Benarkah makin berkeringat, maka makin cepat kurus?

http://sains.me/sainsme/wp-content/uploads/2015/10/Berkeringat.jpg

Apakah benar keringat yang banyak adalah indikator banyaknya kalori yang terbakar, dan berakhir dengan turunnya berat badan?

Semua orang setuju bahwa kegendutan seseorang bisa terjadi apabila jumlah kalori yang masuk adalah lebih besar dibandingkan jumlah kalori yang bisa dibakar oleh tubuh. Jadinya kalori yang tidak bisa terbakar tadi menumpuk menjadi cadangan makanan, dan cadangan itulah yang membuat perut kita buncit berlipat. Sedangkan keringat, seperti yang sudah pernah kita bahas pada artikel sebelumnya, yakni adalah sarana tubuh untuk menyeimbangkan suhu tubuh.

Saat berolah raga, suhu tubuh akan meningkat dan keringat adalah respon alami tubuh untuk mendinginkan kembali suhu tubuh yang meningkat itu. Dan keringat ini wujudnya adalah air, jadi tidak ada hubungannya dengan kalori, di pagi hari yang dingin, kita perlu jogging selama 20 menit dengan konstan untuk bisa berkeringat.

Namun saat siang hari yang panas, mungkin hanya dengan berlari satu menit saja tubuh kita sudah basah oleh keringat. Secara logika, tidak mungkin kalori yang terbakar selama berlari satu menit di siang hari setara dengan aktifitas jogging kita selama 20 menit di pagi hari. Namun tentu saja aktifitas fisik sangat berpengaruh terhadap pambakaran kalori. Sederhananya, aktifitas fisik itu sarana untuk membakar kalori dari makanan yang kita konsumsi. Masalah aktifitas kita menghasilkan keringat atau tidak, itu perkara lain.

Maka dari itu, alangkah baiknya mulai sekarang kita perbanyak aktifitas fisik. Terlebih jika memang kita sulit mengendalikan pola makan dan makanan apa saja yang kita konsumsi. Mulai saja dari perubahan-perubahan kecil. Misal, di kantor jika ingin naik dan turun satu atau dua lantai saja usahakan pakai tangga, tidak perlu pakai lift. Kerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu halaman, mengepel, membersihkan kamar mandi secara rutin. Dan banyak hal lain yang bisa dilakukan.

Sumber:
sains.me