahkan perempuan karena perempuan dinilai selalu benar yang padahal mereka juga manusia. Agar mereka dapat “selalu benar”, seringkali para laki-laki mengalah untuk membenarkan opini perempuan itu. Jadi kesimpulannya, tidak ada pihak yang selalu benar atau selalu salah. Baiknya kita selalu berpandangan terbuka dan menghargai pandangan orang lain.

Menurutku pernyataan “perempuan tidak pernah salah” itu tidaklah benar, karena sejatinya perempuan dan laki-laki merupakan sama-sama Homo Sapiens alias manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahan. Namun, aku pernah dengar bahwa memang laki-laki lebih sering bertindak berdasar logika, sedangkan perempuan lebih sering bertindak berdasar emosi. Maka dari itu, pernyataan yang mungkin lebih tepat adalah perempuan jarang yang mau mengalah, tapi bukan tidak pernah salah. Kembali lagi ke diri masing-masing bahwa sebaiknya kita lebih melihat dari berbagai perspektif dan open-minded agar tidak mudah menyalahkan dan menjudge orang lain, serta merasa paling benar.

Jujur setiap denger statement ini agak ketawa sih hehe. Perempuan lagi perempuan lagi… Kalau perempuan gak pernah salah, kenapa selama ini orang-orang masih nyalahin perempuan yang kena pelecehan seksual? Intinya sama kayak contoh ini :

Menurut aku, harusnya yang masih mikir kayak gitu lebih buka mata lagi deh. Karena nyatanya di lingkungan kita saat ini, mau ngapain aja tuh perempuan lebih banyak disalahin.

Aku kurang setuju sih sama statement “perempuan tidak pernah salah”, karena kita manusia gaada yang sempurna. Sebagai manusia kita tidak hidup untuk kesempurnaan, seringkali kita ingin menjadi sempurna dan selalu mencoba menjadi yang terbaik tapi hal tersebut bukan berarti kita tidak pernah melakukan kesalahan atau alfa dari kesalahan. Jika ada 2 pihak yang dimana salah satu nya merasa ‘selalu salah’ atau merasa ‘selalu benar’ lebih baik saling intropeksi masing-masing karena itu hanya ego kalian aja dan bicarakan pendapat/pandangannya jadi clear atau bisa diselesaikan permasalahan tersebut. Salah itu wajar, bahkan mungkin kesalahan perlu dilakukan agar lebih seringkali dikoreksi demi menjadi pribadi yang lebih baik.

Mungkin statement perempuan tidak pernah salah tidak berlaku di kehidupan umum ya, tapi berlaku banget kalo lagi di hubungan sepasang kekasih hehehe. Sebenernya pernyataan ini pun tidak dinyatakan secara gamblang gitu kalo perempuan nggak akan pernah salah. Tetapi diawali dengan perilaku cewe yang suka ngambek dan berujung si cowo yang minta maaf ke cewenya walaupun yang salah sebenernya bukan cowonya juga. Atau memangcowonya yang suka ngalah ke cewenya, kalo ada masalah minta maaf aja deh ke cewenya bia masalah cepet selesai. Hal ini memunculkan anggapan bahwa perempuan itu selalu bener.

But seriously, orang yang dewasa itu ketika dia bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahannya. Kalo ada cewe yang suka melemparkan kesalahan ke orang lain, please itu udah toxic sih masuknya… Tidak selamanya perempuan bersembunyi di balik kesalahannya dan akhirnya si cowo yang minta maaf. Ya kalo bikin kesalahan, siapapun harus minta maaf entah itu si cowo atau si cewe.

1 Like

Anggapan dari perempuan tidak pernah salah tidak bisa digenerelisasi. Karena ada beberapa wanita yang merasa tidak nyaman jika dianggap selalu benar. Di sisi lain anggapan dari “perempuan selalu benar” bisa terjadi karena beragam faktor salah satunya adalah intuisi yang mana mungkin karena perempuan intuisinya lebih kuat daripada laki-laki. Jadi ketika melihat dan menilai suatu hal cenderung lebih benar dibanding laki-laki. Kalau merasa paling benar, tidak semua wanita seperti itu.

Ga benar, dong. Perempuan kan juga manusia. Manusia mana yang ga pernah salah? Ga ada.

Mungkin, pernyataan ‘perempuan ga pernah salah’ ini muncul sebab banyak perempuan lebih sering terlalu kukuh dalam mempertahankan argumennya, terlebih jika lelaki yang jadi lawan bicara. Pun umumnya sih, hal seperti ini terjadi atau pernyatan serupa muncul ketika perempuan dalam suatu hubungan tertentu dengan laki-laki, ya sebut saja pacaran misalnya. Saat berpacaran, (mungkin) laki-laki lebih sering ‘mengalah’ dalam suatu perdebatan, sehingga muncullah anggapan bahwa perempuan tidak pernah salah atau selalu benar.

wah, aku setuju sih sama pendapatnya kak Zaidan, ini mungkin lebih menjurus ke suatu hubungan ya karena menurutku semua pihak maupun itu cewe atau cowo jika melakukan kesalahan ya wajib mengakui dan lebih baik meminta maaf. Salah satu kejadian ini bisa menjadi penyebab toxic loh! Hati hati ya!

Saya pribadi kurang setuju dengan statement “perempuan tidak pernah salah”, karena mungkin statement tersebut hanya berlaku untuk mreka yang memiliki hubungan special dengan sifat perempuan yang selalu ingin dimengerti, walaupun tidak semuanya namun kebanyakan, tetapi statement tersebut tidak berlaku d kehidupan umum, karena pada dasarnya setiap langkah perempuan banyak disalahkan seperti yang sudah disebut diatas, jika ada kasus pelecehan kebanyakan pihak cewe yang disalahkan

Seandainya saja semua orang berpikiran seperti ini, mungkin statement perempuan selalu benar tidak akan muncul ya

Ungkapan kalau cewek selalu benar itu sebenarnya statement yang salah, entah kenapa sekarang banyak banget yang bilang kalau cewek selalu benar dan biasanya para cewek menjadikan ini tameng untuk menutupi kesalahannya. Tetapi dibalik statement tersebut ada beberapa alasan kenapa cewek sering dikatakan selalu benar. Cewek itu kadang cuma butuh didengarkan, bukannya selalu ingin di anggap benar. Kadang mereka hanya pengen lawan bicaranya bisa dengerin dia saat dia lagi ngomel. Mungkin emang kalo cewek lagi ngomel adalah hal yang paling ngeselin, tapi bukan berarti harus diomelin dia balik atau bahkan ngeluarin kata-kata kasar di depan dia. Jadi harus bener-bener belajar mendengarkan dulu kalo sama cewek, kalo dia udah selesai sama celotehannya baru berikan saran-saran yang membangun.

Menurut Argumentasi saya terkait Benarkah Perempuan Tidak Pernah Salah?

1. PERASAAN PEREMPUAN.

  • Wanita adalah makhluk yang lebih mementingkan “perasan” dibanding “logika”. Tak heran jika perasaan, emosi, empati, simpati, dan perilaku lemah-lembut melekat pada mereka. Perasaan wanita di sini cenderung menyenangi hal-hal yang mereka ingin “dengar”. Perilaku tersebut mengharuskan mereka memikirkan setiap perasaan dalam otak sehingga cenderung lebih rentan mengalami depresi.

  • Senior saya berkata begini “Ada masa ketika kita akan merasa bahwa dipahami lebih penting daripada dipuaskan”. Girls , pernahkan kita berempati pada laki-laki yang selalu kita bantah dengan kalimat “wanita tidak pernah salah”? Mereka juga manusia. Kita juga, maka dipahami merupakan suatu hal yang tidak bisa diabaikan. Ketika bantahan kita hanya sekedar “wanita tidak pernah salah”, itu artinya kita tidak memahami mereka sebagai sesama manusia. Tidak adakah argumen yang lebih elegan selain itu?

2. MINDSET PEREMPUAN.

  • Sadarilah, kita manusia yang pasti ada alpa dan tak luput dari kesalahan. Pembenaran yang dilakukan laki-laki atas tindakanmu (dengan mengatakan "iya deh, wanita emang nggak pernah salah) akan menjerumuskanmu. Girls , percaya deh. Betapa beruntungnya jika kalian punya pasangan yang mau dan bisa menyampaikan hal-hal yang perlu diluruskan diantara hubungan kalian dengan baik. Kenapa? Artinya dia menghormati dan menyayangimu. Ia menganggap bahwa kamu adalah perempuan cerdas yang bijak dalam menanggapi opini.

  • Jika mindset kita dalam menyikapi opini pasangan saja sudah sempit, bagaimana kita bisa menyikapi opini-opini anak-anak kita? Oh tidak. Jangan sampai anak-anakmu terbentuk dalam pendidikan otoriter dimana si anak sulit menyampaikan pemikirannya. Pola pikirnya juga tidak akan berkembang. Jadi intinya, mendengarkan dan memahami itu penting. Lupakan tagar “wanita tidak pernah salah” itu. Tidak ada yang salah dalam sebuah momen “kesalahan”. Salah itu bagian dari proses, asal kita bisa menyikapinya sebagai pembelajaran.

REFERENSI

Abillah, Masykuri, Sirry, Mun’im A, “Hukum yang Memihak Kepentingan Laki-laki : Perempuan,” Kitab Fikih dalam Perempuan Dalam Literatur Islam Klasik , Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Dzuhayatin, Siti Ruhaini, “Fiqh dan Permasalahan Perempuan Kontemporer,” Rekonstruksi Fiqh Perempuan, Yogyakarta : Pusat Studi Islam UII,1996.

1 Like

Tentu saja tidak kawan. Baik perempuan maupun laki-laki pasti pernah melakukan kesalahan.

Akan sangat panjang tentunya jika kita membahas soal benar-salah dari sudut pandang filsafat. Jadi saya akan bahas dari sisi yang lain saja.

Pernyataan diatas yang menyatakan perempuan seringkali berada dalam posisi terjepit itu mungkin saja terlihat benar, apalagi dengan sejumlah bukti-bukti yang disajikan untuk memperkuat argumen. Namun jujur menurut pendapat saya, itu merupakan cherry picking.

Cherry picking adalah strategi menyampaikan potongan-potongan fakta untuk mendukung pendapat atau opini seseorang, tanpa memberikan keseluruhan informasi yang terkait pada fakta tersebut. Biasanya dilakukan dengan menyodorkan atau menghadirkan potongan-potongan informasi yang kira-kira cocok dan bisa digunakan untuk memperkuat opini yang sedang disampaikan oleh seseorang.

Contoh-contoh yang disampaikan diatas belum bisa memperkuat secara keseluruhan “fakta” yang dimaksud.

Perempuan-perempuan seperti inilah yang pada akhirnya menguatkan statement “perempuan tidak pernah salah” di masyarakat. Padahal perempuan juga manusia yang bisa salah dan perlu diingatkan oleh orang lain. Khawatir kalau terlalu sering di-iya-kan padahal jelas-jelas salah, kedepannya malah menjerumuskan perempuan itu sendiri.

Ketika mendapatkan komentar “perempuan tidak pernah salah” pasti ada alasan di balik kenapa lawan bicara mengatakan hal tersebut. Tapi menurut ku ujaran “perempuan tidak pernah salah” mempunyai arti yang tersirat. Kalimat “perempuan tidak pernah salah” menurut ku, tidak merefleksikan bahwa wanita itu sempurna. Karena kita semua pasti tau bahwa tidak ada makhluk yang sempurna, yang tidak akan melakukan kesalahan. Menurut ku kalimat ini malah menyiratkan bahwa wanita adalah makluk yang egois, tidak bisa dibantah, dan kalimat itu terasa seperti sarkasme yang dilontarkan kepada perempuan, padahal kita semua tau kalau manusia baik laki-laki atau perempuan memiliki sifat egois nya masing-masing. Dan jika dilihat secara literal statement “perempuan tidak pernah salah” juga tidak bisa di benarkan karena perempuan tetaplah manusia yang bisa berbuat salah sama seperti laki-laki.

Sadarilah, kita manusia yang lalai dan tidak luput dari kesalahan pasti ada. Pembenaran yang dilakukan pria atas tindakan Anda (dengan mengatakan "ya, wanita tidak pernah salah) akan menjerumuskan Anda ke dalamnya. Girls, percayalah betapa beruntungnya jika Anda memiliki pasangan yang mau dan bisa menyampaikan hal-hal yang perlu diluruskan antara hubungan Anda dengan Lha, itu artinya dia menghormati dan mencintai kamu, dia menganggap kamu adalah wanita cerdas yang bijak dalam menanggapi pendapat.

Pria yang takut pada wanita sehingga menghindari penyampaian pendapat tidak akan membuat Anda maju. Kita sebagai wanita dan ibu (atau calon ibu) memiliki kewajiban sebagai madrasah pertama bagi anak-anak kita, di mana mereka akan belajar banyak hal dari kita. Jadi urgensi kecerdasan bagi perempuan sebagian besar untuk pembentukan anak-anak cerdas juga. Kecerdasan bukan hanya tentang ilmu pedagogi, tetapi juga dalam pola pikir. Mengapa pendidikan juga penting bagi wanita? Karena pendidikan sangat berpengaruh dalam pembentukan pola pikir.

Jika pola pikir kita dalam menyikapi pendapat pasangan sudah sempit, bagaimana kita menyikapi pendapat anak kita? Oh tidak. Jangan sampai anak Anda terbentuk dalam pendidikan otoriter di mana anak sulit untuk menyampaikan pikirannya. Pola pikirnya tidak akan berkembang. Jadi pada dasarnya, mendengarkan dan memahami itu penting. Lupakan tagar “tidak pernah salah”. Tidak ada yang salah dalam momen “kesalahan”. Salah adalah bagian dari proses, selama kita bisa menyikapinya sebagai pembelajaran.

Saya tidak setuju dengan statement bahwa perempuan tidak pernah salah. Dalam kehidupan sehari-hari, nyatanya perempuan serba salah. Tidak berpakaian sesuai dengan standart orang-orang di cap sebagai perempuan nakal, terlalu ramah dengan orang lain dibilang murahan, kalo cuek dikit dibilang sombong. Sepertinya gerak-gerik perempuan dipenuhi dengan tafsiran negatif sehingga kita kurang memiliki ruang gerak untuk mengekspresikan diri kita sendiri dengan bebas.

Saya sendiri tidak setuju dengan statement tersebut. Meskipun dalam realitanya banyak perempuan yang memanfaatkan statement “perempuan selalu benar” agar dituruti segala keputusan dan permintaannya. Atau mungkin laki-laki saja yang enggan berdebat?

Aku sebagai perempuan selalu kesal setiap ada yang bilang, “Perempuan tidak pernah salah.”

Faktanya, aku sebagai overthinker itu tersiksa banget karena merasa tidak pernah benar. Lagipula, perempuan dan laki-laki itu sama saja. Kalau salah, ya salah. Apa gunanya ngotot dan berargumen kalau sudah tahu salah? Atau yang salah itu tidak merasa kalau salah, ya? Bahaya, sih. Tidak ada opini panjang untuk diskusi ini. Perempuan benar, laki-laki benar. Perempuan salah, laki-laki salah. Simple as that.