Benarkah Fans K-POP Sekarang Fanatik dan Toxic?

Tidak juga. Apabila dilihat secara umum, tentunya anggota setiap fandom memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada yang dewasa dan menganggap idola sebagai penyemangat, ada yang menganggap idola sebagai seseorang yang patut untuk dipuja-puja, ada pula penggemar yang menganggap idola sebagai milik mereka seutuhnya. Tidak hanya sekarang, sejak bertahun-tahun yang lalu pun pasti ada penggemar yang fanatik dan beracun. Namun, hal tersebut tidak dapat dipukul rata di bawah payung “penggemar K-Pop”. Apabila dicari negatifnya, maka tidak akan ada habisnya dan terus menerus bermunculan.

Di sisi lain, saya merasa bahwa saat ini penggemar K-pop sudah berkembang dengan baik. Contohnya adalah adanya fandom yang menggalang dana bantuan untuk korban bencana alam di Indonesia. Beberapa kali saya juga menemukan fandom yang berdonasi untuk panti asuhan, pusat rehabilitasi, hingga rumah sakit. Jadi, saya tidak membenarkan bahwa penggemar K-pop saat ini fanatik dan beracun.

Menurut pendapat saya tidak semua para penggemar atau fans kpop itu fanatik dan toxic, karena saya memiliki teman-teman yang sangat mengidolakan kpop tetapi ia tetap berperilaku sewajarnya dan masih bisa mengontrol diri untuk tidak membeli barang-barang yang berhubungan dengan kpop.