Benarkah EQ Lebih Penting Daripada IQ?

Besaran IQ itu menurutku bisa disamakan dengan kualitas prosesor yang tertanam di otak seseorang hehe. Ibaratnya mereka yang pintar itu otaknya menggunakan prosesor intel i7 atau bahkan i9, tapi mereka yang kurang pintar mungkin masih menggunakan intel pentium. Semakin tinggi IQ seseorang maka tingkat kecerdasannya semakin tinggi juga. Dari artikel yang aku baca, IQ ini memang bawaan lahir. Bisa dibilang IQ adalah kemampuan otak yang sudah di-setting dari sananya.

Meskipun saat ini mayoritas orang masih mengagungkan nilai IQ, tapi sebagian juga mulai beranggapan kalau EQ lebih penting dan lebih berpengaruh pada kesuksesan. Kalau IQ tadi bicara tentang kemampuan kognitif, EQ lebih pada kemampuan emosional. Aku belum punya perumpamaan yang baik untuk tingkat EQ seseorang, tapi intinya seseorang dengan EQ yang tinggi dapat mengelola dan memahami emosi dengan lebih baik. Berita baiknya, EQ ini bukan bawaan, tapi kemampuan yang perlu diasah.

Kalau menurutmu, apa benar EQ lebih penting daripada IQ?

1 Like

Pengalaman saya ngeliat orang-orang yang sukses di lingkungan sekitar memang terlihat bahwa EQ lebih berperan dalam kesuksesan dibandingkan dengan IQ. Kesuksesan disini lebih dalam artian kesuksesan dalam kehidupan secara general, baik kebahagiaan.

Tapi IQ juga punya pengaruh besar dalam kesuksesan, terutama untuk hal-hal yang bersifat inovatif. Coba lihat orang-orang yang sukses membuat sebuat produk, pasti dibelakangnya adalah orang-orang yang mempunyai IQ yang tinggi.

Bagi saya, IQ lebih dominan pada cara berpikir seseorang, misalnya tentang bagaimana cara dia memecahkan sebuah masalah, sedangkan EQ lebih dominan pada cara mereka berperilaku.

So, pointnya adalah, bukan EQ lebih penting dari IQ, atau sebaliknya, tetapi baik EQ maupun IQ sama-sama mempunyai pengaruh yang besar atas kesuksesan seseorang.

3 Likes

Ketika muda dulu saya percaya bahwa IQ sangat penting dalam menentukan kesuksesan, hal itu tidak lepas dari pengaruh lingkungan yang selalu menomor satukan anak-anak dengan prestasi yang bagus di sekolah. Sedangkan anak-anak dengan tingkat kecerdasan lebih rendah lebih sering menjadi bahan olok-olokan bahkan di lingkungan keluarga. sekalipun sikap anak-anak tersebut dalam bergaul dan berinteraksi dengan orang yang lebih tua sangatlah bagus, tetap saja di mata kebanyakan orang mereka tetap anak-anak “bodoh” yang di ragukan masa depannya. Bahkan tak jarang orang tuanya sendiri pesimis dengan masa depan anak-anaknya.

Tetapi pemikiran itu berubah setelah saya lebih dewasa dan melihat sendiri bagaimana anak-anak dengan IQ tinggi tersebut juga mendapat pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan anak-anak ber-IQ rendah. Dalam banyak hal justru anak-anak ber-IQ tinggi cenderung membuat keputusan ceroboh dalam menentukan karier mereka.

Salah satu hal yang membuat anak-anak ber-EQ tinggi bisa mendapat kesuksesan lebih baik sebab mereka cenderung lebih di sukai oleh masyarakat.

kesuksesan yang dibicarakan di sini bukan soal materi semata, tetapi juga bagaimana cara mereka memaknai kehidupan mereka.

2 Likes

Bicara IQ atau EQ teringat dengan kecerdasan praktis maupun analisis dari Malcolm Gladwell. Terkadang saya masih skeptis tentang EQ maupun IQ yang membawa dampak besar terhadap kesuksesan dalam hidup.

Menurut saya, keduanya adalah hal yang penting. Tetapi, bukan berarti kedua ini menjadi tolak ukur dalam kesuksesan. Kalau disuruh memilih antara EQ dan IQ? Saya cenderung tidak memilih keduanya atau bisa jadi memilih keduanya. Bukan bermaksud tidak busa memberikan keputusan yang pasti, melainkan kedua ini sangat aneh dan absurd apabila kita benturkan keduanya dengan pertanyaan ini. Kecerdasan dan emosi penting. Apakah mungkin orang harus cerdas tanpa mempertimbangkan emosi? atau sebaliknya? Saya tidak akan membenturkan kedua hal ini dengan pertanyaan yang tidak perlu. Kesuksesan dalam kehidupan adalah kompleksitas. Ada ruang dan waktu yang terikat takdir. Bisa dikata bahwa saya cenderung fatalisme dalam kehidupan. Dan memang benar bahwa kehidupan ini dipenuhi dengan takdir-takdir yang tidak kita ketahui. Siapa tahu sekarang adalah kebodohan dalam emosi dan kecerdasan hingga esoknya keduanya muncul dan sangat tidak mungkin kalau hanya satu yang terasah. EQ dan IQ harus berjalan bersama.

2 Likes

Aku awalnya melihat EQ memang lebih penting, karena statement “kecerdasan otak disebut pintar, kecerdasan emosi disebut sukses”. Belum lagi jika melihat pengaruh dari EQ seperti, mengendalikan emosi dan reaksi, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan memberi keseimbangan hidup.

Psikolog Daniel Goleman dalam bukunya juga menuliskan bahwa kesuksesan karir seseorang ditentukan dari 85% EQ dan 15% IQ.

Tapi kemudian dari pengalamanku, aku juga tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa IQ juga sama pentingnya, terutama dalam berkarier dan study, serta dalam menganalisa dan menyelesaikan masalah. IQ juga sangat berperan dalam kemampuan beradaptasi serta mengolah pengetahuan.

Jadi menurutku, keseimbangan antara EQ dan IQ adalah yang paling penting. Mungkin akan tetap ada satu yang lebih menonjol, tapi menjaga agar perbedaan tidak terlalu jauh bisa dicoba. karena EQ dan IQ selalu bisa diasah.

1 Like
  Saya setuju EQ lebih penting dari iq karena Kurangnya dalam hal EQ menyebabkan seseorang sulit mengendalikan impuls-impuls pada dirinya. Mereka akan sulit mengendalikan emosi-emosinya, khususnya dalam situasi yang tidak menyenangkan. Dan juga, sulit berempati dengan orang lain. Terkadang, juga banyak konflik dengan orang lain.
  Dalam buku “Emotional Intelligence: Why It Matter More Than IQ” (Kecerdasan Emosional: Kenapa Itu Lebih Penting dari IQ), Daniel Goleman berkata, “EQ lebih menentukan kesuksesan seseorang daripada IQ”. Bahkan, beberapa pebisnis dan pembicara terkemuka seperti Jack Ma, Robert Kiyosaki, hingga Stephen Covey juga menegaskan pentingnya EQ. Menurut mereka, seseorang bisa saja pintar secara intelektual. Tapi untuk membangun bisnis dan menggapai kesuksesan, pintar dari sisi IQ saja, menurut mereka tidak cukup. Itu sebabnya, mereka menganggap EQ pada dasarnya lebih penting daripada IQ.

Ada masanya IQ memang dianggap sebagai penentu kesuksesan. Orang dengan IQ yang tinggi diasumsikan akan mencapai tujuan kehidupan dan menghasilkan banyak prestasi. Namun seiring berjalannya waktu orang-orang mulai menyadari bahwa intelegensi tinggi bukan berarti suatu kepastian bahwa akan sukses dalam hidupnya. Hal itu juga dianggap pandangan yang terlalu sempit pada konsep kemampuan dan pengetahuan manusia yang sangat luas. IQ memang masih dianggap sebagai elemen penting dari kesuksesan karena hal tersebut berhubungan dengan prestasi akademik. Orang dengan IQ tinggi biasanya dapat nilai bagus di sekolah, menghasilkan banyak uang, dan lebih sehat secara umum.

Masih ada banyak yang menganggap IQ adalah segalanya. Namun peneliti masa sekarang menyadari bahwa IQ hanyalah salah satu bagian yang mempengaruhi kesuksesan dalam hidup, bersama dengan Kecerdasan Emosional (EQ). Bahkan banyak perusahaan yang juga mengembangkan training EQ dan menggunakan test EQ sebagai bagian dari proses penerimaan kerja. Para peneliti juga menemukan bahwa individu yang memiliki potensi kepemimpinan yang kuat biasanya lebih cerdas secara emosional yang menunjukkan bahwa EQ tinggi merupakan kualitas penting untuk kepemimpinan dan pengelolaan bisnis.

Kesimpulannya, apakah EQ lebih penting daripada IQ?

Jawabannya adalah TIDAK, karena hal yang membangun seseorang dan membantu dalam mencapai kesuksesan memiliki berbagai komponen selain dari keduanya dan semua komponen itu sama-sama berperan penting sesuai dengan porsinya. Namun karena IQ biasanya berasal sejak lahir dan agak sulit untuk diubah, maka tidak ada salahnya untuk lebih fokus pada EQ karena hal itu bisa dilatih dan dikembangkan untuk menjadi lebih baik.

Sumber

IQ vs. EQ: How Are They Different?

1 Like

Menurutku IQ ataupun EQ sama pentingnya.

Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah kemampuan Intelektual, analisa logika dan rasio yang merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan dalih, mengolah informasi menjadi nyata. Berdasarkan penelitian yang aku baca disebutkan bahwa IQ memberikan kontribusi sebesar 30% dalam pencapaian prestasi kerja dan kinerja seseorang. IQ yang tinggi memang menjadi indicator kecerdasan seseorang, namun bukan satu-satunya indicator yang menentukan kesuksesan seseorang. Seseorang yang ber-IQ tingi belum tentu akan berhasil dalam memecahkan berbagai masalah dalam dunia kerja yang kompleks, sehingga perlu memiliki sisi kecerdasan yang lain.

Hal ini karena kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang ber-IQ tinggi dengan melakukan seleksi awal berupa test kecerdasan intelegensi, dengan harapan dapat memperoleh tenaga kerja yang berkualitas sehingga dapat mampu membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.

Namun, beberapa penelitian yang aku baca menjelaskan bahwa kecerdasan emosional sangat penting bagi seseorang dalam memecahkan berbagai masalah. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan, sehingga kecerdasan emosi sangat diperlukan untuk sukses dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang menonjol dalam pekerjaan (Goleman, 2001) dalam (Yenti et al., 2014). Hal tersebut juga didukung menurut Martin (2000) dalam Yenti et al., (2014) yang menyatakan, bahwa kinerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja yang sempurna, namun juga kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta mampu dalam membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan tersebut dinamakan kecerdasan emosional.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa EQ dan EQ merupakan dua hal penting bagi seseorang, sebab keduanya dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

Sumber

Yenti k, Nofri. Machasin. Amsal, Chairul. 2014. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Dan Disiplin Terhadap Kinerja Perawat Pada R.S Pmc Pekanbaru. 1(2)

1 Like

Topik ini selalu menjadi perbedebatan di masyarakat terutama dalam dunia pendidikan. Untuk memberikan gambaran terhadap topik ini dilakukanlah penelitian pada tahun 2012 oleh tiga peneliti dari Romania yang dipublikasikan dalam jurnal berikut EQ vs. IQ which is most important in the success or failure of a student? Mereka mengadakan test/eksperimen dengan tujuan utama untuk mengidentifikasi peran kecerdasan emosional dan umum (EQ dan IQ) dalam keberhasilan akademis. Hasilnya adalah responden memiliki tingkat IQ yang lebih tinggi, semakin banyak nilai umum mereka yang lebih tinggi dan mereka dapat mempresentasikan ide-ide mereka dengan lebih mudah. Sementara koresponden dengan EQ yang tinggi berarti memiliki pengetahuan diri yang baik. Hasil ini saya rasa dapat memberikan gambaran bahwa kecerdasaan seseorang tidak ada lebih baik atau buruk. Melainkam kekuatan manusia terhadap kemampuannya.

Dalam pendapat pribadi, EQ dan IQ menurut saya tidak ada yang lebih penting ataupun lebih kurang. Pada dasarnya, kecerdasan EQ dan IQ itu sama pentingnya terutama dalam mencapai kesuksesan.

Sumber

EQ vs. IQ Which is Most Important in the Success or Failure of a Student? - ScienceDirect

1 Like

Aku pribadi pada awalnya menganggap bahwa IQ lebih penting, daripada kecerdasan lainnya, terutama dalam meraih kesuksesan. Pemikiranku waktu itu adalah orang yang sukses pasti unggul dalam akademik dan memiliki banyak prestasi membanggakan. Hal ini sesuai dengan penelitian Tumiwa, Tewa dan Palandeng dalam Mamangkey et al., (2018), bahwa kompetensi atau kemampuan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun pada nyatanya, kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan EQ dan SQ ternyata juga berpengaruh andil dalam kesuksesan orang. Sebagai contoh, seseorang yang mampu mengendalikan emosi dengan baik, seperti bersikap tenang dan memotivasi diri sendiri, akan menghasilkan kinerja yang baik. Hal ini didukung oleh pendapat Akimas (2016), yang menyebutkan bahwa kinerja yang baik dapat dihasilkan oleh seseorang yang mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Sumber lain juga menyebutkan bahwa EQ mampu mengatur suasana hati sehingga dapat bekerja sama dan mendukung untuk mencapai tujuan (Manansal, 2013). Selain itu, dalam dunia kerja penggunaan IQ dan EQ tidak dapat disamaratakan, tergantung pada tugasnya masing-masing. Sebagai contoh, terdapat pekerjaan yang lebih mengandalkan EQ daripada IQ, dan sebaliknya terdapat pula pekerjaan yang lebih mengandalkan IQ daripada EQ. Oleh karena itu, menurutku pernyataan EQ lebih penting dari IQ kurang tepat.

Maka aku dapat menyimpulkan bahwa tidak ada yang lebih penting antara IQ dan EQ. IQ dan EQ harus seimbang, karena merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. IQ dan EQ berfungsi untuk saling menglengkapi satu sama lain, keduanya saling berdampingan dan saling mendukung (Widowati,2005). Sementara itu, pada sumber lain juga dijelaskan bahwa keterampilan EQ bukanlah lawan dari keterampilan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis dalam dunia nyata (Rohmah, 2018).

Sumber

Akimas, H. N., & Bachri, A. A. (2017). Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap Kinerja Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan. JWM (Jurnal Wawasan Manajemen), 4(3), 259-272.
Mamangkey, L. A., Tewal, B., & Trang, I. (2018). Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Sosial (SQ) Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Wilayah BANK BRI Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 6(4).
Manansal 2013. Kecerdasan Emosi Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Jurnal Nasional tidak terakreditasi (ISSN), Vol.1 No.3 September 2013, https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2295/1849 17 Juli 2018
Rohmah, N. (2018). Integrasi kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dalam meningkatkan etos kerja. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, 3(2), 77-102.
Widowati, D. (2005). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Sekretaris. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 1(2), 64-74.

Saya setuju dengan pendapat bahwa EQ lebih penting daripada IQ. Menurut Goleman (dalam Putri,2011) kecerdasan emosional, yang seringkali diidentikkan dengan EQ atau emotional quotient, lebih penting daripadakemampuan intelektual atau IQ. Selain itu, EQ juga dianggap lebih dapat memprediksikan kinerja individu dalam pendidikan maupun pekerjaan dibandingkan kecerdasan umum. Kecerdasan emosional bahkan juga dinyatakan dapat memfasilitasi perkembangan serta meningkatkan proses kognitif seseorang.

Menurut Goleman kecerdasan emosional merupakan semua kualitas positif di selain IQ yakni termasuk kemampuan untuk memotivasi diri dan bertahan dalam kondisi yang menimbulkan frustrasi,
mengendalikan dorongan dan menunda keinginan, mengatur suasana hati dan menjaga stres agar tidak mempengaruhi proses berpikir, serta berempati. secara teori emosi dapat mengatur dan memberikan tanda dan memotivasi seseorang dalam situasi tertentu. emosi juga berkaitan erat dengan pencapaian tujuan individu. maka logis dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional dianggap sebagai salah satu penentu dalam kesuksesan, kinerja, dan perilaku adaptif seseorang.

Sumber:

  • Geni, Putri Lenggo. 2011. “Benarkah EQ lebih penting daripada IQ?”. Humaniora. Jakarta. Vol.2 No.1