Benarkah Kepribadian Seseorang Tidak Bisa Berubah?

lazy-1458443_640

Adanya garis potongan antara ekspektasi dan realitas membuat seseorang harus beradapatasi dengan kenyataan yang ada. Bagaimana kita menghadapi masalah yang ada di kehidupan ini membentuk kepribadian kita. Ini merupakan akibat dari benturan antara realita yang kita terima dan ekspektasi yang telah kita buat. Dan tentunya hal ini membuat kepribadian seseorang dapat berubah-ubah.
Tindakan dan juga pola pikir yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pikiran, perasaan dan juga tujuan dari masing-masing individu dalam situasi tentu saja berbeda-beda.
Misalnya ada individu yang datang terlambat ketika menghadiri suatu acara dan ada juga yang tepat waktu.
Namun, banyak kalangan yang beranggapan bahwa kepribadian ada yang tidak bisa berubah karena kepribadian bersumber mutlak dari diri setiap individu meskipun ia beranjak dewasa. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa warisan genetik dan juga faktor lingkungan dapat membantu individu merubah kepribadiannya, bergantung bagaimana individu tersebut menyerap hal-hal disekelilingnya.

Perbedaan ini masih saja belum menemukan titik temu. Lantas kalau dari teman-teman sekalian bagaimana? Apakah Kepribadian Seseorang tidak bisa berubah?

Menurut saya, itu semua tergantung diri sendiri. Ada beberapa orang yang bisa merubah kepribadian buruknya tetapi ada juga yang tidak akan bisa mau bagaimana pun orang membantunya. Sejumlah pakar berpendapat, kepribadian seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu, tergantung bagaimana lingkungannya. Namun, menurut pakar lain, kepribadian tak bisa diubah karena hadir secara genetik alias sudah ada dari sananya sejak lahir. Sesuai pengalaman saya, ada beberapa orang yang bisa berubah dengan alasan tertentu dengan proses yang tidak singkat, tetapi ada juga yang tidak akan pernah berubah mau kaya bagaimana pun keadaaan.

Menurut saya, kepribadian seseorang bisa diubah. Sebenarnya ada banyak faktor yang mungkin mempengaruhi, namun yang paling utama menurut saya adalah faktor dirinya sendiri dan pergaulannya atau lingkungannya. Jika seseorang secara sadar menyadari bahwa kepribadian yang ia punya ternyata membawa stigma buruk bagi dirinya sendiri, maka kemungkinan besar dia akan berusaha untuk adaptif sesuai dengan karakter baru yang dianggapnya lebih baik.
Selanjutnya adalah faktor sosial yang memaksa seseorang untuk mengikuti norma atau karakter orang-orang di kelompok atau komunitas tertentu. Karena terbiasa bergaul dengan kelompok yang memiliki karakter atau kepribadian tertentu, bukan tidak mungkin ia akan cenderung mengubah karakter dirinya menyesuaikan karakter kelompok tersebut. Saya yakin kita sering menjumpai hal-hal seperti ini. Namun, terkadang seseorang itu memiliki two-sided identity. Artinya apa yang diperlihatkan ke orang lain, belum tentu karakter diri yang sesungguhnya.

Kepribadian seseorang tidak bisa berubah? Saya kurang setuju dengan pernyataan ini. Saya percaya bahwa kepribadian seseorang dapat berubah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor di sekitarnya. Manusia akan mengalami perubahan atau perkembangan dalam kepribadiannya seiring berjalannya waktu. Pengalaman-pengalaman yang didapat ketika berinteraksi dengan orang lain, mendapat paparan buku, film, atau dari internet pun menurut saya dapat mengubah kepribadian seseorang secara perlahan. Budaya atau kebiasaan yang diterapkan selama hidup pun saya rasa bisa memengaruhi kepribadian seseorang. Bisa jadi yang awalnya tidak pernah berinteraksi, lalu ikut dengan organisasi baru yang mewajibkan pertemuan rutin sehingga orang tersebut bisa lebih terbuka. Dan bisa juga kepribadian seseorang berubah karena terjadinya trauma di masa lalunya. Jadi, yang saya yakini adalah kepribadian seseorang dapat berubah seiring berjalannya waktu.