Benarkah Olahraga Bukan Kunci untuk Turunkan Berat Badan?

thinkstock.com

Jakarta, Pada umumnya, pakar menyarankan untuk menjaga keseimbangan antara pola makan dengan aktivitas fisik demi bisa memperoleh berat badan ideal. Bila satu dari keduanya tidak dilakukan, maka target bobot yang diinginkan juga sulit untuk tercapai.

Namun sebuah studi terbaru dari Loyola University Chicago menemukan fakta mengejutkan tentang olahraga, kaitannya dengan upaya untuk menurunkan berat badan.

Dalam studi ini peneliti melakukan pengamatan terhadap 2.000-an partisipan berusia 25-40 tahun yang tinggal di lima negara: AS, Ghana, Afrika Selatan, Jamaika dan Seychelles. Sederhananya, peneliti ingin membandingkan pola hidup orang AS dengan penduduk di sejumlah negara di Afrika.

Kesemuanya dipasangi accelerometer di pinggangnya selama sepekan, sembari peneliti mengukur berat, tinggi dan kadar lemak dalam tubuh mereka. Alat ini bertugas menghitung pengeluaran energi dan banyaknya langkah kaki partisipan selama studi berlangsung.

Partisipan lantas diminta melakukan percobaan yang sama dalam kurun satu dan dua tahun kemudian.

Peneliti mengacu pada panduan aktivitas fisik dari AS, yaitu olahraga berintensitas sedang semisal jalan cepat setidaknya 2,5 jam per pekan. Namun ternyata partisipan dari Ghana maupun AS yang mengikuti panduan ini tetap saja mengalami kenaikan berat badan.

Ambil contoh dari studi terungkap, pria Amerika yang mengikuti panduan ini mengalami kenaikan bobot sekitar 2 kg tiap tahunnya, sedangkan mereka yang tidak mengikuti panduan ini justru mengalami penurunan bobot sekitar 3 kg.

Artinya, tidak ada keterkaitan yang signifikan antara keaktifan fisik partisipan pada ujicoba pertama dengan penambahan atau penurunan berat badan yang terjadi kemudian.

“Kami mengindikasikan bahwa aktivitas fisik mungkin tidak melindungi Anda dari penambahan berat badan,” tegas ketua tim peneliti Lara Dugas seperti dilaporkan Ask Men.

Dugas menjelaskan ini karena selain membakar kalori, olahraga juga dapat menambah nafsu makan. Dan sudah terbukti banyak orang yang justru menambah porsi makan mereka setelah berolahraga dan menjadi kurang aktif seharian kemudian.

Namun peneliti mengakui jika olahraga terbukti memiliki sejumlah manfaat, di antaranya mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker, hingga meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.

Meski begitu dr Andi Kurniawan, SpKO dari Indonesia Sport Medicine Center menjelaskan banyak orang yang memutuskan mengurangi konsumsi makanan tertentu untuk menurunkan berat badannya. Padahal yang benar adalah menerapkan gaya hidup sehat. Apa itu?

Pertama, pola makan yang sehat. “Untuk menurunkan berat badan itu orang harus tahu rumusnya yaitu kalori seimbang. Artinya kalori yang keluar harus lebih banyak daripada kalori yang masuk,” katanya seperti diberitakan detikHealth sebelumnya.

Kedua, perbanyak aktivitas fisik, karena ini pulalah yang akan memastikan kalori makanan yang keluar lebih banyak dari kalori yang masuk.(lll/vit)

Sumber