Benarkah Hujan Membuat Seseorang Bernostalgia?

c7-17f37e80697e66c834e452c3efb16c7c_600x400

Pernahkah kalian melihat ada banyak ilustrasi yang menggambarkan seseorang sedang merenung ketika hujan? Atau puisi bahkan lagu yang mengaitkan antara rindu dengan hujan? Hubungan antara hujan, kenangan, rindu, dan kegalauan pasti dirasakan oleh siapapun yang pernah mengalami jatuh cinta dengan seseorang.

Lantas, benarkah turunnya hujan membuat seseorang menjadi bernostalgia tentang masa lalunya? Lalu apa alasannya?

Sumber

IDN Times

Perubahan cuaca ternyata tidak hanya bisa berpengaruh terhadap imunitas tubuh tetapi juga kondisi emosional. Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim psikolog dari King’s College London dan University of Southampton di Inggris, hujan dapat membangkitkan ingatan emosional. Ternyata kemunculan ingatan nostalgia di saat hujan ini adalah upaya untuk menahan tekanan karena cuaca buruk. Hujan membangkitkan memori sehingga timbul peningkatan harga diri, pikiran positif, keterhubungan sosial, dan optimisme kalau hari-hari yang berat akan dapat dilalui.

Penelitian dengan hasil berbeda yang dimuat di Journal of Experimental Social Psychology menyebutkan bahwa orang yang berbelanja di hari hujan lebih berhati-hati memilih belanjaannya ketimbang mereka yang berbelanja di hari cerah. Ini dikarenakan hujan memicu suasana hati tertentu, sehingga meningkatkan kewaspadaan seseorang ketika hendak memutuskan sesuatu. Bisa jadi di waktu lalu pernah terjadi sesuatu di saat hujan, sehingga untuk menghindari pengulangan peristiwa tersebut seseorang menjadi lebih waspada.

Hujan sebagai bentuk dari suara ternyata memicu mekanisme psikologis. Mulai dari refleks batang otak, sehingga membuatmu mencerna apakah suara tersebut berpotensi merugikan atau tidak, bisa juga penularan emosional ketika kamu melihat respons orang-orang di sekitar saat mendengarkan hujan apakah bersemangat atau justru sedih.

Pada akhirnya kenangan yang pernah ada di masa lalu saat hujan turun akan menentukan kondisi emosional kita di saat sekarang yang tentunya sangat personal. Contohnya seperti jika kita punya pengalaman ditinggal kekasih ketika hujan turun yang bisa membuat kita merasa gloomy setiap kali hujan turun atau mungkin juga hujan bisa membuatmu berbunga-bunga, karena kamu pernah mengendarai motor dengan kekasih saat hujan sedang deras-derasnya.

1 Like

Sering kita mendengar quotes-quotes tentang hujan dan kenangan seperti, “hujan terdiri dari 1% air dan 99% kenangan”, “hujannya diluar, yang basah dipipi”, dll. Quotes-quotes tersebut banyak dipakai sebagai caption foto atau status galau saat hujan turun. Keterkaitan antara hujan dan kenangan semakin erat karena banyak anak muda yang mengunggah foto hujan lengkap dengan caption-caption sendu. Sebenarnya hujan dengan kenangan memiliki keterkaitan yang bisa dibuktikan secara ilmiah lewat ilmu psikologi. Hasil penelitian yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat menyebut ada fenomena psikologi populer bernama seasonal affective disorder (SAD). SAD merupakan perubahan mood manusia di negara dengan empat musim. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah winter depresion alias winter blues. Sebab, perubahan mood biasanya terjadi saat musim dingin (winter). Adapun perubahan mood itu berupa perasaan sedih, putus asa, merasa bersalah atau bisa diwakili dengan kata galau. Perasaan galau itu datang terutama saat seseorang berada di dalam ruangan kala mendung dan hujan menyapa. Tubuh khususnya mata mendapatkan lebih sedikit cahaya sehingga merangsang otak memproduksi hormon melatonin. Hormon inilah yang membuat seseorang mudah mengantuk, melamun, dan merasa sedih. Selain itu, langit menjadi gelap saat hujan turun dan menyebabkan kulit manusia mendapatkan lebih sedikit cahaya. Akibatnya, tubuh kekurangan vitamin D yang memengaruhi level serotonin di otak.